Hypothesis testing resultsWe compar

Hypothesis testing results

We compared the condition of shopping with the same gender companion, that is, a male shopper shopping with a male companion and a female shopper shopping with a female companion, with shopping with an opposite gender companion, that is, a male shopper shopping with a female companion and a female shopper shopping with a male companion.
It was hypothesized in Study 1 that shoppers are more likely to exhibit impulse purchase behavior when shopping with an opposite gender companion. The results showed that, as expected, participants reported more impulse purchasing when they imagined shopping with an opposite gender companion (M = 2.76, SD = 1.13) than with the same gender companion (M = 2.086, SD = 1.12), (F(1, 58) = 6.711, p < .05). Our results also indicated that the female-opposite gender companion did not differ significantly from the male- opposite gender companion (t = 0.29, 2.7 vs. 2.82, p = .39). Meanwhile, the same goes for the female-same and the male-same gender companion shopper (t = 0.38, 2.17 vs. 2, p = .35).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hasil pengujian hipotesisKami membandingkan kondisi berbelanja dengan pendamping jenis kelamin sama, yaitu pembelanja laki-laki berbelanja dengan teman laki-laki dan perempuan pembelanja berbelanja dengan pendamping perempuan, dengan berbelanja dengan lawan jenis kelamin pendamping, yaitu pembelanja laki-laki berbelanja dengan pendamping perempuan dan perempuan pembelanja belanja dengan pendamping laki-laki.Ini adalah hipotesis dalam studi 1 pembeli lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku pembelian dorongan ketika berbelanja dengan pendamping jenis kelamin yang berlawanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seperti yang diharapkan, peserta melaporkan lebih dorongan membeli ketika mereka membayangkan berbelanja dengan pendamping jenis kelamin yang berlawanan (M = 2.76, SD = 1.13) daripada dengan jenis kelamin sama pendamping (M = 2.086, SD = 1,12), (F (1, 58) = 6.711, p < 05 mendapat Hasil kami juga menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan-sebaliknya pendamping tidak berbeda secara signifikan dari laki-laki-seberang gender pendamping (t = 0. 29, 2,7 vs 2.82, p =.39 mendapat Sementara itu, yang sama berlaku untuk perempuan-sama dan jenis kelamin laki-laki sama pendamping pembelanja (t = 0.38, 2.17 vs 2, p =.35 mendapat

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hasil pengujian hipotesis Kami membandingkan kondisi berbelanja dengan pendamping jenis kelamin yang sama, yaitu, pembelanja pria berbelanja dengan teman laki-laki dan seorang pembelanja perempuan berbelanja dengan teman wanita, dengan berbelanja dengan teman lawan jenis, yaitu, pembelanja laki-laki berbelanja dengan teman wanita dan pembelanja perempuan berbelanja dengan teman laki-laki. itu adalah hipotesis dalam Studi 1 bahwa pembeli lebih cenderung menunjukkan perilaku pembelian impuls saat berbelanja dengan teman lawan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seperti yang diharapkan, peserta melaporkan lebih pembelian impuls ketika mereka membayangkan berbelanja dengan teman lawan jenis (M = 2.76, SD = 1,13) dibandingkan dengan pendamping jenis kelamin yang sama (M = 2,086, SD = 1,12), (F ( 1, 58) = 6,711, p <0,05). Hasil kami juga menunjukkan bahwa pendamping jenis kelamin perempuan-lawan tidak berbeda secara signifikan dari pendamping lawan jenis-laki dan (t = 0,29, 2,7 vs 2,82, p = 0,39). Sementara itu, hal yang sama berlaku untuk perempuan-sama dan pembelanja pendamping jenis kelamin yang sama laki-laki (t = 0,38, 2,17 vs 2, p = 0,35).