DEPOSITIONAL HISTORYThese environme

DEPOSITIONAL HISTORY
These environmental changes are related to a relative sea-level rise (trangression) which was supposedly continuous, as shown by:
• the lack of evidence of subaerial exposure (except at the top of the underlying 'Comblanchien' muddy facies, i.e. the Upper Bathonian),
• the common occurrence of algae in the 'Comblanchien' facies (the green alga Coniporella micromera De Saporta) and in the lower part of the 'Dalle Nacree' Formation (the green alga Holosporella siamensis Pia and the red alga Permocalculus sp.),
• the absence of algae in the upper part of this formation,
• the distribution of echinoderm remains (Ferre and Granier, in prep.), etc.
More detailed studies (i.e. if we take a sample every ten centimetres or if we focus on discontinuities) have shown that changes from one ooid texture to another are not gradual. There are at least two main breaks within the sedimentary record (which lead us to define three units). Each of these breaks coincides with a discontinuity (Fig. 31 J) corresponding

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

PENGENDAPAN SEJARAH
Perubahan lingkungan terkait dengan kenaikan permukaan laut relatif (trangression) yang seharusnya terus menerus, seperti yang ditunjukkan oleh:
• kurangnya bukti paparan subaerial (kecuali di bagian atas facies berlumpur 'comblanchien' yang mendasari, yaitu Atas Bathonian),
• terjadinya umum ganggang di facies yang 'comblanchien' (alga hijau Coniporella micromera De Saporta) dan di bagian bawah Formasi 'Dalle Nacree' (alga hijau Holosporella siamensis Pia dan alga merah Permocalculus sp .),
• tidak adanya ganggang di bagian atas formasi ini,
• distribusi echinodermata tetap (Ferre dan Granier, di prep.), dll
penelitian yang lebih rinci (yaitu jika kita mengambil sampel setiap sepuluh sentimeter atau jika kita fokus pada diskontinuitas) telah menunjukkan bahwa perubahan dari satu tekstur ooid yang lain tidak bertahap. Setidaknya ada dua istirahat utama dalam catatan sedimen (yang membawa kita untuk mendefinisikan tiga unit). Setiap istirahat ini bertepatan dengan diskontinuitas (Gbr. 31 J) yang sesuai