The recording of accounting informa

The recording of accounting information is normally based on objective evidence gathered by analyzing the impact of transactions that occur between the reporting entity and outside parties. However, related party transactions do not provide evidence with the same degree of objectivity. Sales prices or contracts, for example, might not be negotiated as they would otherwise be with outsiders. Figures may simply be fixed by management. Consequently, to inform the financial statement readers of the impact of these dealings, the relationship must be described along with the details of the transactions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pencatatan informasi akuntansi biasanya didasarkan pada bukti-bukti yang objektif berkumpul dengan menganalisis dampak dari transaksi yang terjadi antara entitas pelaporan dan pihak luar. Namun, transaksi pihak terkait tidak memberikan bukti dengan gelar yang sama objektivitas. Harga penjualan atau kontrak, misalnya, tidak bisa dinegosiasikan seperti yang mereka dinyatakan akan dengan pihak luar. Angka hanya dapat diperbaiki oleh manajemen. Akibatnya, untuk menginformasikan pembaca laporan keuangan dampak dari hubungan ini, hubungan harus dijelaskan dengan rincian transaksi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Rekaman informasi akuntansi biasanya berdasarkan bukti obyektif yang dikumpulkan dengan menganalisis dampak dari transaksi yang terjadi antara entitas pelapor dan pihak luar. Namun, transaksi dengan pihak terkait tidak memberikan bukti dengan tingkat yang sama objektivitas. Harga jual atau kontrak, misalnya, mungkin tidak dinegosiasikan karena mereka dinyatakan akan dengan pihak luar. Angka mungkin hanya ditetapkan oleh manajemen. Akibatnya, untuk menginformasikan para pembaca laporan keuangan dampak transaksi ini, hubungan harus dijelaskan bersama dengan rincian transaksi.