Why a Salary Cap?The salary cap was

Why a Salary Cap?
The salary cap was arguably necessary from a league standpoint on a number of
grounds. First, as evidenced in other major sports, particularly baseball, free agency
begets ever-escalating player salaries (Staudohar, 1996). The salary cap meant that the
subsequent increases in player salaries would reflect, rather than overextend, the
revenues earned by the league, maintaining a viable economic structure. In order for
free agency to be effective, particularly from the viewpoint of the players’ association,
salary levels must relate to player value or marginal revenue product (MRP). From a
management viewpoint, an association between salary and value is validated by
performance. In general, better performing players should have higher salaries,
otherwise labor economics are being violated.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mengapa gaji topi?Gaji topi itu bisa dibilang perlu dari sudut pandang Liga pada sejumlahTaman. Pertama, seperti yang dibuktikan dalam olahraga utama lainnya, terutama bisbol, agen gratismelahirkan pernah meningkatnya pemain gaji (Staudohar, 1996). Tutup gaji berarti bahwaberikutnya kenaikan gaji pemain akan mencerminkan, bukan overextend,pendapatan yang diterima oleh Liga, mempertahankan struktur ekonomi yang layak. Dalam rangka untukagen bebas akan efektif, terutama dari sudut pandang asosiasi para pemain,tingkat gaji harus berhubungan dengan nilai pemain atau pendapatan marjinal Produk (MRP). Daripandang manajemen, hubungan antara gaji dan nilai divalidasi olehkinerja. Secara umum, lebih baik melakukan pemain harus memiliki gaji yang lebih tinggi,Jika tenaga kerja ekonomi yang dilanggar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengapa Gaji Cap?
The topi gaji itu bisa dibilang yang diperlukan dari sudut pandang liga pada sejumlah
alasan. Pertama, sebagaimana dibuktikan dalam olahraga besar lainnya, terutama bisbol, agen bebas
melahirkan terus meningkat gaji pemain (Staudohar, 1996). Topi gaji berarti bahwa
kenaikan berikutnya di gaji pemain akan mencerminkan, bukan ulur, yang
pendapatan yang diperoleh oleh liga, mempertahankan struktur ekonomi yang layak. Agar
badan bebas untuk menjadi efektif, terutama dari sudut pandang asosiasi pemain ',
tingkat gaji harus berhubungan dengan nilai pemain atau produk pendapatan marjinal (MRP). Dari
sudut pandang manajemen, hubungan antara gaji dan nilai divalidasi oleh
kinerja. Secara umum, pemain berkinerja baik harus memiliki gaji yang lebih tinggi,
jika ekonomi tenaga kerja dilanggar.