Despite this controversy with the m

Despite this controversy with the measurement of affective
processing in the literature, their results are consistent
and give us an idea about the way in which different people
respond to emotional appeals. In this sense, Larsen and
Diener (1987) confirmed that when people are exposed to
equal levels of affect producing stimuli, some individuals
consistently respond with high levels of emotional intensity
while others respond with only moderate levels. Furthermore
Moore et al. (1995) obtained that high affect intensity
individuals may be more likely to be persuaded by emotionally
charged advertising appeals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun kontroversi ini dengan pengukuran afektifpengolahan dalam literatur, hasil konsistendan memberikan kita gambaran tentang cara di mana orang yang berbedamenanggapi emosional banding. Dalam pengertian ini, Larsen danDiener (1987) menegaskan bahwa ketika orang terkenasama tingkat mempengaruhi memproduksi rangsangan, beberapa individusecara konsisten merespon dengan tingkat tinggi intensitas emosionalsementara orang lain menanggapinya dengan hanya tingkat yang moderat. SelanjutnyaMoore et al. (1995) diperoleh bahwa intensitas tinggi mempengaruhiindividu mungkin lebih cenderung dibujuk oleh emosionaldikenai biaya iklan banding.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun kontroversi ini dengan pengukuran afektif
pengolahan dalam literatur, hasil mereka konsisten
dan memberikan kita gambaran tentang cara di mana orang yang berbeda
menanggapi banding emosional. Dalam hal ini, Larsen dan
Diener (1987) menegaskan bahwa ketika orang terkena
tingkat yang sama mempengaruhi memproduksi rangsangan, beberapa individu
secara konsisten merespon dengan tingkat tinggi intensitas emosional
sementara yang lain menanggapi dengan tingkat hanya moderat. Selanjutnya
Moore et al. (1995) diperoleh yang mempengaruhi tinggi intensitas
individu mungkin lebih cenderung untuk dibujuk oleh emosi
banding iklan dikenakan biaya.