Personal traits and abilityAlthough

Personal traits and ability
Although leadership paradigms have shifted from the person-centric approach to the
communicative process, personal traits and characteristics of leaders are still important
in determining the success of governance. Personal characteristics and ability of leaders,
such as psychological traits, skills and backgrounds, can influence whether other actors
will follow the leaders’ directions (Porter and McLaughlin, 2006). Furthermore, the charismatic
leadership theory still indicates that a leader is one who can deliver change and
influence (Winkler, 2010; Yukl, 2012). Leaders should be able to apply innovative and
unconventional methods in order to articulate visions and motivate subordinates to interpret
thoroughly these visions (Mumford et al., 2008). Nevertheless, leadership should be
observed as a process rather than just personal characteristic, in that the way leaders
mobilize resources and organize subordinates is more essential than the personal figure
itself (cf. Parry, 1998; Ryan, 2001).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sifat-sifat pribadi dan kemampuanMeskipun kepemimpinan paradigma telah bergeser dari pendekatan orang-sentrisproses komunikatif, sifat-sifat pribadi dan karakteristik dari pemimpin yang masih pentingdalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Karakteristik pribadi dan kemampuan para pemimpin,seperti ciri-ciri psikologis, keterampilan dan latar belakang, dapat mempengaruhi apakah aktor-aktor lainakan mengikuti pemimpin arah (Porter dan McLaughlin, 2006). Selain itu, karismatikteori kepemimpinan masih menunjukkan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang dapat memberikan perubahan danpengaruh (Winkler, 2010; Yukl, 2012). Para pemimpin harus mampu menerapkan inovatif danmetode konvensional untuk mengartikulasikan visi dan memotivasi bawahan untuk menafsirkanbenar-benar visi ini (Mumford et al., 2008). Namun demikian, kepemimpinan harusdiamati sebagai karakteristik proses daripada sekedar pribadi, yang dalam perjalanan para pemimpinmemobilisasi sumber daya dan mengatur bawahan lebih penting daripada angka pribadiitu sendiri (cf. Parry, 1998; Ryan, 2001).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sifat-sifat pribadi dan kemampuan
Meskipun paradigma kepemimpinan telah bergeser dari pendekatan orang-centric ke
proses komunikatif, sifat-sifat pribadi dan karakteristik pemimpin masih penting
dalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Karakteristik pribadi dan kemampuan pemimpin,
seperti ciri-ciri psikologis, keterampilan dan latar belakang, dapat mempengaruhi apakah pelaku lainnya
akan mengikuti arah pemimpin '(Porter dan McLaughlin, 2006). Selanjutnya, karismatik
teori kepemimpinan masih menunjukkan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang dapat memberikan perubahan dan
pengaruh (Winkler, 2010; Yukl, 2012). Pemimpin harus mampu menerapkan inovatif dan
metode konvensional untuk mengartikulasikan visi dan memotivasi bawahan untuk menafsirkan
secara menyeluruh visi ini (Mumford et al., 2008). Namun demikian, kepemimpinan harus
diamati sebagai proses bukan hanya karakteristik pribadi, dalam cara pemimpin
memobilisasi sumber daya dan mengatur bawahan lebih penting dari angka pribadi
sendiri (lih Parry, 1998; Ryan, 2001).