his next words coming out on a deep

his next words coming out on a deep sigh. “I asked her for a divorce, three years ago, and she tried to commit suicide.”
“But…what happened between you two? You were Hollywood’s most romantic couple.” There’d been dozens of magazine articles on them from the time they were dating until a few weeks before her death, and a piece the E! channel did that my mom and I stayed up late one night to watch. They seemed so perfect together, as though they were one of those rare Hollywood couples that actually functioned well together.
He laughed bitterly. “She began cheating on me right from the start. I caught her bed with the chauffer once. And then I came home early from a trip to Hawaii to scout locations and found her snorting cocaine off of a glass hors d'oeuvre plate we’d gotten as a gift for our wedding. I tried to get her into rehab. I even called her mother. I watched as she begged Aurora to do something about her addiction, but even she couldn’t get through to her. Aurora wasn’t interested in being clean. She only wanted what she wanted.”
I couldn’t believe what I was hearing. “But, I don’t get it. How come the media never got wind of this?”
He shot me a look filled with indignation. “I’m Nicolas Costa.”
“Yeah, sure, that explains everything.”
“Sarcasm does not become you, and yeah, it should explain everything. The paparazzi knows better than to trifle with me.”
I raised my eyebrows to show him just what I thought of his arrogance but, inside, I was shaking. Nicolas had a reputation for being a ruthless man. And I wasn’t sure where I stood with this man. Why was he here? What did he want from me? I wrapped my arms around my chest, resting them on the top of my bulging belly. It was almost big enough to serve as a perfect shelf for arms, glasses, almost anything I wanted to sit on it. And the peanut inside…she’d be here in less than five months. What would happen then?
“Why are you here, Nicolas,” I asked, my voice not betraying the roiling emotions inside of me this time.
He studied my face for a long moment, then his eyes fell again to my belly.
“It wasn’t Aurora who wanted the baby,” he said softly. “I don’t know how much you know about me, but I came from a large Greek family. My father was a garbage truck driver, my mother a nurse. They worked themselves to death trying to provide for me and my seven brothers and sisters. I always imagined I would have a large family, too.”
He tilted his head, something like clouds moving across his eyes as a soft smile lifted the corners of his full mouth. “All my brothers and sisters have children now. I love being an uncle. Yet, the idea of holding a baby that’s mine, that’s part of my body, my soul, is the ultimate goal. Everything I’ve achieved in my career, in my life, pales in comparison. I almost couldn’t believe it when Aurora finally agreed to the idea. I think it was because all her friends were having kids and she felt left out or something…I don’t know. I never understood what motivated Aurora. But whatever it was…” He looked at me, his hand coming close—but not touching—my belly. “I finally have that one thing that I couldn’t achieve on my own. And I’m not giving it up.”
“But this is Aurora’s baby,” I said, grasping at the only straw I could see. “Do you really want a piece of her in your life for the rest of your life?”
I thought he might get angry, but he only looked pensive for a moment. “That crossed my mind,” he finally said. “But Aurora was a kind, gentle person before the drugs changed her. I think her child will be just as kind and gentle. Especially with the right guidance.”
“Your guidance?”
He nodded. “Believe me, Ana, I’m well-prepared to be a father to this child.”
“But what if I can’t give her up?”
He simply shook his head. “You have no choice. You signed a contract.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kata-kata selanjutnya yang keluar pada napas dalam-dalam. "Saya memintanya untuk bercerai, tiga tahun yang lalu, dan dia mencoba untuk bunuh diri."
"Tapi ... apa yang terjadi antara kalian berdua? Anda adalah pasangan paling romantis Hollywood. "Ada pernah puluhan artikel majalah pada mereka dari saat mereka berkencan sampai beberapa minggu sebelum kematiannya, dan sepotong E! channel melakukan itu ibu saya dan saya tinggal sampai larut malam untuk menonton. Mereka tampak begitu sempurna bersama-sama, seolah-olah mereka salah satu pasangan Hollywood, jarang yang benar-benar berfungsi dengan baik bersama-sama.
Dia tertawa getir. "Dia mulai berselingkuh saya benar dari awal. Aku menangkap tempat tidurnya dengan sopir sekali. Dan kemudian saya pulang lebih awal dari perjalanan ke Hawaii untuk pramuka lokasi dan menemukan mendengus kokain liburnya dari piring oeuvre hors kaca d'kita akan mendapatkan sebagai hadiah untuk pernikahan kami. Saya mencoba untuk mendapatkan dia ke rehabilitasi. Aku bahkan menelepon ibunya. Kupandangi dia memohon Aurora melakukan sesuatu tentang kecanduan, tapi bahkan dia tidak bisa melalui padanya. Aurora tidak tertarik menjadi bersih. Dia hanya ingin apa yang dia inginkan. "
Aku tidak percaya apa yang saya dengar. "Tapi, saya tidak mengerti. Kenapa media tidak pernah mendapat angin dari ini? "
Dia menatapku penuh dengan kemarahan. "Aku Nicolas Costa."
"Ya, tentu, yang menjelaskan semuanya."
"Sarkasme tidak menjadi Anda, dan ya, itu harus menjelaskan semuanya. Paparazzi tahu lebih baik daripada untuk meremehkan saya. "
Aku mengangkat alis untuk menunjukkan kepadanya apa yang saya pikir arogansi, tapi, dalam, saya gemetar. Nicolas memiliki reputasi untuk menjadi seorang pria kejam. Dan aku tidak yakin di mana aku berdiri dengan pria ini. Mengapa ia ada di sini? Apa yang dia inginkan dari saya? Aku melingkarkan tanganku di dada saya, beristirahat mereka di atas perut menggembung saya. Itu hampir cukup besar untuk melayani sebagai rak yang sempurna untuk senjata, kacamata, hampir apa pun yang saya ingin duduk di atasnya. Dan kacang dalam ... dia akan berada di sini dalam waktu kurang dari lima bulan. Apa yang akan terjadi kemudian?
"Kenapa kau di sini, Nicolas," Aku bertanya, suaraku tidak mengkhianati emosi bergolak dalam diriku saat ini.
Ia belajar wajahku selama beberapa saat, lalu matanya jatuh lagi ke perut saya.
"Ini tidak Aurora yang menginginkan bayi itu, "katanya lembut. "Saya tidak tahu seberapa banyak Anda tahu tentang saya, tapi saya berasal dari keluarga Yunani besar. Ayah saya adalah seorang sopir truk sampah, ibu saya seorang perawat. Mereka bekerja sendiri sampai mati berusaha untuk menyediakan bagi saya dan saya tujuh saudara. Saya selalu membayangkan saya akan memiliki keluarga besar, juga. "
Dia memiringkan kepalanya, seperti awan yang bergerak di matanya saat tersenyum lembut mengangkat sudut mulut penuh. "Semua saudara dan saudari saya punya anak sekarang. Aku senang paman. Namun, gagasan memegang bayi itu milikku, itu bagian dari tubuh saya, jiwa saya, adalah tujuan akhir. Semua yang saya telah dicapai dalam karir saya, dalam hidup saya, artinya jika dibandingkan. Aku hampir tidak bisa percaya ketika Aurora akhirnya setuju dengan ide tersebut. Saya pikir itu karena semua teman-temannya memiliki anak-anak dan dia merasa ditinggalkan atau sesuatu ... Aku tidak tahu. Saya tidak pernah mengerti apa yang termotivasi Aurora. Tapi apa pun itu ... "Dia menatapku, tangannya mendekati-tapi tidak menyentuh-saya perut. "Saya akhirnya memiliki satu hal yang saya tidak bisa mencapai sendiri. Dan aku tidak menyerah. "
" Tapi ini bayi Aurora, "kataku, mencengkeram hanya jerami aku bisa melihat. "Apakah Anda benar-benar ingin sepotong dalam hidup Anda selama sisa hidup Anda?"
Saya pikir dia mungkin marah, tapi ia hanya tampak termenung sejenak. "Itu terlintas di benak saya," katanya akhirnya. "Tapi Aurora adalah jenis, orang yang lembut sebelum obat berubah nya. Saya pikir anaknya akan sama baik dan lembut. Apalagi dengan bimbingan yang benar. "
" Bimbingan Anda? "
Dia mengangguk. "Percayalah, Ana, aku sangat siap untuk menjadi ayah untuk anak ini."
"Tapi bagaimana kalau aku tidak bisa melepaskannya?"
Dia hanya menggeleng. "Kamu tidak punya pilihan. Anda menandatangani kontrak. "