tragedy must have character that ar

tragedy must have character that are perceived by the audience and good. however, bad things happen to these characters either because they have a fatal flaw they cannot get around (as is the case in shakespearean tragedies) or because fate has conspired to do them in (such as what happens in the movie Titanic). what audiences enjoy about tragedies is the opportunity to compare themselves with the tragic characterrs and feel better off than unfortunate characters.

with the mystery formula, an important element of the plot is missing. for example, in a "whodunit" mystery, the who missing. a seroius crime usually triggers the story, and someone must use the information available to figure out who committed the crime. the suspense is in solving the puzzle. audiences are drawn into the story as they try to solve the mystery for themselves.

The action/horror formula is primarily plot driven as good and evil fight it out in ever deepening conflict. characters are stereotypes or comic book types. within several seconds after being introduced to a character, we know whether that character is a hero or a villain. characters are static and don't change. the plot relies on fast-paced action that maximizes arousal in the audience. the primary emotions evoked are fear, suspense, and vengeance. violence is a staple in almost all of these stories.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

tragedi harus memiliki karakter yang dirasakan oleh para penonton dan baik. Namun, hal-hal buruk terjadi karakter atau karena mereka memiliki kesalahan fatal yang mereka tidak bisa mendapatkan sekitar (seperti halnya dalam tragedi Shakespeare) karena nasib telah bersekongkol untuk melakukannya di (seperti apa yang terjadi dalam film Titanic). apa yang penonton menikmati tentang tragedi adalah kesempatan untuk membandingkannya dengan characterrs tragis dan merasa lebih baik daripada karakter Malang.dengan formula misteri, elemen penting dari plot hilang. Misalnya, "cerita detektif" rahasia yang hilang. kejahatan seroius biasanya memicu cerita, dan seseorang harus menggunakan informasi yang tersedia untuk mengetahui yang melakukan kejahatan. ketegangan ini bisa adalah dalam memecahkan teka-teki. penonton akan ditarik ke dalam cerita ketika mereka mencoba untuk memecahkan misteri untuk diri mereka sendiri.Formula tindakan ketakutan adalah terutama plot didorong sebagai melawan baik dan jahat itu keluar di pernah memperdalam konflik. karakter adalah stereotip atau jenis buku komik. dalam beberapa detik setelah diperkenalkan ke karakter, kita tahu apakah karakter seorang pahlawan atau penjahat. karakter statis dan tidak berubah. plot bergantung pada tindakan cepat yang memaksimalkan gairah penonton. menimbulkan emosi utama adalah rasa takut, ketegangan dan pembalasan. kekerasan adalah sebuah pokok dalam hampir semua cerita ini.