In all these examples, people found

In all these examples, people found themselves caught in a web of social influence. In response, they changed their behavior and conformed to the expectations of others (O’Gorman, Wilson, & Miller, 2008). For social psychologists, this is the essence of Conformity: changing one’s behavior due to the real or imagined influence of others (Kiesler & Kiesler, 1969; Aarts & Dijksterhuis, 2003). As these examples show, the consequences of conformity can span a wide range, from usefulness and bravery to hysteria and tragedy. But why did these people conform? Some probably conformed because they did not know what to do in a confusing or unusual situation. The behavior of the people around them served as a cue as to how to respond, and they decided to act in a similar manner. Other people probably conformed because they did not wish to be ridiculed or punished for being different from everybody else. They chose to act the way the group expected so that they wouldn’t be rejected or thought less of by group members. Let’s see how each of these reasons for conforming operates.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam semua contoh-contoh ini, orang menemukan diri mereka terperangkap dalam web sosial pengaruh. Sebagai tanggapan, mereka mengubah perilaku mereka dan serupa dengan harapan orang lain (O'Gorman, Wilson, & Miller, 2008). Untuk psikolog sosial, ini adalah inti dari kesesuaian: mengubah perilaku seseorang karena pengaruh nyata atau khayalan lainnya (Kiesler & Kiesler, 1969; Aarts & Dijksterhuis, 2003). Sebagai contoh-contoh ini menunjukkan, konsekuensi dari kesesuaian span berbagai, dari kegunaan dan keberanian untuk histeria dan tragedi. Tapi mengapa orang-orang ini sesuai? Beberapa mungkin serupa karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi yang membingungkan atau tidak biasa. Perilaku orang-orang di sekitar mereka menjabat sebagai isyarat bagaimana menanggapi, dan mereka memutuskan untuk bertindak dengan cara yang sama. Orang lain mungkin serupa karena mereka tidak mau harus ditertawakan atau dihukum karena berbeda dari orang lain. Mereka memilih untuk bertindak dengan cara kelompok diharapkan agar mereka tidak akan ditolak atau pikir kurang dari oleh anggota kelompok. Mari kita lihat bagaimana masing-masing ini alasan untuk penurut beroperasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam semua contoh ini, orang menemukan diri mereka terjebak dalam jaring pengaruh sosial. Sebagai tanggapan, mereka mengubah perilaku mereka dan sesuai dengan harapan orang lain (O'Gorman, Wilson, & Miller, 2008). Untuk psikolog sosial, ini adalah inti dari Kesesuaian: mengubah perilaku seseorang karena pengaruh nyata atau membayangkan orang lain (Kiesler & Kiesler, 1969; Aarts & Dijksterhuis, 2003). Sebagai contoh-contoh ini menunjukkan, konsekuensi dari kesesuaian dapat menjangkau berbagai macam, dari kegunaan dan keberanian untuk histeria dan tragedi. Tapi mengapa orang-orang ini sesuai? Beberapa mungkin sesuai karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi yang membingungkan atau tidak biasa. Perilaku orang-orang di sekitar mereka menjabat sebagai isyarat tentang bagaimana untuk merespon, dan mereka memutuskan untuk bertindak dengan cara yang sama. Orang lain mungkin sesuai karena mereka tidak ingin ditertawakan atau dihukum karena berbeda dari orang lain. Mereka memilih untuk bertindak dengan cara kelompok yang diharapkan sehingga mereka tidak akan ditolak atau dianggap kurang oleh anggota kelompok. Mari kita lihat bagaimana masing-masing alasan ini untuk penurut beroperasi.