William Damon found that ‘morality

William Damon found that ‘morality does not become a dominant characteristic of the self until
the middle adolescence” this means that until middle adolescence, we tend not to see morality as
an important part of who we realty are. This ¡s significant because he also found that the more
morality becomes part of which we are the stronger out mativation to do what is morally right In
fact, there are “exemplary people” we have so united “self and morality” that when they do what
is morally right. “rather than denying the self, they define it with a moral center and do not see
their moral choices as an exercise in self-sacrifice”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

William Damon menemukan bahwa ' moralitas tidak menjadi dominan karakteristik diri sampairemaja tengah"ini berarti bahwa sampai tengah remaja, kita cenderung untuk tidak melihat moralitas sebagaibagian penting dari siapa kita adalah realty. ¡S ini penting karena ia juga menemukan bahwa semakinmoralitas menjadi bagian yang kami lebih kuat keluar mativation untuk melakukan apa yang secara moral tepat disebenarnya, ada yang "teladan orang" kami jadi menyatukan "diri dan moralitas" bahwa ketika mereka melakukan apaTerletak secara moral. "daripada menyangkal diri, mereka mendefinisikannya dengan pusat moral dan tidak melihatpilihan moral mereka sebagai latihan dalam pengorbanan diri"

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

William Damon menemukan bahwa 'moralitas tidak menjadi karakteristik dominan diri sampai
pada masa remaja tengah "ini berarti bahwa sampai pertengahan masa remaja, kita cenderung untuk tidak melihat moralitas sebagai
bagian penting dari siapa kita realty adalah. Ini ¡s penting karena ia juga menemukan bahwa semakin banyak
moralitas menjadi bagian dari yang kita semakin kuat keluar mativation untuk melakukan apa yang benar secara moral Pada
kenyataannya, ada "orang teladan" kita memiliki begitu bersatu "diri dan moralitas" bahwa ketika mereka lakukan apa
yang secara moral benar. "Daripada menyangkal diri, mereka mendefinisikannya dengan pusat moral dan tidak melihat
pilihan moral mereka sebagai latihan dalam pengorbanan diri "