Even where commitments have been th

Even where commitments have been the man’s responsibility, women may manage them when they become debts because of their role as day to day financial managers. Here the assumption is that it is they who can re-jig the budgets and make economies, an assumption women often confirm, but only by personally bearing the brunt of any economies…debt involves negotiating with creditors, visiting their offices, undertaking to make certain payments. Women are also often seen as ‘free’ to undertake this work, either because their own employments is part time, or regarded as less significant than the man’s, or because they are ‘at home’ all day involved with tasks that are accorded little priority or prestige (Ford 1991, p.81).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bahkan mana komitmen sudah tanggung-jawab manusia, perempuan dapat mengelola mereka ketika mereka menjadi utang karena peran mereka sebagai manajer keuangan hari ke hari. Berikut asumsi adalah bahwa itu adalah mereka yang dapat kembali jig anggaran dan membuat ekonomi, asumsi wanita sering menegaskan, tetapi hanya oleh pribadi menanggung beban ekonomi apapun... utang melibatkan menegosiasikan dengan kreditor, mengunjungi kantor-kantor mereka, usaha untuk melakukan pembayaran tertentu. Wanita juga sering dilihat sebagai 'gratis' untuk melakukan pekerjaan ini, baik karena mereka sendiri employments paruh waktu, atau dianggap sebagai kurang penting daripada laki-laki, atau karena mereka 'at home' sepanjang hari terlibat dengan tugas-tugas yang diberikan sedikit prioritas atau prestige (Ford 1991, p.81).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bahkan di mana komitmen telah tanggung jawab laki-laki, perempuan dapat mengelola mereka ketika mereka menjadi utang karena peran mereka sebagai hari untuk manajer keuangan hari. Berikut asumsi adalah bahwa mereka yang dapat jig ulang anggaran dan membuat ekonomi, asumsi wanita sering mengkonfirmasi, tetapi hanya dengan pribadi menanggung beban dari setiap ekonomi ... utang melibatkan negosiasi dengan kreditur, mengunjungi kantor mereka, melakukan untuk memastikan pembayaran. Perempuan juga sering dianggap sebagai 'bebas' untuk melakukan pekerjaan ini, baik karena employments sendiri adalah paruh waktu, atau dianggap kurang signifikan dibandingkan dengan pria, atau karena mereka 'di rumah' sepanjang hari terlibat dengan tugas-tugas yang diberikan prioritas kecil atau prestise (Ford 1991, p.81).