Gel theory: considers the plasticiz

Gel theory: considers the plasticized polymer to be neither solid or liquid but an intermediate state, loosely held together by a three-dimensional network of weak secondary bonding forces. These bonding forces acting between plasticizer and polymer are easily overcome by applied external stresses allowing the plasticized polymer to flex, elongate, or compress.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Gel teori: menganggap polimer plasticized tidak padat atau cair tetapi sebuah negara menengah, longgar diselenggarakan bersama oleh jaringan tiga dimensi kekuatan ikatan sekunder yang lemah. Kekuatan ini ikatan bertindak antara plasticizer dan polimer dengan mudah diatasi oleh tekanan eksternal diterapkan memungkinkan polimer plasticized untuk flex, memanjang, atau kompres.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Gel teori: menganggap polimer plasticized menjadi tidak padat atau cair tapi keadaan antara, longgar diselenggarakan bersama oleh jaringan tiga dimensi dari pasukan ikatan sekunder yang lemah. Pasukan ikatan ini bekerja antara plasticizer dan polimer mudah diatasi dengan tekanan eksternal diterapkan memungkinkan polimer plasticized untuk melenturkan, memanjang, atau kompres.