MY favorite housewarming gift was W

MY favorite housewarming gift was Waterford martini glasses. To me, it was just the right blend of luxury, fun, and usefulness. I’d given a set to a college friend who had no idea what Waterford crystal was but loved appletinis, and I’d given a set to my mother, who didn’t drink martinis but loved Waterford. It was a gift I’d even feel comfortable giving to Gideon Cross, a man who had more money than was comprehensible.
But stemware wasn’t what I clutched in my hands as I knocked on his door.
Nervous, I shifted on my feet and ran a hand down my hip to smooth my dress. I’d dolled myself up after getting back from the gym, taking the time to really work my New Eva hairstyle and smoky eye shadow. My pale pink lipstick was smudgeproof and I wore a little black dress that was a halter with a low draping neckline and an even lower back.
The short dress showed a lot of leg, which I accentuated with peep-toe Jimmy Choos. I wore the diamond hoops I’d chosen for our first date and the ring he’d given me, a striking piece that had interlacing gold ropes hugged by diamond Xs—the Xs representing Gideon holding on to the various threads of me.
The door opened and I swayed a little on my feet, struck by the gorgeous, sexy-as-sin man who greeted me. Gideon must have been feeling sentimental, too. He had on the same black sweater he’d worn to the nightclub where we’d first really hung out together. It looked amazing on him—the perfect blend of casual and elegant sexiness. Paired with graphite gray dress slacks and bare feet, the effect on me was pure, white-hot desire.
“Christ,” he growled. “You look amazing. Next time warn me before I open the door."
I smiled. "Hello, Dark and Dangerous.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hadiah pindah rumah favorit saya adalah Waterford martini gelas. Bagi saya, itu adalah perpaduan kemewahan, menyenangkan, dan kegunaan. Saya telah memberikan satu set ke teman perguruan tinggi yang tidak tahu apa Waterford crystal adalah tapi mencintai appletinis, dan saya telah memberikan satu set untuk ibu saya, yang tidak minum Martini tapi mencintai Waterford. Itu adalah hadiah saya bahkan akan merasa nyaman memberi kepada Gideon Cross, seorang pria yang punya lebih banyak uang daripada yang dipahami.Tapi gelas tangkai tidak apa yang saya mencengkeram di tangan saya sebagai saya mengetuk pintu.Gugup, aku bergeser di kakiku dan berlari tangan pinggul saya untuk kelancaran baju saya. Saya telah dolled sendiri muncul setelah kembali dari gym, meluangkan waktu untuk benar-benar bekerja saya gaya rambut baru Eva dan berasap eye shadow. Lipstik merah muda pucat adalah smudgeproof dan saya mengenakan gaun hitam kecil itu halter leher mengalungkan rendah dan bahkan punggung.Gaun pendek menunjukkan banyak kaki, yang saya ditekankan dengan peep toe Jimmy Choo. Aku mengenakan lingkaran berlian saya telah memilih untuk kencan pertama kami dan cincin dia akan memberi saya, yang mencolok sepotong yang jalinan tali emas memeluk oleh diamond Xs — Xs mewakili Gideon berpegangan pada berbagai benang saya.Pintu terbuka dan aku bergoyang sedikit di kakiku, dipukul oleh orang cantik, seksi sebagai dosa yang menyapa saya. Gideon pasti merasa sentimental, terlalu. Ia pada sweter hitam sama dia telah dipakai untuk klub malam yang mana kita telah pertama benar-benar bergaul bersama-sama. Itu tampak mengagumkan kepadanya — perpaduan sempurna antara keseksian santai dan elegan. Dipasangkan dengan celana panjang gaun grafit abu-abu dan kaki telanjang, efek pada saya adalah keinginan murni, putih.Kristus,"Dia berkata sambil menggeram. "Kau tampak menakjubkan. Waktu berikutnya Peringatkan saya sebelum saya membuka pintu."Aku tersenyum. "Halo, gelap dan berbahaya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

MY hadiah pindah rumah favorit adalah Waterford gelas martini. Bagi saya, itu hanya tepat campuran mewah, menyenangkan, dan kegunaan. Aku diberi satu set untuk teman kuliah yang tidak tahu apa Waterford kristal itu tetapi mencintai appletinis, dan aku diberi satu set untuk ibu saya, yang tidak minum Martini tapi mencintai Waterford. Itu hadiah aku bahkan merasa nyaman untuk memberi Gideon Cross, seorang pria yang memiliki lebih banyak uang daripada yang dipahami.
Tapi gelas tangkai tidak apa yang saya mencengkeram di tangan saya karena saya mengetuk pintunya.
Nervous, saya bergeser di kakiku dan mengusap bawah pinggul saya untuk kelancaran gaunku. Saya akan dolled diri setelah kembali dari gym, meluangkan waktu untuk benar-benar bekerja saya gaya rambut baru Eva dan eye shadow berasap. Pucat lipstik warna pink saya smudgeproof dan saya mengenakan gaun hitam kecil itu adalah halter dengan mengalungkan leher rendah dan bahkan punggung bawah.
Gaun pendek menunjukkan banyak kaki, yang saya ditekankan dengan peep-toe Jimmy Choo. Aku mengenakan hoops berlian saya telah memilih untuk kencan pertama kami dan cincin yang ia berikan padaku, sepotong mencolok yang memiliki jalinan tali emas dipeluk oleh berlian Xs-the Xs mewakili Gideon berpegang pada berbagai benang dari saya.
Pintu dibuka dan saya bergoyang sedikit di kaki saya, dipukul oleh cantik, seksi-sebagai-dosa manusia yang disambut saya. Gideon harus telah merasa sentimental, juga. Dia telah di sweater hitam yang sama ia dikenakan ke klub malam di mana kami akan pertama benar-benar bergaul bersama-sama. Itu tampak menakjubkan pada dirinya-perpaduan sempurna dari keseksian santai dan elegan. Dipasangkan dengan grafit celana panjang gaun abu-abu dan kaki telanjang, efek pada saya adalah murni, keinginan putih-panas.
"Kristus," geramnya. "Kamu terlihat luar biasa. Kali memperingatkan saya sebelum saya membuka pintu.
"Aku tersenyum." Halo, Dark dan Berbahaya.