This stage is commonly referredto a

This stage is commonly referred
to as curing. The resultant random network possesses
the desired stiffness and strength. When heated, this
structure does not exhibit viscoelastic flow and, being
both chemically and physically stable, remains unaltered
and hard until the decomposition temperature
is reached. The formation of a thermoset may thus
be regarded as an irreversible process. With phenolic
resins, final crosslinking is induced by heating, as
implied by the term thermoset. The latter term is also
applied, in a looser sense, to polymers in which final
crosslinking occurs as the result of adding a hardener;
for example, in epoxy resin adhesives and in
the polyester resin-based matrix of glass-reinforced
polymer (GRP; Fibreglass). In these substances, an
increase in the ratio of hardener to resin tends to
increase the Tg value and the modulus.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tahap ini sering disebutuntuk menyembuhkan. Memiliki jaringan acak yang dihasilkanyang diinginkan kekakuan dan kekuatan. Ketika dipanaskan, inistruktur tidak menunjukkan aliran viscoelastic dan, karenakedua kimia dan fisik stabil, tetap tidak berubahdan keras sampai suhu dekomposisitercapai. Pembentukan termoset mungkin sehinggadianggap sebagai proses ireversibel. Dengan phenolicresin, pertautan silang akhir disebabkan oleh pemanasan, sebagaitersirat oleh termoset istilah. Kedua istilah ini jugaditerapkan, dalam arti longgar, untuk polimer yang finalpertautan silang terjadi sebagai hasil dari menambahkan pengeras;sebagai contoh, di epoxy resin perekat dan dalampoliester resin berbasis matriks glass-diperkuatpolimer (GRP; Fiberglass). Dalam zat ini,peningkatan rasio pengeras untuk resin cenderungmeningkatkan nilai Tg dan modulus.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tahap ini sering disebut
sebagai curing. Jaringan acak yang dihasilkan memiliki
kekakuan yang diinginkan dan kekuatan. Ketika dipanaskan, ini
struktur tidak menunjukkan aliran viskoelastik dan, menjadi
baik secara kimiawi dan stabil secara fisik, tetap tidak berubah
dan sulit sampai suhu dekomposisi
tercapai. Pembentukan termoset mungkin sehingga
dianggap sebagai proses ireversibel. Dengan fenolik
resin, silang akhir diinduksi dengan pemanasan, seperti yang
tersirat oleh termoset jangka. Istilah terakhir ini juga
diterapkan, dalam arti longgar, untuk polimer yang akhir
silang terjadi sebagai hasil dari penambahan pengeras;
misalnya, dalam perekat resin epoxy dan
matriks berbasis resin poliester kaca-diperkuat
polimer (GRP; Fibreglass). Dalam zat ini, sebuah
peningkatan rasio pengeras untuk resin cenderung
meningkatkan nilai Tg dan modulus.