We first examine the effect of the

We first examine the effect of the gravitational force of the moon on the world’s
ocean in Fig. 7.01. Here the earth and the moon are seen from above the north
pole of the earth, and both are assumed to be stationary except for the earth’s
rotation. Also, the earth in this case has no continents but is covered with a uniform
layer of water. If the moon was not present, the oceans would cover the earth to
a constant depth. The moon, however, exerts a gravitational attraction on each
particle of water in the ocean and causes it to pile up under the moon. An observer
at the equator at point O, rotating with the earth through the day, will notice that
the depth of the ocean rises and falls once a day. The high tide will always be
under the moon and the low tide will be on the side opposite to the moon. This
elementary model produces a tide but it is not a very good model because most
places on the earth usually have two high and two low tides during the day.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kami pertama kali menguji pengaruh gaya gravitasi bulan pada dunia
laut pada Gambar. 7.01. Berikut bumi dan bulan yang terlihat dari atas utara
kutub bumi, dan kedua diasumsikan stasioner kecuali bumi
rotasi. Juga, bumi dalam hal ini tidak memiliki benua tetapi ditutupi dengan seragam
lapisan air. Jika bulan tidak hadir, lautan akan menutupi bumi untuk
kedalaman yang konstan. Bulan, namun, memberikan sebuah gaya tarik gravitasi pada setiap
partikel air di laut dan menyebabkannya menumpuk di bawah bulan. Seorang pengamat
di ekuator pada titik O, berputar dengan bumi sepanjang hari, akan melihat bahwa
kedalaman laut naik dan turun sekali sehari. Pasang naik akan selalu
di bawah bulan dan surut akan berada di sisi berlawanan ke bulan. Ini
Model dasar menghasilkan air pasang tapi itu bukan model yang sangat baik karena sebagian besar
tempat di bumi biasanya memiliki dua tinggi dan dua pasang surut pada siang hari.