IntroductionPopular belief suggests that corruption and poverty are cl terjemahan - IntroductionPopular belief suggests that corruption and poverty are cl Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

IntroductionPopular belief suggests

Introduction

Popular belief suggests that corruption and poverty are closely related in developing countries. Corruption in the public sector is often viewed as exacerbating conditions of poverty in countries already struggling with the strains of economic growth and democratic transition. Alternatively, countries experiencing chronic poverty are seen as natural breeding grounds for systemic corruption due to social and income inequalities and perverse economic incentives. This report summarizes recent research on the relationship between poverty and corruption to clarify the ways in which these phenomena interact. This understanding can inform USAID planning and programming in democracy and governance, as well as in poverty reduction strategies
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
PengenalanKepercayaan populer menunjukkan bahwa korupsi dan kemiskinan berkaitan erat di negara berkembang. Korupsi dalam sektor publik sering dipandang sebagai memperburuk kondisi kemiskinan di negara-negara yang sudah berjuang dengan alunan pertumbuhan ekonomi dan transisi Demokratik. Selain itu, negara-negara yang mengalami kemiskinan kronis dipandang sebagai biak alami untuk sistemik korupsi karena kesenjangan sosial dan pendapatan dan insentif ekonomi yang sesat. Laporan ini meringkas penelitian terbaru pada hubungan antara kemiskinan dan korupsi untuk menjelaskan cara di mana fenomena ini berinteraksi. Pemahaman ini dapat menginformasikan USAID perencanaan dan pemrograman dalam demokrasi dan pemerintahan, serta di strategi penanggulangan kemiskinan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Pengantar

Populer keyakinan menunjukkan bahwa korupsi dan kemiskinan terkait erat di negara berkembang. Korupsi di sektor publik sering dilihat sebagai memperburuk kondisi kemiskinan di negara-negara yang sudah berjuang dengan alunan pertumbuhan ekonomi dan transisi demokrasi. Atau, negara mengalami kemiskinan kronis dipandang sebagai tempat berkembang biak alami untuk korupsi sistemik karena kesenjangan sosial dan pendapatan dan insentif ekonomi yang sesat. Laporan ini merangkum penelitian terbaru tentang hubungan antara kemiskinan dan korupsi untuk memperjelas cara di mana fenomena ini berinteraksi. Pemahaman ini dapat menginformasikan USAID perencanaan dan pemrograman dalam demokrasi dan pemerintahan, serta dalam strategi pengurangan kemiskinan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: