But Buddha said that it is possible

But Buddha said that it is possible to stop forever these problems that we have; and the way to do that is to get rid of the causes – so a very rational, very logical approach. If you get rid of the fuel, there will be no more fire. And it is possible, Buddha said, to get rid of these problems in a way in which they’re never going to come back again. So we don’t want to be satisfied with just temporary freedom from these problems. Right? It’s like going to sleep: when you’re asleep you don’t have the problem of the difficult relationship. So that’s not the solution, because when you wake up it’s still there. It’s like you go on a holiday somewhere, but you have to come home, and when you come home the problems are still there. So a holiday is not the best solution, the deepest-lasting solution. And also Buddha wasn’t saying just shut up and accept your problems and live with it, because that also is not a very good solution, is it? Because then we feel rather helpless: there’s nothing we can do, so we give up and don’t even try. But it’s very important to try to overcome them. At least we feel that, if we haven’t made a great deal of progress, at least we’ve tried.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tapi Buddha berkata bahwa mungkin untuk berhenti selamanya masalah ini yang kita miliki; dan cara untuk melakukannya adalah untuk mendapatkan menyingkirkan penyebab – jadi pendekatan rasional sangat, sangat logis. Jika Anda menyingkirkan bahan bakar, akan ada lagi api. Dan mungkin, Buddha berkata, untuk menyingkirkan masalah ini dengan cara di mana mereka tidak pernah akan kembali lagi. Jadi kita tidak ingin menjadi puas dengan hanya sementara kebebasan dari masalah ini. Kan? Seperti tidur: ketika Anda sedang tidur Anda tidak memiliki masalah hubungan yang sulit. Jadi itu bukanlah solusi, karena ketika Anda wake up itu masih ada. Seperti Anda pergi berlibur di suatu tempat, tetapi Anda harus datang ke rumah, dan ketika Anda datang rumah masalah masih ada. Jadi liburan bukanlah solusi terbaik, solusi terdalam tahan. Dan juga Buddha tidak mengatakan hanya tutup mulut dan menerima masalah Anda dan hidup dengan itu, karena itu juga tidak solusi yang sangat baik, itu? Karena itu kami merasa agak tak berdaya: tidak ada yang bisa kita lakukan, sehingga kita menyerah dan bahkan tidak mau mencoba. Tetapi hal ini sangat penting untuk mencoba untuk mengatasinya. Setidaknya kita merasa bahwa, Jika kita tidak membuat banyak kemajuan, setidaknya kita sudah mencoba.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi Buddha mengatakan bahwa adalah mungkin untuk berhenti selamanya masalah ini yang kita miliki; dan cara untuk melakukannya adalah untuk menyingkirkan penyebab - jadi sangat rasional, pendekatan yang sangat logis. Jika Anda menyingkirkan bahan bakar, tidak akan ada lagi api. Dan mungkin, Buddha mengatakan, untuk menyingkirkan masalah ini dengan cara di mana mereka tidak akan pernah kembali lagi. Jadi kami tidak ingin puas dengan kebebasan hanya sementara dari masalah ini. Benar? Ini seperti pergi ke tidur: ketika Anda sedang tidur Anda tidak memiliki masalah hubungan yang sulit. Jadi itu bukan solusi, karena ketika Anda bangun itu masih ada. Ini seperti Anda pergi berlibur di suatu tempat, tetapi Anda harus pulang, dan ketika Anda pulang ke rumah masalahnya masih ada. Jadi liburan adalah bukan solusi terbaik, solusi paling tahan. Dan juga Buddha tidak mengatakan hanya diam dan menerima masalah Anda dan hidup dengan itu, karena itu juga bukan solusi yang sangat baik, bukan? Karena itu kami merasa agak tak berdaya: tidak ada yang bisa kita lakukan, jadi kami menyerah dan bahkan tidak mencoba. Tapi itu sangat penting untuk mencoba untuk mengatasinya. Setidaknya kita merasa bahwa, jika kita tidak membuat banyak kemajuan, setidaknya kita sudah mencoba.