treatment programs for high CA indi

treatment programs for high CA individuals are relatively inexpensive and can be
expected to yield substantial positive outcomes beyond simply keeping students in
college, the additional benefit with regard to retention adds to the already strong case
for implementation of such programs in institutions of higher education
It is important to recognize that implementation of a treatment program is not the
only method by which highly apprehensive students may be helped. While providing
such help is desirable, even in the absence of such a program.some assistance can be
provided. Academic counselors can help by steering highly apprehensive students
away from courses and/or majors which have high communication demands. While
some highly apprehensive students are likely to recognize the desirability of such
moves on their own (Daly & McCroskey, 1975), many others may not. In addition,
counselors may need to be encouraged to be persistent in attempts to get highly
apprehensive students to come in for help. Highly apprehensive students are likely to
see communication with adult authority figures, such as a counselors, to be particularly
threatening and try to avoid such interactions.
At a minimum, communication professionals have some responsibility to help
colleagues in other fields become part of the solution rather than part of the problem.
Few professors do things designed purposefully to harm their students. However,
many do things which can be harmful to highly apprehensive students in the firm
belief that what they are doing is helpful or that there is no other way to teach.
Workshops on communication and teaching can emphasize such things as avoiding
grading on participation, methods of providing alternatives to required oral assignments,
and removing the stereotype that quietness signifies ignorance or disinterest.
Finally,the results indicate CAhas its strongest impact during the firsttwo years of
college. During the third and fourth years, GPA and dropout rates are indistinguishable
by level of CA. This can be taken as tentative evidence that suriviving high CA
students began college with or rapidly acquired some coping skill. Perhaps, the
survivors adroitly avoided coursework which placed a premium on communicative
skills. In any event, the current results indicate any efforts to overcome the impact of
CA on student persistence should be implemented as early as possible in a student's
career.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

program pengobatan untuk tinggi CA individu relatif murah dan dapatdiharapkan untuk menghasilkan hasil positif yang substansial luar hanya menjaga siswaCollege, menambah manfaat tambahan dalam penyimpanan kasus sudah kuatuntuk pelaksanaan program-program tersebut di lembaga-lembaga pendidikan tinggiSangat penting untuk mengenali bahwa penerapan pengobatan program ini tidakhanya metode yang mungkin dapat membantu siswa sangat memprihatinkan. Sementara menyediakanBantuan seperti diinginkan, bahkan dalam ketiadaan seperti bantuan program.some dapatdisediakan. Pembimbing akademik dapat membantu dengan kemudi siswa sangat khawatirdari kursus dan/atau jurusan yang memiliki tuntutan tinggi komunikasi. Sementarabeberapa siswa sangat khawatir akan mengenali keinginan tersebutbergerak sendiri (Daly & McCroskey, 1975), banyak orang lain mungkin tidak. Sebagai tambahankonselor mungkin perlu didorong untuk menjadi gigih dalam upaya untuk mendapatkan sangatkhawatir siswa untuk datang untuk membantu. Sangat memprihatinkan siswa cenderungLihat komunikasi dengan figur otoritas yang dewasa, seperti konselor, menjadi sangatmengancam dan mencoba untuk menghindari interaksi tersebut.Minimal, komunikasi profesional memiliki tanggung jawab untuk membantukolega di bidang lain menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.Profesor beberapa melakukan hal-hal yang dirancang dengan sengaja untuk merusak siswa. Namun,many do things which can be harmful to highly apprehensive students in the firmbelief that what they are doing is helpful or that there is no other way to teach.Workshops on communication and teaching can emphasize such things as avoidinggrading on participation, methods of providing alternatives to required oral assignments,and removing the stereotype that quietness signifies ignorance or disinterest.Finally,the results indicate CAhas its strongest impact during the firsttwo years ofcollege. During the third and fourth years, GPA and dropout rates are indistinguishableby level of CA. This can be taken as tentative evidence that suriviving high CAstudents began college with or rapidly acquired some coping skill. Perhaps, thesurvivors adroitly avoided coursework which placed a premium on communicativeskills. In any event, the current results indicate any efforts to overcome the impact ofCA on student persistence should be implemented as early as possible in a student'scareer.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

program pengobatan untuk CA individu tinggi relatif murah dan dapat
diharapkan memberikan hasil yang positif substansial lebih dari sekedar menjaga siswa di
perguruan tinggi, manfaat tambahan sehubungan dengan retensi menambah kasus sudah kuat
untuk pelaksanaan program tersebut di lembaga pendidikan tinggi
Hal ini penting untuk menyadari bahwa pelaksanaan program pengobatan bukan
hanya metode yang sangat memprihatinkan siswa dapat dibantu. Sambil memberikan
bantuan seperti yang diinginkan, bahkan dalam ketiadaan seperti bantuan program.some dapat
disediakan. Konselor akademik dapat membantu dengan mengarahkan siswa sangat memprihatinkan
jauh dari kursus dan / atau jurusan yang memiliki tuntutan komunikasi yang tinggi. Sementara
beberapa siswa yang sangat memprihatinkan adalah mungkin untuk mengenali keinginan tersebut
bergerak sendiri (Daly & McCroskey, 1975), banyak orang lain mungkin tidak. Selain itu,
konselor mungkin perlu didorong untuk terus-menerus dalam upaya untuk mendapatkan yang sangat
siswa khawatir untuk datang untuk membantu. Sangat siswa khawatir cenderung
melihat komunikasi dengan figur dewasa, seperti konselor, menjadi sangat
mengancam dan mencoba untuk menghindari interaksi tersebut.
Minimal, profesional komunikasi memiliki beberapa tanggung jawab untuk membantu
rekan-rekan di bidang lain menjadi bagian dari solusi dan bukan dari bagian dari masalah.
Beberapa profesor melakukan hal-hal yang dirancang sengaja untuk menyakiti siswanya. Namun,
banyak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan siswa sangat memprihatinkan di perusahaan
keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan adalah membantu atau bahwa tidak ada cara lain untuk mengajar.
Lokakarya pada komunikasi dan pengajaran dapat menekankan hal-hal seperti menghindari
gradasi pada partisipasi, metode memberikan alternatif untuk tugas lisan diperlukan,
dan menghapus stereotip bahwa ketenangan menandakan ketidaktahuan atau ketidaktertarikan.
Akhirnya, hasil menunjukkan CAhas dampaknya kuat selama tahun firsttwo dari
perguruan tinggi. Selama tahun ketiga dan keempat, IPK dan angka putus sekolah dibedakan
oleh tingkat CA. Hal ini dapat diambil sebagai bukti tentatif bahwa suriviving CA tinggi
siswa mulai kuliah dengan atau cepat diperoleh beberapa keterampilan koping. Mungkin,
selamat tangkas dihindari kursus yang ditempatkan premi pada komunikatif
keterampilan. Dalam hal apapun, hasil saat ini menunjukkan setiap upaya untuk mengatasi dampak dari
CA pada ketekunan siswa harus dilaksanakan sedini mungkin dalam siswa
karir.