Learning cannot take place until th

Learning cannot take place until the facts of information are received and retained by the mind and memory. Such information, however, is quite useless unless the student comprehends and understands the facts retained. Such understanding leads to significance and recognition of relationships. Being able to converse about his understandings leads to self-activity which, in turn, allows the student to form convictions. However, when the student reaches the level of application of application of knowledge, this is wisdom which is the highest step in the learning process. This is where learning by doing becomes important. When he knows how to use knowledge, the student can commit himself completely to it. His faith in it leads him to commitment. Jesus showed that by practicing the will of God we prove its truth and that faith leads to living truth (John 7:17, 37-39). He also pointed out the close relation between truth and life (John 15). James adds a word to impress us that true knowledge will be used in conduct (James 3:13).
Wisdom gives knowledge the insight for action. Christian wisdom is from above and is a gift from God. It is seeing things as God sees them and is a gift from God. It is seeing things as God sees them and doing His will. This is the essence and apex of the learning process.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Belajar tidak dapat berlangsung sampai fakta-fakta informasi yang diterima dan disimpan oleh pikiran dan memori. Informasi tersebut, bagaimanapun, adalah cukup berguna kecuali siswa memahami dan mengerti fakta-fakta dipertahankan. Pemahaman tersebut menyebabkan signifikansi dan pengakuan hubungan. Mampu berkomunikasi tentang pemahaman nya mengarah ke diri kegiatan yang, pada gilirannya, memungkinkan siswa untuk membentuk keyakinan. Namun, ketika siswa mencapai tingkat penerapan penerapan pengetahuan, ini adalah kebijaksanaan yang merupakan langkah tertinggi dalam proses pembelajaran. Di sinilah learning by doing menjadi penting. Ketika dia tahu bagaimana menggunakan pengetahuan, siswa dapat melakukan dirinya sepenuhnya untuk itu. Imannya di dalamnya mendorongnya untuk komitmen. Yesus menunjukkan bahwa dengan berlatih kehendak Allah kita membuktikan kebenaran dan iman yang mengarah ke kebenaran hidup (Yohanes 7:17, 37-39). Ia juga menunjukkan hubungan yang erat antara kebenaran dan kehidupan (Yohanes 15). James menambahkan kata untuk mengesankan bahwa pengetahuan yang benar akan digunakan dalam melakukan (Yakobus 3:13).
Kebijaksanaan memberikan pengetahuan wawasan untuk bertindak. Kebijaksanaan Kristen dari atas dan merupakan karunia dari Allah. Hal ini melihat hal-hal seperti Allah melihat mereka dan adalah karunia dari Allah. Hal ini melihat hal-hal seperti Allah melihat mereka dan melakukan kehendak-Nya. Ini adalah inti dan puncak dari proses pembelajaran.