Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Pemasaran Benih kentang manis Cilembu di Era Cybernetics melalui isi dari Dongeng Hui Cilembu Sebuah studi Ethnostorytelling Cilembu Village, Sumedang, Jawa Barat Susanti Agustina1 *, Wina Erwina21 Perpustakaan dan Program studi ilmu informasi, kurikulum jurusan dan teknologi pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia.2 Departemen Ilmu informasi dan Perpustakaan, Fakultas komunikasi, Universitas Padjadjaran, Indonesia* Sesuai penulis: susanti@upi.edu ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran dongeng sebagai pengetahuan masyarakat adat yang disampaikan dari generasi ke generasi dari bangunan tua untuk orang muda dalam sistem budidaya ubi jalar Cilembu berbasis kearifan lokal. Budaya lisan Dongeng Hui Cilembu (Kisah dari Cilembu ubi jalar) membuat penduduk setempat percaya bahwa Budidaya Ubi Cilembu hanya dapat dilakukan di desa Cilembu, sehingga jika ditanam di daerah lain, itu tidak akan manis. Keyakinan ini menyebabkan masalah ketika permintaan ekspor ubi jalar meningkat sementara bidang terbatas, panen percepatan terhambat dan harga tanaman rendah karena pengelolaan masih konvensional. Di satu sisi, Dongeng Hui Cilembu dapat mempertahankan kearifan lokal. Namun, di sisi lain, penurunan produktivitas penyebab masalah keuangan bagi para petani. Subjek penelitian adalah orang-orang muda Cilembu desa dan objek penelitian adalah Dongeng Hui Cilembu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pendekatan. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan penelitian dokumen. Dongeng Hui Cilembu yang diyakini sebagai mitos, bahkan dapat menjadi konten pemasaran yang efektif di cybernetics era. Pemasaran benih ubi jalar Cilembu yang dikemas menggunakan ethnostorytelling merupakan bagian menarik dari penemuan kajian. Dongeng Hui Cilembu sebagai dongeng dapat meningkatkan penjualan benih ubi jalar Cilembu dan meningkatkan farmers'revenue (mikro-finansial) yang mempengaruhi tidak hanya pelestarian kearifan lokal, tetapi juga pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.Kata kunci: Ubi Cilembu, cybernetics, melek ekonomi, ethnostorytelling, dongengPENGENALANDi tahap awal proyek, perumusan masalah berasal dari percakapan singkat di sebuah toko tradisional Pajungjugan di daya tarik wisata alam di desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan. Para peneliti memiliki percakapan dengan seorang ibu muda dengan satu anak yang sedang menjabat kami makanan ringan seperti kita beristirahat. Para peneliti bertanya tentang lokasi pusat Budidaya Ubi Cilembu. Selain itu, para peneliti juga bertanya mengapa ubi Cilembu memiliki rasa manis seperti madu. Ibu muda mengatakan bahwa menurut orangtuanya Cilembu ubi jalar rasanya manis seperti madu karena ia dibasuh dengan air dari mata air Cilembu. Ketika kentang tumbuh di tempat lain, tidak akan terasa sebagai baik sebagai salah satu tumbuh di desa Cilembu. "Ayahku mengatakan, air dari desa Cilembu membuat Panen ubi jalar melepaskan rasa manis seperti madu ketika dipanggang. Jika itu tidak dicuci dengan air
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
