Oligopolies, fair trade, bananas an

Oligopolies, fair trade, bananas and protectionism
The argument over the reasons for going to war in Iraq may have strained relations between some european countries and the united states (US) in recent months, but the argument over trade seem to provoke equally strong feelings. The dispute ovet steel tariffs imposed by the US was ended when the US responded to the world trade organisation ruling and removed the tariffs before retaliation could be put in place by europe-the tariffs had done their job anyway, claimed mr bush. One argument that lasted many months and is still having a significant impact on world trade in the humble banana.
The banana was subject to a bitter disagreement between the US and europe throughout the 1990 and culminated in an agreement between the two in 2001. in this agreement, the EU is to amend its tariffs system on the fruit over the following five years; carrying out this change and meeting the demands of all the stakeholders involved has not been easy and may well lead to further problems in the coming years as the new tariffs system takes full effect.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Oligopolies, fair trade, pisang dan proteksiArgumen atas alasan untuk pergi berperang di Irak mungkin tegang hubungan antara beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir, tapi tampaknya argumen atas perdagangan untuk memprovokasi sama perasaan yang kuat. Sengketa ovet baja tarif yang dikenakan oleh AS itu berakhir ketika Amerika Serikat menanggapi penguasa organisasi perdagangan dunia dan dihapus dengan tarif sebelum pembalasan bisa dimasukkan ke dalam tempat oleh Eropa-the TARIF telah melakukan pekerjaan mereka tetap, mengklaim mr bush. Salah satu argumen yang berlangsung berbulan-bulan dan masih memiliki dampak signifikan pada perdagangan dunia pisang sederhana.Pisang tunduk pada perselisihan pahit antara AS dan Eropa sepanjang tahun 1990 dan berkemuncak dalam kesepakatan antara kedua pada tahun 2001. dalam Perjanjian ini, Uni Eropa adalah untuk mengubah sistem tarif pada buah selama lima tahun berikutnya; melaksanakan perubahan ini dan memenuhi tuntutan semua stakeholder yang terlibat tidak telah mudah dan dapat juga menyebabkan masalah lebih lanjut di tahun-tahun mendatang sebagai sistem tarif baru mengambil efek penuh.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Oligopoli, perdagangan yang adil, pisang dan proteksionisme
Argumen atas alasan untuk pergi ke perang di Irak mungkin telah tegang hubungan antara beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir, tetapi argumen atas perdagangan tampaknya memprovokasi perasaan yang sama kuat. Tarif baja sengketa ovet dikenakan oleh AS berakhir ketika AS menanggapi dengan organisasi perdagangan dunia yang berkuasa dan dihapus tarif sebelum pembalasan dapat diberlakukan oleh Eropa-tarif telah melakukan pekerjaan mereka pula, diklaim mr bush. Salah satu argumen yang berlangsung berbulan-bulan dan masih memiliki dampak signifikan pada perdagangan dunia di pisang yang rendah hati.
Pisang itu tunduk perselisihan sengit antara AS dan Eropa sepanjang tahun 1990 dan memuncak dalam kesepakatan antara kedua pada tahun 2001. dalam hal ini kesepakatan, Uni Eropa adalah untuk mengubah sistem tarif pada buah selama lima tahun berikutnya; melaksanakan perubahan ini dan memenuhi tuntutan semua pemangku kepentingan yang terlibat tidak mudah dan baik dapat menyebabkan masalah lebih lanjut dalam tahun-tahun mendatang sebagai sistem tarif baru berlaku penuh.