The prevalence of hypertension in t

The prevalence of hypertension in the study population
(32.5%) was higher than in those of noncommunicable
disease (NCD) risk factor surveys in Nepal (21.5% in 2007;
25.7% in 2013) [21, 25]. This disparity in findings may be
due to differences in the study populations as the NCD
surveys were conducted both in urban and in rural areas,
while the current study was conducted in a periurban setting.
Rural Nepal has a lower burden of hypertension than urban
areas [26]. Similarly, the finding was nearly the double of
the hypertension prevalence (19.7%) reported by a study
conducted in similar setting of Kathmandu in 2005 [27].This
almost twofold increase in hypertension prevalence in ten
years may be due to changes in living conditions and lifestyle
in that time.This is further supported by the findings from a
study conducted in rural areas of Kathmandu that reported
a threefold increase in hypertension prevalence in 25 years
[26]. This increase was attributed to increasing BMI in the
study population [28].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Prevalensi hipertensi populasi studi(32.5%) lebih tinggi dari dalam tidak menularsurvei faktor risiko penyakit (NCD) di Nepal (21.5% di tahun 2007;25,7% di 2013) [21, 25]. Perbedaan ini dalam temuan mungkinkarena perbedaan dalam studi populasi sebagai NCDsurvei dilakukan baik di kota maupun di daerah pedesaan,sementara penelitian ini dilakukan dalam suasana periurban.Pedesaan Nepal memiliki beban lebih rendah hipertensi daripada perkotaandaerah [26]. Demikian pula, temuan adalah hampir dua kali lipat dariprevalensi hipertensi (19.7%) dilaporkan oleh sebuah studidilakukan dalam pengaturan serupa Kathmandu pada 2005 [27]. Inihampir dua kali lipat peningkatan hipertensi prevalensi dalam sepuluhtahun mungkin karena perubahan dalam kondisi hidup dan gaya hiduppada waktu itu. Hal ini didukung oleh temuan-temuan daripenelitian yang dilakukan di daerah pedesaan di Kathmandu yang dilaporkantiga kali lipat peningkatan hipertensi prevalensi dalam 25 tahun[26]. peningkatan ini adalah disebabkan meningkatnya BMI distudi populasi [28].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Prevalensi hipertensi di populasi penelitian
(32,5%) lebih tinggi dibandingkan pada mereka dari menular
penyakit (NCD) survei faktor risiko di Nepal (21,5% pada tahun 2007;
25,7% pada tahun 2013) [21, 25]. Disparitas temuan ini mungkin
karena perbedaan dalam populasi penelitian sebagai NCD
survei dilakukan baik di perkotaan maupun di pedesaan,
sedangkan penelitian ini dilakukan dalam pengaturan periurban.
Rural Nepal memiliki beban yang lebih rendah dari hipertensi dibandingkan perkotaan
daerah [ 26]. Demikian pula, temuan itu hampir dua kali lipat dari
prevalensi hipertensi (19,7%) dilaporkan oleh sebuah studi
yang dilakukan di lokasi serupa dari Kathmandu pada tahun 2005 [27] .Ini
peningkatan hampir dua kali lipat dalam prevalensi hipertensi di sepuluh
tahun mungkin karena perubahan kondisi hidup dan gaya hidup
di time.This yang kemudian didukung oleh temuan dari
studi yang dilakukan di daerah pedesaan Kathmandu yang dilaporkan
meningkat tiga kali lipat dalam prevalensi hipertensi dalam 25 tahun
[26]. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya BMI di
populasi penelitian [28].