This paper examines changes in corp

This paper examines changes in corporate dividend policy around the introduction of a dividend imputation tax system. This represented a significant change to the Australian tax framework and allows us to test the effect of differential taxation on corporate
dividend policy. Consistent with the tax preference for the distribution of dividends, we find dividend initiations, all dividend payout measures and dividend reinvestment plans increased with the introduction of dividend imputation. Similarly we find that
gross dividend payouts are more volatile under dividend imputation. Finally, we find that the increase in dividend payout and initiations differs across firms. In particular, we find that the higher the level of available franking tax credits the higher the firm's gross dividend payout and the more likely the firm is to initiate a dividend

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Karya ini mengkaji perubahan dalam kebijakan perusahaan dividen sekitar pengenalan sistem pajak tuduhan dividen. Ini mewakili perubahan yang signifikan kepada kerangka kerja pajak Australia dan memungkinkan kita untuk menguji efek diferensial perpajakan pada perusahaankebijakan dividen. Konsisten dengan preferensi pajak untuk distribusi dividen, kita menemukan inisiasi dividen, semua langkah-langkah pembayaran dividen dan Rencana Reinvestasi Dividen meningkat dengan pengenalan dividen tuduhan. Demikian pula, kita dapati bahawapembayaran bruto dividen lebih tidak stabil di bawah dividen tuduhan. Akhirnya, kami menemukan bahwa peningkatan pembayaran dividen dan inisiasi berbeda di seluruh perusahaan. Secara khusus, kita menemukan bahwa semakin tinggi tingkat tersedia franking pajak kredit semakin tinggi pembayaran bruto dividen perusahaan dan semakin besar kemungkinan perusahaan adalah untuk memprakarsai dividen

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Makalah ini membahas perubahan kebijakan dividen perusahaan sekitar pengenalan sistem pajak imputasi dividen. Hal ini merupakan perubahan yang signifikan untuk kerangka pajak Australia dan memungkinkan kita untuk menguji pengaruh pajak diferensial pada perusahaan
kebijakan dividen. Konsisten dengan preferensi pajak untuk pembagian dividen, kita menemukan inisiasi dividen, semua langkah pembayaran dividen dan rencana reinvestasi dividen meningkat dengan pengenalan dividen imputasi. Demikian pula kita menemukan bahwa
pembayaran dividen gross lebih stabil di bawah dividen imputasi. Akhirnya, kita menemukan bahwa peningkatan pembayaran dividen dan inisiasi berbeda di seluruh perusahaan. Secara khusus, kami menemukan bahwa semakin tinggi tingkat kredit pajak prangko yang tersedia semakin tinggi pembayaran dividen kotor perusahaan dan semakin besar kemungkinan perusahaan adalah untuk memulai dividen