the next step is running the SEM an

the next step is running the SEM analysis for music and non-muslims separately to find out whether religion has a moderating effect upon employee performance. figure 3 shows the SEM results for muslim employees. the coefficient of religiosity and spirituality both increase significantly from 0.16 to 0.24 and from 0.26 ro 0.30, respectively. in addition, the coefficient of determination also improves from 0.24 to 0.34, which mean that 34.0 per cent of variance in dependent variable can be explained by the model developed.

However, the results on non-muslim employees data show opposite. all the coefficients decrease significantly from 0.16 to 0.08 and 0.26 to 0.18 for religiosity and spirituality, respectively. in fact, the coefficient of religiosity has now become insignificant while the coefficient of spirituality has declined

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

langkah berikutnya adalah menjalankan analisis SEM untuk musik dan non-Muslim secara terpisah untuk mengetahui apakah agama memiliki efek moderat berdasarkan kinerja karyawan. Gambar 3 menunjukkan hasil SEM untuk karyawan muslim. Koefisien religiusitas dan spiritualitas meningkatkan secara signifikan dari 0,16 0.24 dan dari 0,26 ro 0,30, masing-masing. Selain itu, Koefisien penentuan juga meningkatkan dari 0.24 untuk 0.34, yang berarti bahwa 34.0 persen dari varian dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh model yang dikembangkan.Namun, hasilnya pada data karyawan non muslim menunjukkan sebaliknya. Semua koefisien penurunan yang signifikan dari 0,16 0,08 dan 0,26 untuk 0,18 religiusitas dan spiritualitas, masing-masing. pada kenyataannya, Koefisien religiusitas kini telah menjadi tidak signifikan sementara koefisien spiritualitas telah menurun

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

langkah selanjutnya adalah menjalankan analisis SEM untuk musik dan non-Muslim secara terpisah untuk mengetahui apakah agama memiliki efek moderat pada kinerja karyawan. Gambar 3 menunjukkan hasil SEM bagi karyawan muslim. koefisien religiusitas dan spiritualitas keduanya meningkat secara signifikan 0,16-0,24 dan dari 0,26 ro 0,30, masing-masing. di samping itu, koefisien determinasi juga meningkatkan 0,24-0,34, yang berarti bahwa 34,0 persen dari varians dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh model yang dikembangkan. Namun, hasil pada data karyawan non-muslim menunjukkan sebaliknya. semua koefisien menurun secara signifikan 0,16-0,08 dan 0,26-0,18 untuk religiusitas dan spiritualitas, masing-masing. pada kenyataannya, koefisien religiusitas kini menjadi tidak signifikan sedangkan koefisien spiritualitas telah menurun