In the same way that the fostering

In the same way that the fostering of active lifestyles from early in life is viewed as critical in combating so-called hypokinetic, under-exercising or ‘lifestyle’ diseases’, psychological benefits are also thought to accrue from regular involvement in sport and physical activity (Biddle, 2006). In a twenty- first-century variation on the nineteenth-century public school justification for games – mens sana in corpore sano (a healthy mind in a health body) – there is a growing body of evidence supporting claims for the role of exercise in promoting individual psychological and social health and well-being.1 More specifically, Biddle (2003) highlights the evidence linking physical activity to specific aspects of psychological well-being and, most notably, anxiety and stress, depression, mood and emotion, self-perceptions and esteem and psychological dysfunction.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dengan cara yang sama bahwa mengembangkan gaya hidup yang aktif dari di awal kehidupan dipandang sebagai penting dalam memerangi disebut hypokinetic, di bawah berolahraga atau 'gaya hidup' penyakit, psikologis manfaat juga dianggap bertambah dari biasa keterlibatan dalam olahraga dan aktivitas fisik (Biddle, 2006). Di abad ke-duapuluhsatu variasi pada abad ke-19 sekolah umum pembenaran untuk permainan – mens sana in corpore sano (pikiran yang sehat dalam tubuh kesehatan) – ada tubuh tumbuh bukti yang mendukung klaim untuk peran latihan dalam mempromosikan kesehatan psikologis dan sosial yang individu dan baik-being.1 lebih khusus lagi, Biddle (2003) menyoroti bukti-bukti yang menghubungkan aktivitas fisik ke aspek-aspek khusus kesejahteraan psikologis dan , terutama, kecemasan dan stres, depresi, suasana hati dan emosi, self-perceptions dan harga dan disfungsi psikologis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dengan cara yang sama bahwa pembinaan gaya hidup aktif dari awal kehidupan dipandang sebagai penting dalam memerangi disebut hypokinetic, di bawah-berolahraga atau 'gaya hidup' penyakit ', manfaat psikologis juga diduga diperoleh dari keterlibatan biasa dalam olahraga dan aktivitas fisik (Biddle, 2006). Dalam variasi abad pertama dua puluh pada pembenaran sekolah umum abad kesembilan belas untuk game - mens sana in corpore sano (pikiran yang sehat dalam tubuh kesehatan) - ada semakin banyak bukti yang mendukung klaim untuk peran latihan dalam mempromosikan kesehatan individu psikologis dan sosial dan baik-being.1 Lebih khusus, Biddle (2003) menyoroti bukti yang mengaitkan aktivitas fisik terhadap aspek tertentu dari psikologis dan, terutama, kecemasan dan stres, depresi, suasana hati dan emosi, persepsi diri dan harga diri dan disfungsi psikologis.