Melalui bermain, perubahan kualitatif timbul, yaitu, dalam arti budaya; manusia
persepsi adalah lebih dari jumlah rincian dasarnya karena bahasa. Pada
tahap pertama pembangunan persepsi manusia (tingkat yang lebih rendah dari kesadaran dengan
hanya proses mental SD), sebuah objek tidak memiliki arti sosial yang melekat pada
dan bahasa tidak sepenuhnya dikembangkan di otak manusia. Bahasa, atau sosial
makna, belum mengatur perilaku anak. Sebagai pengembangan manusia
persepsi berlangsung, makna sosial menjadi melekat pada objek dan sosial
peristiwa. Dari periode ini, aturan-aturan sosial dan bahasa mengatur cara bertindak dan
bereaksi terhadap dunia. Makna sosial mengatur aktivitas individu dengan mengakses
pemikiran abstrak dan menjadi terbebaskan dari beton dan persepsi SD.
Dalam tahap awal, situasi nyata direproduksi (melalui imitasi)
dengan beralih dari sedikit atau tidak ada imajinasi. Imitasi hanya memori beraksi
karena fungsi mental yang lebih tinggi tidak dikembangkan atau kebutuhan-kebutuhan baru, motif dan
keinginan, seperti yang diungkapkan di bawah ini:
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..