Indonesia’s economic performance in

Indonesia’s economic performance in 2009-10 has been impressive. The country has
come out of the global crisis relatively unscathed when compared both with
previous episodes of economic distress and with other emerging markets.
Appropriate macroeconomic management, a low exposure of financial markets to
toxic assets and a high reliance on domestic demand, rather than on international
trade, explain this strong performance. Macroeconomic and structural reforms have
also improved the country’s capacity to withstand adverse economic shocks. But
progress have been more rapid in some areas than in others, and potential output
growth is expected to slow in the coming decade, when the effects of population
ageing will begin to kick in. Over the long term, reforms will be needed to realise the
government’s economic growth targets, as set out in its Medium Term Development
Plan (Rencana Pembanginan Jangka Menengah Nasional, RPJMN), and to speed up
economic progress.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kinerja ekonomi Indonesia dalam 2009-10 telah mengesankan. Negara ini memilikikeluar dari krisis global yang relatif tidak terpengaruh jika dibandingkan denganepisode sebelumnya kesulitan ekonomi dan pasar negara berkembang lainnya.Pengelolaan ekonomi makro yang sesuai, eksposur yang rendah pasar keuangan untukaset beracun dan ketergantungan yang tinggi pada permintaan domestik, bukan pada internasionalperdagangan, menjelaskan kinerja yang kuat ini. Reformasi ekonomi makro dan struktural memilikijuga meningkatkan kemampuan negara untuk menahan guncangan ekonomi yang buruk. Tapikemajuan telah lebih cepat di beberapa daerah daripada orang lain, dan potensi outputpertumbuhan ini diperkirakan akan lambat dalam dekade mendatang, ketika efek dari populasipenuaan akan mulai menendang. Dalam jangka panjang, reformasi akan diperlukan untuk menyadaritarget pertumbuhan ekonomi pemerintah, sebagaimana ditetapkan dalam perkembangannya jangka menengahRencana (tanda Pembanginan Jangka Menengah Nasional, RPJMN), dan untuk mempercepatkemajuan ekonomi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kinerja ekonomi Indonesia pada 2009-10 telah mengesankan. Negara ini telah
keluar dari krisis global relatif tanpa cedera bila dibandingkan baik dengan
episode sebelumnya kesulitan ekonomi dan dengan pasar lain yang muncul.
Manajemen makroekonomi yang tepat, paparan rendah pasar keuangan untuk
aset-aset beracun dan ketergantungan tinggi pada permintaan domestik, bukan pada internasional
perdagangan, menjelaskan kinerja yang kuat ini. Reformasi ekonomi makro dan struktural telah
juga meningkatkan kapasitas negara untuk menahan guncangan ekonomi yang merugikan. Tapi
kemajuan lebih cepat di beberapa daerah daripada di lain, dan output potensial
pertumbuhan diperkirakan melambat dalam dekade mendatang, ketika efek dari populasi
penuaan akan mulai menendang. Selama jangka panjang, reformasi akan diperlukan untuk mewujudkan
target pertumbuhan ekonomi pemerintah, seperti yang tertuang dalam Surat Pembangunan Jangka Menengah
Rencana (Rencana Jangka Menengah Nasional Pembanginan, RPJMN), dan untuk mempercepat
kemajuan ekonomi.