Pengaruh Brand Image dan Perceived Humas pada Loyalitas Pelanggan
Manajerial implikasi untuk praktek PR telah muncul dari penelitian. Di pasar global yang kompetitif saat ini, memasok perusahaan alat rumah mencari cara untuk meningkatkan citra merek dan mendapatkan loyalitas pelanggan. Penelitian ini jelas membuktikan bahwa loyalitas pelanggan secara kuantitatif dan kualitatif dipengaruhi oleh PPR; Namun, efeknya bervariasi dan efek halo citra merek yang tak terbantahkan. Ketika citra merek menguntungkan, pesan perusahaan memiliki kesesuaian yang lebih tinggi dengan persepsi konsumen, sehingga tujuan perusahaan lebih mudah untuk dicapai. Sebaliknya, ketika brand image yang kurang baik, pesan perusahaan berbeda jauh dari persepsi konsumen; akibatnya, tujuan perusahaan lebih sulit untuk dicapai. Meskipun investasi perusahaan dalam kegiatan PR umumnya meningkatkan hubungan perusahaan-konsumen, motif di balik dedikasi tersebut dapat mendorong skeptisisme konsumen dan dapat mengurangi kredibilitas PR. Pembentukan citra yang baik membantu untuk membangun kepercayaan konsumen dalam mengevaluasi motif PR perusahaan, yang bermanfaat dalam mengangkat hubungan organisasi-publik masa depan dan loyalitas pelanggan [4].
Akibatnya, PR saja tidak cukup untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Citra merek juga harus dikelola
lebih hati-hati dalam rangka menciptakan hasil yang diinginkan. Perusahaan harus mencoba untuk menciptakan citra yang menguntungkan dan menghasilkan kepercayaan antara pelanggan melalui kegiatan PR untuk mempengaruhi sikap dan persepsi. Dampak PPR terhadap loyalitas pelanggan adalah tak terbantahkan. Idealnya, melalui PR, perusahaan dapat menunjukkan tujuan altruistik dan non-profit, menunjukkan perhatian yang tulus untuk manfaat konsumen dan membangun kepercayaan konsumen dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan.
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pengaruh pesan PR mungkin tidak positif pada
persepsi konsumen atau perilaku. Selain itu, penelitian sebelumnya tentang topik ini sangat langka dan pengumpulan data dari responden sulit. PPR skala harus direplikasi di kalangan konsumen dalam industri yang berbeda dan negara-negara untuk mengkonfirmasi keabsahan konsep yang digunakan dalam penelitian ini dan untuk memperbaiki pengukurannya.
Hubungan antara PPR dan loyalitas pelanggan mungkin nonlinear dengan korelasi positif tetapi dalam penurunan tren, yang merupakan subjek yang baik untuk penelitian masa depan. Dalam penelitian yang akan datang, metode longitudinal untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel ini akan menjadi pendekatan yang lebih manfaat pemeriksaan. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan PR dan pemasaran hubungan pada kinerja perusahaan. Selain itu, peneliti harus lebih memperjelas peran hubungan organisasi-publik dalam anggota masyarakat kunci 'persepsi, evaluasi dan perilaku.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
