IntroductionA policy of widening pa

Introduction
A policy of widening participation in UK further and higher education and the
reported increased vulnerability of young adults (e.g. Singleton, Bumpstead,
O’Brien, Lee, & Meltzer, 2001) have led to heightened concern surrounding the
mental health of students. The report of the Royal College of Psychiatrists (RCP,
2003) predicted that the rapidly growing numbers of students entering higher
education would result in a progressive approximation of the characteristics of the
student population to that of the general population. This, together with the
additional stresses brought about by an increase in examinations, heightened
aspirations, financial pressures and increasingly impersonal institutions would lead
to a rise in psychiatric illness amongst students (RCP, 2003). Accordingly, it has
been reported that there is evidence of a small but increasing number of student
clients attending student counselling with significant mental health problems
(Association of University and College Counselling, 2004). Yet, despite the concern
surrounding the mental health of students, the effectiveness of student counselling
services has been a neglected research area (see Connell, Cahill, Barkham, Gilbody,
& Madill, 2006).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PengenalanKebijakan pelebaran partisipasi di Inggris lebih lanjut dan pendidikan tinggi danmelaporkan peningkatan kerentanan dewasa muda (misalnya Singleton, Bumpstead,O'Brien, Lee, & Meltzer, 2001) telah menyebabkan meningkatnya keprihatinan sekitarnyakesehatan mental siswa. Laporan dari Royal College of psikiater (RCP,2003) memperkirakan bahwa jumlah berkembang pesat mahasiswa memasuki lebih tinggipendidikan akan mengakibatkan perkiraan progresif karakteristikPopulasi mahasiswa yang populasi umum. Ini, bersama dengantekanan tambahan yang disebabkan oleh peningkatan dalam ujian, meningkataspirasi, tekanan keuangan dan semakin impersonal lembaga akan memimpinpeningkatan penyakit jiwa antara siswa (RCP, 2003). Dengan demikian, ia memilikitelah dilaporkan bahwa ada bukti kecil tapi meningkatnya jumlah mahasiswaklien yang menghadiri mahasiswa konseling dengan masalah kesehatan mental yang signifikan(Asosiasi Universitas dan perguruan tinggi konseling, 2004). Namun, meskipun kekhawatiransekitar kesehatan mental siswa, efektivitas mahasiswa konselingLayanan telah area diabaikan penelitian (Lihat Connell, Cahill, Barkham, Gilbody,& Madill, 2006).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pendahuluan
Kebijakan pelebaran partisipasi dalam Inggris lebih lanjut dan pendidikan tinggi dan
melaporkan peningkatan kerentanan dewasa muda (misalnya Singleton, Bumpstead,
O'Brien, Lee, & Meltzer, 2001) telah menyebabkan meningkatkan kekhawatiran seputar
kesehatan mental siswa. Laporan dari Royal College of Psikiater (RCP,
2003) memprediksi bahwa jumlah berkembang pesat siswa memasuki tinggi
pendidikan akan menghasilkan pendekatan progresif karakteristik
populasi siswa itu dari populasi umum. Ini, bersama-sama dengan
tekanan tambahan yang dibawa oleh peningkatan pemeriksaan, tinggi
aspirasi, tekanan keuangan dan lembaga semakin impersonal akan mengarah
ke kenaikan penyakit jiwa di kalangan siswa (RCP, 2003). Dengan demikian, telah
dilaporkan bahwa ada bukti dari sejumlah kecil tetapi meningkat mahasiswa
klien menghadiri konseling siswa dengan masalah kesehatan mental yang signifikan
(Asosiasi Universitas dan Kolese Konseling, 2004). Namun, meskipun kekhawatiran
seputar kesehatan mental siswa, efektivitas konseling mahasiswa
jasa telah menjadi daerah penelitian diabaikan (lihat Connell, Cahill, Barkham, Gilbody,
& Madill, 2006).