Table 1 presents the retention freq

Table 1 presents the retention frequencies and percentages by level of CAand
. year. The proportions of total high CA dropouts (43.4%) was compared to the
proportion of total low CAdropouts (34.9). The z test was highly significant (z = 4.38;
P < .001). Expressed as the h effect size, the difference between these two proportions
is .185, which is a small effect. Thus, at the end of four years, more high CA
students had dropped out of the university compared to low CAstudents.
Interestingly, this effect occurred most strongly in the first two years. After the first
year, the proportion of high CAstudeants who dropped out (12.5%) was greater than
the proportion of low CA students (9.6%), z = 1.71, P < .05; h = .09. After the
second year, new dropouts (not cumulative) were still more likely to be high CA
students. For the high CAs,20.2% dropped out versus 14.3% of the low CAs.This test

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tabel 1 menyajikan frekuensi retensi dan persentase dengan tingkat
CAand. tahun. Proporsi dari jumlah putus sekolah CA tinggi (43,4%) dibandingkan dengan
proporsi total CAdropouts rendah (34,9). Uji z adalah sangat signifikan (z = 4,38;
P <0,001). Dinyatakan sebagai ukuran efek h, perbedaan antara dua proporsi ini
adalah 0,185, yang merupakan efek kecil. Dengan demikian, pada akhir empat tahun, lebih tinggi CA
siswa putus universitas dibandingkan CAstudents rendah.
Menariknya, efek ini terjadi paling kuat dalam dua tahun pertama. Setelah pertama
tahun, proporsi CAstudeants tinggi yang putus (12,5%) lebih besar dari
proporsi siswa CA rendah (9,6%), z = 1,71, P <0,05; h = 0,09. Setelah
tahun kedua, putus sekolah baru (bukan kumulatif) masih lebih mungkin CA tinggi
siswa. Untuk CA tinggi, 20,2% putus dibandingkan 14,3% dari tes CAs.This rendah