Although toleration means forbearan

Although toleration means forbearance, a refusal to impose one’s will
on others, it does not simply mean non-interference. The fact that a moral
judgement is made leaves the opportunity open for influence to be exerted
over others, but only in the form of rational persuasion. There is
undoubtedly a difference, for example, between ‘permitting’ a person to
smoke and ‘tolerating’ their smoking. In the latter case, the fact that
smoking is disapproved of, or disliked, may be registered, and an attempt
made to persuade the person to stop or even give up smoking. However,
toleration demands that forms of persuasion be restricted to rational
argument and debate, because once some form of cost or punishment is
imposed, even in the form of social ostracism, the behaviour in question is
being constrained. It is difficult, for instance, to argue that smoking is
being tolerated if it could lead to the loss of friendship or to damage to
career prospects, or if it can only take place in a restricted area. In fact,
these are better examples of intolerant behaviour.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun toleransi berarti masa kesabarannya, penolakan untuk memaksakan seseorang akan
pada orang lain, itu tidak hanya berarti non-interferensi. Fakta bahwa moral
penghakiman dibuat daun membuka kesempatan untuk pengaruh untuk akan diberikan
atas orang lain, tetapi hanya dalam bentuk rasional persuasi. Ada
tidak diragukan lagi perbedaan, misalnya, antara 'mengizinkan' seseorang untuk
asap dan 'menoleransi' Rokok mereka. Dalam kasus terakhir, fakta bahwa
Rokok ditolak dari, atau tidak menyukai, mungkin terdaftar, dan upaya
dibuat untuk membujuk orang untuk menghentikan atau bahkan berhenti merokok. Namun,
toleransi menuntut bahwa bentuk persuasi dibatasi ke rasional
perdebatan dan perdebatan, karena setelah beberapa bentuk biaya atau hukuman
dipaksakan, bahkan dalam bentuk kejahatan sosial, perilaku yang dimaksud adalah
dibatasi. Sangat sulit, misalnya, berpendapat bahwa merokok adalah
sedang ditoleransi jika bisa mengakibatkan hilangnya persahabatan atau kerusakan
prospek karir, atau jika hanya dapat mengambil tempat di area terbatas. Pada kenyataannya,
ini adalah lebih baik contoh perilaku yang tidak toleran.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun toleransi berarti kesabaran, penolakan untuk memaksakan kehendak seseorang
pada orang lain, itu tidak hanya berarti non-interferensi. Fakta bahwa moral
penghakiman dibuat meninggalkan kesempatan terbuka untuk pengaruh yang akan diberikan
atas orang lain, tetapi hanya dalam bentuk persuasi rasional. Ada
diragukan lagi perbedaan, misalnya, antara 'memungkinkan' seseorang untuk
merokok dan 'mentoleransi' merokok mereka. Dalam kasus terakhir, fakta bahwa
merokok tidak setuju, atau tidak menyukai, dapat didaftarkan, dan upaya
dilakukan untuk membujuk orang untuk menghentikan atau bahkan berhenti merokok. Namun,
toleransi menuntut bahwa bentuk-bentuk persuasi dibatasi rasional
argumen dan perdebatan, karena setelah beberapa bentuk biaya atau hukuman
dijatuhkan, bahkan dalam bentuk pengucilan sosial, perilaku yang bersangkutan
yang dibatasi. Sulit, misalnya, berpendapat bahwa merokok
sedang ditoleransi jika bisa menyebabkan hilangnya persahabatan atau kerusakan
prospek karir, atau jika hanya dapat terjadi di area terlarang. Bahkan,
ini adalah contoh yang lebih baik dari perilaku intoleran.