Girard’s eyes conveyed that there w

Girard’s eyes conveyed that there was no way more suited to burn the last of his lifeforce. Unaffected by old age, his fighting spirit was still burning brightly; there was no option for Shin to decline.

For example, if comrades who walked together before wished it, even if it lead down a path that would continue until death, it was Shin’s duty to accept his challenge.

For the role of the opponent who gives glory to the end of the first Beast King, there was no person that fit the role better than Shin.

“…I understand. I accept your challenge.”

He looked back into Girard’s eyes and agreed.

There were no grim emotions in the eyes of these two people.

As if it was expected to happen in the near future, such a sensation was shared.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Girard's mata menyampaikan bahwa ada tidak ada cara lebih cocok untuk membakar terakhir dari lifeforce nya. Tidak terpengaruh oleh usia tua, rohnya pertempuran masih nyala terang; ada tidak ada pilihan untuk Shin menurun.Misalnya, jika rekan-rekan yang berjalan bersama-sama sebelum berharap itu, bahkan jika itu menyebabkan jalan yang akan terus sampai mati, itu adalah Shin tugas untuk menerima tantangan nya.Untuk peran lawan yang memberikan kemuliaan kepada akhir dari Raja binatang pertama, ada tidak ada orang yang cocok dengan peran yang lebih baik daripada Shin.“… Saya mengerti. Saya menerima tantangan Anda."Ia menoleh ke mata Girard's dan setuju.Ada ada emosi suram di mata orang-orang ini dua.Seolah-olah itu diharapkan untuk terjadi dalam waktu dekat, seperti sensasi dibagi.