(Lukka, 2010; Malmi, 2010). As a re

(Lukka, 2010; Malmi, 2010). As a result, the accounting research fraternity has been
criticised for its focus on standardized approaches that is induced by career
instrumentalism (Hopwood, 2008).
The findings of the reported study should be viewed in the context of its limitations.
To start with, it would be misleading and inappropriate to suggest that the range of
variables examined are exhaustive. They clearly fall a long way short of fully
capturing the complexity of pertinent configurations. Next, significant limitations
revolve around application of the cluster analytical technique and its reliance on
researcher judgement. Determining the number of clusters requires the exercise of
some subjectivity, although an attempt was made to mitigate this weakness by
deploying a recommended two step clustering approach and a cluster validation
procedure (Ketchen and Shook, 1996; Ketchen et al., 1993; Slater and Olson, 2001).
Further, cluster analysis does not carry statistical rigour, nor a clear notion of fit.
Another problem is the potential for multicollinearity between clustering variables.
In this study, the correlations were not excessively high (the highest noted correlation
was 0.51), hence the decision was taken not to correct for multicollinearity, due to the
many pitfalls associated with correctional methods (Ketchen and Shook, 1996).
A further shortcoming relates to the use of a single item measure of business strategy.
Ittner and Larcker (2001) note that single item measurement is likely to result in
measurement error. Another limitation stems from the fact that, with the exception of
company size, the study did not examine the potential moderating effects of other
environmental and organizational variables.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

(Lukka, 2010; Malmi, 2010). Akibatnya, persaudaraan penelitian akuntansi telahdikritik karena fokus pada pendekatan standar yang disebabkan oleh karirinstrumentalism (Hopwood, 2008).Temuan-temuan dari studi melaporkan harus dipandang dalam konteks keterbatasan.Untuk mulai dengan, itu akan menyesatkan dan tidak pantas untuk menunjukkan bahwa kisaranvariabel yang diperiksa lengkap. Mereka jelas jatuh jauh pendek sepenuhnyamenangkap kompleksitas konfigurasi yang bersangkutan. Keterbatasan berikutnya, signifikanberputar di sekitar aplikasi teknik analisa cluster dan ketergantungan padapeneliti penilaian. Menentukan jumlah kluster memerlukan latihansubjektivitas beberapa, meskipun upaya untuk mengurangi kelemahan ini olehpenggelaran direkomendasikan dua langkah pengelompokan pendekatan dan validasi clusterProsedur (Ketchen dan mengguncang, 1996; Ketchen et al., 1993; Slater dan Olson, 2001).Selanjutnya, analisa cluster tidak membawa memahitkan statistik, atau gagasan yang jelas cocok.Masalah lain adalah potensi Multikolinearitas antara variabel-variabel clustering.Dalam studi ini, korelasi yang tidak terlalu tinggi (tertinggi dicatat korelasiadalah 0,51), maka keputusan diambil tidak untuk mengoreksi Multikolinearitas, karenabanyak perangkap yang terkait dengan metode pemasyarakatan (Ketchen dan mengguncang, 1996).Kekurangan lebih lanjut berkaitan dengan penggunaan ukuran item tunggal strategi bisnis.Ittner dan Larcker (2001) dicatat bahwa satu item pengukuran cenderung mengakibatkanpengukuran kesalahan. Pembatasan lain berasal dari fakta bahwa, dengan pengecualianukuran perusahaan, studi Apakah tidak meneliti potensi moderator efek lainvariabel lingkungan dan organisasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

(Lukka, 2010; Malmi, 2010). Akibatnya, persaudaraan penelitian akuntansi telah
dikritik karena fokus pada pendekatan standar yang disebabkan oleh karir
instrumentalisme (Hopwood, 2008).
Temuan dari penelitian yang dilaporkan harus dilihat dalam konteks keterbatasan.
Untuk mulai dengan, itu akan menyesatkan dan tidak pantas untuk menunjukkan bahwa berbagai
variabel yang diteliti adalah lengkap. Mereka jelas jatuh jauh singkat sepenuhnya
menangkap kompleksitas konfigurasi yang bersangkutan. Selanjutnya, keterbatasan yang signifikan
berkisar penerapan cluster teknik analisis dan ketergantungan pada
penilaian peneliti. Menentukan jumlah cluster membutuhkan latihan
beberapa subjektivitas, meskipun upaya yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan ini dengan
mengerahkan direkomendasikan dua langkah pengelompokan pendekatan dan validasi cluster
prosedur (Ketchen dan Shook, 1996; Ketchen et al, 1993;. Slater dan Olson, 2001).
Selanjutnya, analisis cluster tidak membawa kekakuan statistik, atau gagasan yang jelas tentang fit.
Masalah lain adalah potensi multikolinearitas antara variabel clustering.
Dalam penelitian ini, korelasi tidak terlalu tinggi (mencatat korelasi tertinggi
adalah 0,51 ), maka keputusan itu diambil untuk tidak mengoreksi multikolinearitas, karena
banyak perangkap yang terkait dengan metode pemasyarakatan (Ketchen dan Shook, 1996).
Kelemahan selanjutnya berhubungan dengan penggunaan item ukuran tunggal strategi bisnis.
Ittner dan Larcker ( 2001) mencatat bahwa pengukuran item tunggal cenderung menghasilkan
kesalahan pengukuran. Keterbatasan lain berasal dari kenyataan bahwa, dengan pengecualian
ukuran perusahaan, studi ini tidak meneliti efek moderat potensi lain
variabel lingkungan dan organisasi.