Despite Wolberg’s (1995) generally

Despite Wolberg’s (1995) generally good advice, sometimes the therapeutic relationship must take a back seat to information gathering. This is especially true when
conducting an intake interview, when a client is in crisis, or when the setting demands
a speedy assessment. For example, if a client is suicidal or homicidal, gathering assess-
ment data for competent clinical decision-making is top priority (J. Sommers-
Flanagan & Sommers-Flanagan, 1995a). Similarly, if you are a designated intake
worker and you won’t be seeing the client for counseling, information gathering is prob-
ably more important than relationship building. However, make this clear to your client
by saying something like:
“This interview is just for assessment purposes. I’ll be gathering information
about you to pass on to your counselor. So if it seems like I’m firing a lot of ques-
tions your way, that’s probably because I am.” (See Putting It in Practice 4.2 for a
review of types of questions.)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun Wolberg's (1995) umumnya nasihat yang baik, kadang-kadang hubungan terapeutik harus mengambil kursi belakang untuk mengumpulkan informasi. Hal ini terutama berlaku ketikamelakukan wawancara asupan, ketika klien berada dalam krisis, atau ketika pengaturan menuntutpenilaian yang cepat. Sebagai contoh, jika seorang klien bunuh diri atau pembunuh, pengumpulan menilai-manajemen data untuk pengambilan keputusan klinis yang kompeten adalah prioritas utama (J. Sommers-Flanagan & Sommers-Flanagan, 1995a). Demikian pula, jika Anda asupan yang ditunjukpekerja dan Anda tidak akan melihat klien untuk konseling, mengumpulkan informasi prob-cakap lebih penting daripada membangun hubungan. Namun, membuat hal ini jelas untuk klien Andadengan mengatakan sesuatu seperti:"Wawancara ini adalah hanya untuk tujuan penilaian. Aku akan mengumpulkan informasitentang Anda untuk menyampaikan kepada Anda counselor. Jadi jika sepertinya aku sedang menembak banyak ques-tions cara Anda, itu mungkin karena aku." (Lihat memasukkannya ke dalam praktek 4.2 untukReview dari jenis pertanyaan.)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun Wolberg (1995) saran umumnya baik, kadang-kadang hubungan terapeutik harus mengambil kursi belakang untuk pengumpulan informasi. Hal ini terutama berlaku ketika
melakukan wawancara asupan, ketika klien berada dalam krisis, atau ketika pengaturan menuntut
penilaian cepat. Misalnya, jika klien adalah bunuh diri atau membunuh, mengumpulkan Assessment
Data ment untuk kompeten pengambilan keputusan klinis adalah prioritas utama (J. Sommers-
Flanagan & Sommers-Flanagan, 1995a). Demikian pula, jika Anda seorang asupan ditunjuk
pekerja dan Anda tidak akan melihat klien untuk konseling, pengumpulan informasi yang-masalah
cakap lebih penting daripada membangun hubungan. Namun, membuat ini jelas kepada klien Anda
dengan mengatakan sesuatu seperti:
"Wawancara ini hanya untuk tujuan penilaian. Aku akan mengumpulkan informasi
tentang Anda untuk menyampaikan kepada konselor Anda. Jadi jika sepertinya aku menembakkan banyak-pertanyaan
tions jalan, itu mungkin karena saya. "(Lihat Puting Ini dalam Praktek 4.2 untuk
meninjau jenis pertanyaan.)