Because the book of Numbers, in its

Because the book of Numbers, in its final form, is an exilic document
making use of older materials, we may see that the two-generation sequence
and the two faithful Israelites (Joshua, Caleb) are not to be taken as historical
realities, but are highly imaginative articulations designed precisely for the
exilic crisis:
The old fickle generation is the generation that evoked the destruction of
587 and suffered the deportation.
The new generation is the generation of deportees that in new fidelity
may reenter the land (particular reference might be made to the three
generations of Ezek 18, wherein the third generation is the generation of the exile that is no longer bound by the disobedience of the
previous generations).
Joshua and Caleb are in fact the faithful remnant in exile who lived through
the breach and embody what there is of continuity in the life of Israel.
In its final form, then, this way of reading the book of Numbers becomes an
interpretive reflection upon the break of the sixth-century exile, and the summons to fidelity of the exilic remnant who may in due course reenter the land
and take up a faithful life in the land.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Karena kitab Bilangan, dalam bentuk akhirnya, merupakan dokumen pembuangan
pembuatan penggunaan bahan yang lebih tua, kita dapat melihat bahwa urutan dua generasi
dan dua orang Israel yang setia (Yosua, Kaleb) tidak dapat dianggap sebagai sejarah
realitas, tapi adalah artikulasi yang sangat imajinatif dirancang tepat untuk
krisis pembuangan:
Generasi berubah-ubah tua adalah generasi yang membangkitkan
kehancuran. 587 dan menderita deportasi
Generasi baru adalah generasi yang dideportasi itu dalam kesetiaan baru
dapat memasuki kembali tanah (referensi tertentu mungkin dibuat untuk tiga
generasi Yeh 18, dimana generasi ketiga adalah generasi dari pengasingan yang tidak lagi terikat oleh ketidaktaatan dari
generasi sebelumnya).
Yosua dan Kaleb sebenarnya sisa yang setia di pengasingan yang hidup melalui
pelanggaran dan mewujudkan apa yang ada kontinuitas dalam kehidupan Israel.
Dalam bentuk akhirnya, maka, ini cara membaca kitab Bilangan menjadi
refleksi interpretatif pada istirahat dari pengasingan abad keenam, dan panggilan untuk kesetiaan dari sisa-sisa pembuangan yang mungkin pada waktunya masuk kembali tanah
dan mengambil kehidupan yang setia di negeri itu.