Checking AssumptionsWhen we become

Checking Assumptions
When we become aware of the assumptions that are guiding our actions and ways of thinking, we begin to check out whether those assumptions are as accurate as we think they are. This is the second element of critical thinking—trying to assess whether or not our assumptions are valid and reliable guides for action. Here we're engaged in a process of appraisal—trying to see when assumptions make sense, and when they don't, what assumptions cover lots of situations and what assumptions are specific to very particular events. Key to this process is identifying and assessing what we regard as convincing evidence for our assumptions. Sometimes this evidence is experiential (the things that have happened to us), sometimes it's authoritative (what people we trust have told us is the truth), and sometimes it's derived from disciplined research and inquiry we've conducted.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Memeriksa asumsiKetika kita menjadi sadar asumsi-asumsi yang memandu tindakan kami dan cara berpikir, kita mulai untuk memeriksa apakah anggapan-anggapan akurat kita berpikir mereka. Ini adalah elemen kedua berpikir kritis-mencoba untuk menilai apakah asumsi kita adalah sah dan handal panduan untuk tindakan. Di sini kita sedang terlibat dalam proses penilaian — mencoba melihat Kapan asumsi masuk akal, dan ketika mereka tidak, apa asumsi menutupi banyak situasi dan asumsi apa khusus untuk acara-acara yang sangat khusus. Kunci untuk proses ini adalah mengidentifikasi dan menilai apa yang kita anggap sebagai bukti untuk asumsi kita meyakinkan. Kadang-kadang bukti ini pengalaman (hal yang telah terjadi kepada kita), kadang-kadang itu otoritatif (apa orang-orang yang kita percaya telah memberitahu kami kebenaran), dan kadang-kadang itu berasal dari disiplin penelitian dan kami telah melakukan penyelidikan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Memeriksa Asumsi
Ketika kita menjadi sadar akan asumsi yang membimbing tindakan dan cara berpikir kita, kita mulai untuk memeriksa apakah asumsi-asumsi yang seakurat kami pikir mereka. Ini adalah elemen kedua dari pemikiran-mencoba untuk menilai apakah atau tidak asumsi kita adalah panduan yang valid dan dapat diandalkan untuk tindakan kritis. Di sini kita terlibat dalam proses penilaian-mencoba untuk melihat ketika asumsi masuk akal, dan ketika mereka tidak, apa asumsi banyak situasi menutupi dan asumsi apa yang khusus untuk acara yang sangat khusus. Kunci proses ini adalah mengidentifikasi dan menilai apa yang kita anggap sebagai bukti yang meyakinkan untuk asumsi kita. Kadang-kadang bukti ini adalah pengalaman (hal-hal yang telah terjadi pada kita), kadang-kadang itu otoritatif (apa yang orang yang kita percaya telah mengatakan kepada kami adalah kebenaran), dan kadang-kadang itu berasal dari penelitian disiplin dan penyelidikan kami sudah dilakukan.