and French, 2000). Once again, we f

and French, 2000). Once again, we find that the ‘‘price equals value’’
assumption fails the Newtonian test of practical usage.11
In short, the problems engendered by the naıve view of market efficiency expressed in Eq. (1) are too pervasive to ignore. These problems include excessive trading volume, excessive return volatility, the evidence on returns predictability, and the cost-of-capital dilemma. In the next section, I discuss an alternative framework that relaxes the assumption that price must equal fundamental value.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

dan Perancis, 2000). Sekali lagi, kami menemukan bahwa '' harga sama dengan nilai ''asumsi gagal ujian Newtonian praktis usage.11 Singkatnya, masalah-masalah yang dirasakan oleh pandangan naıve efisiensi pasar yang dinyatakan dalam EQ (1) terlalu luas untuk mengabaikan. Masalah ini termasuk berlebihan volume perdagangan, volatilitas kembali berlebihan, bukti-bukti tentang pengembalian prediktabilitas, dan biaya-dari-modal dilema. Dalam bagian berikutnya, saya membahas kerangka alternatif yang melemaskan asumsi bahwa harga harus menyamai nilai dasar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

dan Perancis, 2000). Sekali lagi, kita menemukan bahwa '' harga sama dengan nilai ''
asumsi gagal tes Newtonian dari usage.11 praktis
Singkatnya, masalah yang ditimbulkan oleh pandangan naif efisiensi pasar dinyatakan dalam persamaan. (1) terlalu luas untuk diabaikan. Masalah-masalah ini mencakup volume yang berlebihan perdagangan, volatilitas return yang berlebihan, bukti pada pengembalian prediktabilitas, dan biaya-of-capital dilema. Pada bagian berikutnya, saya akan membahas kerangka alternatif yang rileks asumsi bahwa harga harus sama nilai fundamental.