“Right,” he said, extending his han

“Right,” he said, extending his hand for mine.
I grabbed three of his fingers and smiled, knowing by
his expression that he wasn’t satisfied with my answer.
“I need another drink!” I said as a second attempt to change the subject.
“Shots!” America yelled.
Shepley rolled his eyes. “Oh, yeah. That’s what you
need, another shot.”
Once inside, America immediately pulled me onto the
dance floor. Her blonde hair was everywhere, and I laughed
at the duck face she made when she moved to music.
When the song was over, we joined the boys at the bar. An
excessively voluptuous, platinum-blonde was already at
Travis’ side, and America’s face screwed into revulsion.
“It’s going to be like this all night, Mare. Just ignore
them,” Shepley said, nodding to a small group of girls
standing a few feet away. They eyed the blonde, waiting for
their turn.
“It looks like Vegas threw up on a flock of vultures,”
America sneered.
Travis lit a cigarette as he ordered two more beers, and
the blonde bit her puffy, glossed lip and smiled. The
bartender popped the tops open and slid the bottles to
Travis. The blonde picked up one of the beers, but Travis
pulled it from her hand.
“Uh…not yours,” he said to her, handing it to me.
My initial thought was to toss the bottle in the trash, but
the woman looked so offended, I smiled and took a drink.
She walked off in a huff, and I chuckled that Travis didn’t
seem to notice.
“Like I would buy a beer for some chick at a bar,” he
said, shaking his head. I held up my beer, and he pulled up
one side of his mouth into a half-smile. “You’re different.”
I clinked my bottle against his. “To being the only girl a
guy with no standards doesn’t want to sleep with.” I said,
taking a swig.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Benar," katanya, memperluas tangannya untuk tambang.Aku meraih tiga jari-jarinya dan tersenyum, mengetahui denganekspresi bahwa ia tidak puas dengan jawaban saya."Saya perlu minuman lain!" Aku berkata sebagai usaha kedua untuk mengubah subjek."Tembakan!" Amerika berteriak.Todmorden digulung matanya. "Oh, ya. Itulah apa yang Andakebutuhan, suntikan lain."Sekali di dalam, Amerika segera menarik saya kelantai dansa. Pirang rambutnya di mana-mana, dan saya tertawaBebek wajah dia membuat ketika dia pindah ke musik.Ketika lagu sudah selesai, kita bergabung dengan anak-anak di bar. Anberlebihan menggairahkan, pirang platina sudah padaTravis' sisi, dan Amerika wajah kacau ke jijik."Itu akan menjadi seperti ini sepanjang malam, Mare. Hanya mengabaikanmereka,"Todmorden berkata, mengangguk-angguk untuk sekelompok kecil anak-anakberdiri beberapa kaki jauhnya. Mereka bermata pirang, menunggugiliran mereka."Kelihatannya seperti Vegas melemparkan pada kawanan vultures"Amerika sneered.Travis sempat menyalakan Rokok seperti ia memerintahkan dua lain bir, danpirang sedikit bibir bengkak, dipoles dan tersenyum. TheBartender muncul terbuka puncak dan meluncur botol untukTravis. Pirang mengambil salah satu bir, tapi Travismenariknya dari tangannya."Eh... bukan milikmu," Dia berkata kepadanya, menyerahkannya kepada saya.Pemikiran awal saya adalah untuk melemparkan botol di tempat sampah, tetapiwanita tampak begitu tersinggung, aku tersenyum dan mengambil minuman.Dia berjalan pergi dengan gusar, dan saya tertawa Travis tidaktampaknya pemberitahuan."Seperti saya akan membeli segelas bir untuk beberapa cewek di sebuah bar," iaberkata, menggelengkan kepala. Aku mengangkat bir, dan ia berhentisatu sisi mulut-Nya ke dalam setengah-senyum. "Kau berbeda."Saya clinked botol saya terhadap Nya. "Menjadi satu-satunya gadispria dengan ada standar tidak mau tidur dengan." Saya bilangmengambil seteguk.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Benar," katanya, mengulurkan tangan untuk tambang.
Aku meraih tiga jarinya dan tersenyum, mengetahui dengan
ekspresinya bahwa ia tidak puas dengan jawaban saya.
"Saya perlu minum lagi!" Kataku sebagai upaya kedua untuk mengubah topik pembicaraan.
"Shots!" teriak Amerika.
Shepley memutar matanya. "Oh ya. Itulah apa yang Anda
butuhkan, suntikan lain.
"Begitu masuk, Amerika segera menarikku ke
lantai dansa. Rambut pirang nya di mana-mana, dan aku tertawa
di bebek wajah dia membuat ketika dia pindah ke musik.
Ketika lagu itu selesai, kami bergabung dengan anak laki-laki di bar. Sebuah
berlebihan menggairahkan, platinum-pirang itu sudah di
sisi Travis ', dan wajah Amerika mengacaukan ke jijik.
"Ini akan menjadi seperti ini sepanjang malam, Mare. Hanya mengabaikan
mereka, "kata Shepley, mengangguk ke sekelompok kecil perempuan
berdiri beberapa kaki jauhnya. Mereka menatap pirang, menunggu
giliran mereka.
"Sepertinya Vegas muntah pada sekawanan burung bangkai,"
Amerika ejek.
Travis menyalakan rokok saat ia memerintahkan dua bir lebih, dan
sedikit pirang bengkak nya, dipoles bibir dan tersenyum. The
bartender muncul puncak terbuka dan meluncur botol untuk
Travis. Si pirang mengambil salah satu bir, tapi Travis
menariknya dari tangannya.
"Uh ... bukan milikmu," kata-Nya, menyerahkan kepada saya.
Awal saya berpikir untuk melemparkan botol di tempat sampah, tapi
wanita itu tampak jadi tersinggung, aku tersenyum dan mengambil minum.
Dia berjalan pergi dengan marah, dan saya tertawa bahwa Travis tidak
memerhatikan.
"Seperti saya akan membeli bir untuk beberapa cewek di bar," ia
berkata sambil menggeleng . Aku mengangkat bir, dan ia berhenti
satu sisi mulutnya menjadi setengah tersenyum. "Kau berbeda."
Saya berdenting botol saya terhadap nya. "Untuk menjadi satu-satunya perempuan
pria dengan tidak ada standar tidak ingin tidur dengan." Saya berkata,
meneguk a.