“It’s unusual, that’s all. It’s our

“It’s unusual, that’s all. It’s our biggest event of the year and you don’t have a date.”
“It hardly matters, yeah?”
He laughed. “Are you serious with me right now? ‘Who is Max Stella taking?’ is one of the first things people ask when there’s a party like this.”
“I like how you play me up as the skirt-chasing wolf in contrast to you, all upstanding and virtuous.”
“Oh, I never said anything about being virtuous,” he said over the top of his paper. “I’m simply suggesting that people might wonder if you’re meeting someone there, that’s all.”
I turned back to my files as I considered this. In truth, I hadn’t made a date for the fund-raiser. I hadn’t made a date because I wasn’t interested in taking anyone.
Which was weird. Maybe Will was right. Ever since I’d met Sara, other women seemed predictable and tame.



Will was also right when he said the annual Stella & Sumner Charity Gala was our biggest event of the summer. It was held at the Museum of Modern Art, and everyone who was anyone in New York would be in attendance. With dancing, dinner, and the silent auction that followed, we managed to raise hundreds of thousands of dollars for a pediatric cancer foundation every year.
The dreary sky of the afternoon had cleared, but the smell of a storm still hung in the air when my car stopped at the barricades in front of the museum. A valet opened my door and I climbed out, fastening the button of my tuxedo jacket as I stood. My name was called from several directions, the pop and flash of cameras erupting like a small lightning storm within the press area.
“Max! Where’s the date?”
“Max, quick photo! Quick, over here!”
“Any truth to the rumor of a Smithsonian endowment?”
I smiled and posed for pictures, waving as I made my way inside. I felt like I was on autopilot, glad that I’d kept the press from inside the event tonight. I simply didn’t have the energy.
Guests were directed through the museum and out to the garden, where the majority of the party would be held, where crowds of well-dressed people mingled while sipping cocktails and champagne, discussing money and each other and whoever happened to be the gossip of the day. A series of white tents had been erected, each of them lit from below by pools of brightly colored light. An orchestra sat at one end of the garden, a DJ booth for the after party at the other.
The air was heavy and humid, and the night clung to my skin almost uncomfortably. I crossed to a line of large tables dressed in white and dripping in crystal. Reaching for a flute of champagne, I felt someone come near beside me.
“Perfect as usual, Max. You’ve really outdone yourself.”
I blinked over to see Bennett standing next to me.
“It’s bloody hot out here, is what it is,” I said, nodding toward the drink he held in each hand. “Here with your Chloe, I assume.”
“And your date is . . .”
“Flying solo tonight,” I answered. “Hosting duties and what have you.”
Bennett laughed, bringing his glass to his lips. He didn’t comment but it was impossible to miss the way his eyes shifted over my shoulder.
I turned just in time to see Chloe and Sara walking back from the restroom. Sara looked stunning in a light green gown with beading covering the bodice and trickling into the skirt. Silver stilettos peeked out beneath the hem of her dress.
It took a moment before I could speak.
“She’s here with someone, Max.”
I turned and gaped at Bennett before looking around our immediate vicinity to try to spot who she might have come with. “She is? Who?”
“Me.”
“Wait, what? No way.”
“Christ, I’m kidding. Look at your face.” He scratched his jaw and waved casually at someone across the room and I legitimately wanted to punch him.
“Max,” he said, voice low and serious now. “Sara is Chloe’s best friend and an important member of my team. I trust your business sense more than I trust almost anyone’s, but your history with women is not exactly pristine. I’m the last person to point fingers, trust me, but don’t do anything stupid.”
“Calm down. It’s not as if I’m planning to drag her off for a romp in the coat closet or anything.”
“Wouldn’t be the first time,” he said with a smile, draining his glass.
“For you, either, mate,” I answered.
Bennett looked almost relieved as I left him at the table, and for the briefest of moments, I felt almost guilty for lying to him. The truth was that while I did want to drag Sara off to the nearest coat closet, I also wanted a moment to just watch her.
I made my way across the garden, shaking a few hands and thanking others for their donations, keeping Sara in my peripheral vision as I went. I stopped to the side of the large Lachaise nude sculpture and watched her from a distance, captivated by how beautiful she looked tonight.
Her gown was long and fitted, displaying every curve perfectly and emphasizing some of my favorite ones.
I remembered the way she’d looked that night on the dance floor, wild in her too-short dress and too-high shoes, and compared that to the sophisticated woman here tonight. I could tell even then that what we’d done had been out of character for her. But I don’t think I’d understood exactly how much until tonight. She was poised and delicate . . . though, still, there was something else, some neglected recklessness beneath her prim exterior.
My eyes moved along the line of her throat and across her collarbone, and I wondered what she was wearing under her gown. I wondered what had brought forth the woman who had fucked me against a wall in a club full of people.
I was fairly certain Bennett hadn’t been joking when he’d suggested I stay away from Sara. Or that his fiancée would have his balls—and mine, too—if she found out. Bennett was obviously aware that I had more than a casual interest in Sara, but he was tight as a vault and, despite his protests, would never interfere if this were what Sara wanted.
But Chloe—she was a different matter altogether. She seemed too smart, her gaze too knowing. I didn’t know much about the future Mrs. Ryan, but I was sure that if Bennett had finally met his match, I did not want to be on her bad side.
And despite that, I was quite enjoying this little game Sara and I seemed to be playing.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Aneh, itu saja. Memang kami acara terbesar tahun dan Anda tidak memiliki tanggal.""Itu tidak penting, ya?"Dia tertawa. ' Apakah Anda serius dengan saya sekarang? ' Yang Max Stella mengambil?' adalah salah satu hal pertama orang bertanya ketika ada pesta seperti ini. ""Saya suka bagaimana Anda bermain saya sebagai rok-mengejar serigala berbeda dengan Anda, Semua terhormat dan berbudi luhur.""Oh, aku tidak pernah mengatakan apa-apa tentang menjadi Saleh," katanya di atas kertas. "Saya hanya menyarankan bahwa orang mungkin bertanya-tanya jika Anda bertemu seseorang di sana, itu saja."Aku menoleh kembali untuk file saya ketika saya mempertimbangkan hal ini. Sebenarnya, saya tidak membuat tanggal untuk malam amal. Aku tidak membuat kencan karena aku tidak tertarik untuk mengambil siapa pun.Itu yang aneh. Mungkin akan sangat tepat. Sejak aku bertemu Sara, perempuan lain tampak diprediksi dan jinak.Akan juga tepat ketika ia berkata Stella tahunan & Sumner amal Gala adalah acara kami terbesar musim panas. Diadakan di Museum of Modern Art, dan semua orang yang ada di New York akan hadir. Dengan menari, makan malam, dan lelang yang diikuti, kami berhasil mengumpulkan ratusan ribu dolar untuk Yayasan pediatrik kanker setiap tahun.Langit suram sore telah membersihkan, tetapi bau badai masih menggantung di udara ketika mobil saya berhenti di barikade di depan museum. Valet membuka pintu dan saya memanjat keluar, pengancing tombol tuksedo jaket saya berdiri. Nama saya dipanggil dari beberapa arah, pop dan flash kamera meletus seperti badai petir kecil dalam wilayah tekan."Max! Di mana adalah tanggal?""Max, foto cepat! Cepat, di sini!""Segala kebenaran untuk desas-desus pemberkatan Smithsonian?"Saya tersenyum dan berpose untuk gambar, melambaikan tangan ketika aku membuat perjalanan di dalam. Aku merasa seperti aku autopilot, senang bahwa saya telah menyimpan pers dari dalam acara malam ini. Aku hanya tidak memiliki energi.Para tamu yang diarahkan melalui museum dan keluar ke Taman, dimana mayoritas Partai akan diadakan, dimana kerumunan orang berpakaian rapi bercampur sambil menyesap koktail dan sampanye, membahas uang dan satu sama lain dan siapa pun kebetulan gosip hari. Rangkaian putih tenda didirikan, masing-masing dari bawah diterangi oleh kolam cahaya berwarna cerah. Sebuah orkestra duduk di salah satu ujung Taman, DJ booth setelah pesta yang lain.Udara terasa berat dan lembab, dan malam berpaut kepada kulit saya hampir tidak nyaman. Aku menyeberang ke garis besar tabel berpakaian putih dan menetes kristal. Meraih sebuah flute champagne, saya merasa seseorang datang di sampingku."Sempurna seperti biasa, Max. Anda telah benar-benar kalah sendiri."Saya lebih dari berkedip untuk melihat Bennett berdiri berikutnya bagi saya."Itu berdarah panas di sini, adalah apa itu," kataku, mengangguk-angguk menuju minuman yang dipegangnya di setiap sisi. "Di sini dengan Chloe Anda, saya asumsikan.""Dan tanggal...""Terbang solo malam ini," jawabku. "Hosting tugas dan apa yang telah Anda."Bennett tertawa, membawa kaca nya ke bibirnya. Ia tidak komentar tapi tidak mungkin kehilangan cara matanya bergeser lebih dari bahu saya.Aku menoleh tepat pada waktunya untuk melihat Chloe dan Sara berjalan pulang dari toilet. Sara tampak menakjubkan dalam gaun hijau terang dengan beading meliputi korset dan menetes ke dalam rok. Perak stiletto mengintip di bawah ujung nya gaun.Butuh beberapa saat sebelum saya bisa berbicara."Dia adalah di sini dengan seseorang, Max."Aku menoleh dan menganga di Bennett sebelum melihat sekitar kami sekitarnya untuk mencoba spot yang dia mungkin telah datang dengan. "Dia adalah? Siapa?""Aku.""Tunggu, apa? Tidak jalan.""Kristus, aku bercanda. Lihatlah wajah Anda." Ia menggores rahang beliau dan melambaikan tangan santai pada seseorang di seberang ruangan dan hendak sah memukulnya."Max," katanya, suara rendah dan serius sekarang. "Sara adalah sahabat Chloe dan anggota penting dari tim saya. Aku percaya bisnis Anda merasakan lebih banyak daripada yang saya percaya hampir siapa pun, tetapi riwayat Anda dengan wanita tidak benar-benar murni. Saya orang yang terakhir ke titik jari, percayalah, tetapi tidak melakukan sesuatu yang bodoh. ""Tenang. Hal ini tidak seolah-olah saya berencana untuk menyeret dia pergi untuk bermain-main di lemari mantel atau apa pun.""Tidak akan menjadi pertama kalinya," ia berkata dengan senyum, pengeringan kaca nya."Untuk Anda, baik, mate," jawabku.Bennett tampak hampir lega karena aku meninggalkannya di meja, dan untuk paling singkat dari saat-saat, saya merasa hampir bersalah untuk berbohong kepadanya. Kebenaran adalah bahwa sementara aku ingin menyeret Sara pergi ke lemari mantel terdekat, saya juga ingin sejenak untuk hanya mengawasi.Aku membuat jalan melintasi kebun, gemetar beberapa tangan dan berterima kasih kepada orang lain untuk sumbangan mereka, menjaga Sara dalam penglihatan tepi saya saat aku pergi. Aku berhenti ke sisi besar patung telanjang Lachaise dan melihatnya dari kejauhan, terpesona oleh betapa indah dia melihat malam ini.Dia gaun adalah panjang dan dilengkapi, menampilkan setiap lekuk sempurna dan menekankan beberapa favorit saya yang.Aku ingat cara dia tampak malam itu di lantai dansa, liar di gaun terlalu-pendek dan sepatu terlalu tinggi, dan dibandingkan dengan wanita canggih di sini malam ini. Aku bahkan kemudian tahu bahwa apa yang telah kita lakukan telah watak untuknya. Tapi aku tidak berpikir aku mengerti persis berapa banyak sampai malam ini. Dia adalah poised dan halus... meskipun, namun, ada sesuatu yang lain, beberapa diabaikan kesembronoan di bawah eksterior formal nya.Mataku bergerak sepanjang jalur tenggorokannya dan seluruh tulang selangka nya, dan aku bertanya-tanya apa yang dia sedang memakai di bawah dia gaun. Aku bertanya-tanya apa itu melahirkan wanita yang telah kacau saya dinding di sebuah klub yang penuh dengan orang.Aku cukup yakin Bennett tidak bercanda ketika ia telah menyarankan saya tinggal jauh dari Sara. Atau bahwa tunangannya akan memiliki bola- dan saya, juga-jika dia tahu. Bennett adalah jelas menyadari bahwa aku punya lebih dari minat biasa dalam Sara, tetapi ia ketat sebagai peti dan, meskipun protes, akan pernah mengganggu jika ini adalah apa yang inginkan Sara.Tapi Chloe — dia adalah hal yang berbeda sama sekali. Dia tampak terlalu pintar, pandangan matanya terlalu mengetahui. Aku tidak tahu banyak tentang masa depan ibu Ryan, tapi aku yakin bahwa jika Bennett akhirnya bertemu pertandingan, aku tidak ingin berada di sisinya yang buruk.Meskipun begitu, aku sangat menikmati Sara permainan ini kecil dan aku tampaknya bermain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Ini tidak biasa, itu saja. Ini acara terbesar kami tahun ini dan Anda tidak memiliki kencan.
"" Ini tidak penting, ya?
"Dia tertawa. "Apakah Anda serius dengan saya sekarang? 'Siapa Max Stella mengambil?' adalah salah satu hal pertama orang bertanya ketika ada pesta seperti ini.
"" Saya suka bagaimana Anda bermain saya sebagai rok-mengejar serigala berbeda dengan Anda, semua terhormat dan berbudi luhur.
"" Oh, saya tidak pernah mengatakan apa-apa tentang menjadi berbudi luhur, "katanya dari atas kertas. "Saya hanya menyarankan bahwa orang-orang mungkin bertanya-tanya jika Anda bertemu seseorang di sana, itu saja."
Aku berbalik kembali ke file saya karena saya menganggap ini. Sebenarnya, saya tidak membuat tanggal untuk penggalangan dana. Saya tidak membuat kencan karena saya tidak tertarik untuk mengambil siapa pun.
Yang aneh. Mungkin Will benar. Sejak aku bertemu Sara, wanita lain tampak diprediksi dan jinak. Will juga benar ketika ia mengatakan tahunan Stella & Sumner Charity Gala adalah acara terbesar kami musim panas. Itu diadakan di Museum of Modern Art, dan semua orang yang siapa pun di New York akan hadir. Dengan menari, makan malam, dan lelang yang diikuti, kami berhasil mengumpulkan ratusan ribu dolar untuk sebuah yayasan kanker anak setiap tahun. Langit suram sore telah dibersihkan, tapi bau badai masih menggantung di udara saat mobil saya berhenti di barikade di depan museum. Sebuah valet membuka pintu saya dan saya memanjat keluar, ikat tombol jaket tuksedo saat aku berdiri. Nama saya dipanggil dari beberapa arah, pop dan flash kamera meletus seperti badai petir kecil dalam area pers. "Max! Di mana tanggal? "" Max, foto cepat! Cepat, di sini! "" Setiap kebenaran rumor anugerah Smithsonian? "Aku tersenyum dan berpose untuk foto, melambaikan karena saya membuat jalan saya di dalam. Aku merasa seperti aku berada di autopilot, senang bahwa saya akan terus pers dari dalam acara malam ini. Aku hanya tidak punya tenaga. Para tamu diarahkan melalui museum dan keluar ke taman, di mana mayoritas partai akan diselenggarakan, di mana kerumunan orang berpakaian rapi berbaur sambil menyeruput koktail dan sampanye, membahas uang dan satu sama lain dan siapapun yang akan terjadi gosip hari. Serangkaian tenda putih telah didirikan, masing-masing dari mereka diterangi dari bawah dengan kolam cahaya berwarna cerah. Orkestra duduk di salah satu ujung taman, booth DJ untuk setelah pesta di lain. Udara terasa berat dan lembab, dan malam menempel kulit saya hampir tidak nyaman. Aku menyeberang ke garis tabel besar berpakaian putih dan menetes di kristal. Meraih seruling sampanye, saya merasa seseorang datang dekat di sampingku. "Sempurna seperti biasa, Max. Anda sudah benar-benar kalah sendiri. "Aku berkedip lebih untuk melihat Bennett berdiri di samping saya." Ini berdarah keluar panas di sini, adalah apa itu, "kataku, mengangguk ke arah minuman yang dipegangnya di masing-masing tangan. "Di sini dengan Chloe Anda, saya asumsikan." "Dan kencan Anda. . . "" Terbang bersama malam ini, "jawabku. "Hosting tugas dan apa yang harus Anda." Bennett tertawa, membawa gelas ke bibir. Dia tidak berkomentar tapi itu tidak mungkin untuk melewatkan cara matanya bergeser atas bahu saya. Saya berbalik tepat pada waktunya untuk melihat Chloe dan Sara berjalan kembali dari kamar kecil. Sara tampak menakjubkan dalam gaun hijau muda dengan manik-manik yang meliputi korset dan menetes ke dalam rok. Stiletto perak mengintip bawah keliman gaunnya. Butuh beberapa saat sebelum aku bisa berbicara. "Dia di sini dengan seseorang, Max." Aku berbalik dan ternganga di Bennett sebelum melihat sekeliling disekitar kita mencoba untuk melihat siapa dia mungkin datang dengan. "Dia? Siapa? "" Aku. "" Tunggu, apa? Tidak mungkin. "" Kristus, aku bercanda. Melihat wajah Anda. "Dia menggaruk rahangnya dan melambai santai pada seseorang di seberang ruangan dan aku sah ingin memukulnya." Max, "katanya, dengan suara rendah dan serius sekarang. "Sara adalah teman terbaik Chloe dan anggota penting dari tim saya. Saya percaya naluri bisnis Anda lebih dari saya percaya hampir siapa pun, tetapi sejarah Anda dengan wanita tidak persis murni. Saya orang terakhir yang menunjuk jari, percayalah, tapi jangan melakukan sesuatu yang bodoh. "" Tenang. Ini bukan seolah-olah aku berencana untuk menyeret liburnya untuk bermain-main di lemari mantel atau apa pun. "" Tidak akan pertama kali, "katanya sambil tersenyum, menguras gelasnya." Untuk Anda, baik, kawin , "jawabku. Bennett tampak hampir lega karena saya meninggalkannya di meja, dan untuk singkat saat, saya merasa hampir bersalah karena berbohong kepadanya. Yang benar adalah bahwa sementara aku ingin menyeret Sara off untuk mantel lemari terdekat, saya juga ingin waktu untuk hanya menonton dia. Aku berjalan di taman, gemetar beberapa tangan dan berterima kasih orang lain untuk sumbangan mereka, menjaga Sara di penglihatan tepi saat aku pergi. Aku berhenti ke sisi patung telanjang Lachaise besar dan mengawasinya dari kejauhan, terpikat oleh betapa cantiknya dia tampak malam ini. Gaun nya adalah panjang dan dilengkapi, menampilkan setiap lekuk sempurna dan menekankan beberapa orang favorit saya. Saya ingat cara dia 'd tampak malam itu di lantai dansa, liar di gaun terlalu pendek dan sepatu terlalu tinggi, dan dibandingkan dengan wanita yang canggih di sini malam ini. Aku tahu bahkan kemudian bahwa apa yang telah kami lakukan telah keluar dari karakter untuknya. Tapi saya tidak berpikir aku memahami persis berapa banyak sampai malam ini. Dia tenang dan halus. . . meskipun, masih, ada sesuatu yang lain, beberapa kecerobohan diabaikan bawah eksterior formal nya. Mataku bergerak sepanjang garis lehernya dan di tulang selangka, dan aku bertanya-tanya apa yang dikenakannya di bawah gaunnya. Aku bertanya-tanya apa yang telah melahirkan wanita yang kacau saya dinding di sebuah klub yang penuh dengan orang. Saya cukup yakin Bennett belum bercanda ketika ia menyarankan aku tinggal jauh dari Sara. Atau bahwa tunangannya akan memiliki bola-nya dan tambang, juga-jika dia tahu. Bennett jelas menyadari bahwa saya memiliki lebih dari minat biasa di Sara, tapi ia ketat sebagai lemari besi dan, meskipun ia protes, tidak akan mengganggu jika ini adalah apa yang ingin Sara. Tapi Chloe-dia adalah hal yang berbeda sama sekali. Dia tampak terlalu pintar, tatapannya juga mengetahui. Saya tidak tahu banyak tentang masa depan Mrs. Ryan, tapi aku yakin bahwa jika Bennett akhirnya bertemu pertandingan, saya tidak ingin berada di sisi buruk dirinya. Dan meskipun begitu, saya cukup menikmati permainan kecil ini Sara dan Saya tampaknya bermain.