P10 Consumers are more likely to pe

P10 Consumers are more likely to perceive the company as having high CSM credibility when it supports a social cause that is familiar to them than when it supports a social cause that is unfamiliar.

Consequences of CSM Credibility

Direct Effect of CSM Credibility on Intended Prosocial Behavior

The role that the credibility of message sources plays in determining the persuasiveness of a communication has been examined since the early 1950s (e.g., Hovland et al. 1953; Hovland and Weiss 1951–1952; Kelman and Hovland 1953). This line of research has consistently shown that a high-credibility source generally produces a more persuasive advocacy message than a low-credibility source (e.g., Kel-man 1958; Maddux and Rogers 1980; Mills and Harvey 1972; Pornpitakpan 2004). This notion can also be applied to the promotion of prosocial behavior (Bendapudi et al. 1996; Craig and McCann 1978; McKenzie-Mohr and Smith 1999). For example, Bendapudi et al. (1996) indicated that organi-zational credibility was the single most critical element in determining the effectiveness of interventions by nonprofit organizations that are designed to promote donation activi-ties. Craig and McCann (1978) found that local residents were more likely to engage in energy conservation activities when they received a pamphlet from a highly credible source (the State Regulatory Agency) than a low credible source (a local utility firm). Consequently, it can be proposed that a company’s CSM credibility positively affects consumer decisions to perform prosocial behavior promoted by the company through its CSM initiative

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

P10 konsumen lebih cenderung memandang perusahaan memiliki kredibilitas tinggi CSM saat ini mendukung penyebab sosial yang akrab bagi mereka daripada ketika mendukung penyebab sosial yang asing.Konsekuensi dari CSM kredibilitasEfek langsung dari CSM kredibilitas dimaksudkan Prosocial perilakuPeran yang dimainkan kredibilitas pesan sumber dalam menentukan persuasif dari komunikasi yang telah diteliti sejak awal 1950-an (misalnya, Hovland et al. 1953; Hovland dan Weiss 1951-1952; Kelman dan Hovland 1953). Baris ini penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa sumber kredibilitas tinggi umumnya menghasilkan pesan advokasi lebih persuasif daripada sumber rendah-kredibilitas (misalnya, Kel-man 1958; Maddux dan Rogers 1980; Pabrik-pabrik dan Harvey 1972; Pornpitakpan tahun 2004). Gagasan ini juga dapat diterapkan untuk mempromosikan perilaku prosocial (Bendapudi et al, 1996; Craig dan McCann 1978; McKenzie-Mohr dan Smith 1999). Sebagai contoh, Bendapudi et al. (1996) menunjukkan bahwa kredibilitas organisasi-zational satu elemen yang paling penting dalam menentukan efektivitas dari intervensi oleh organisasi nirlaba yang dirancang untuk mempromosikan donasi Kamea-ikatan. Craig dan McCann (1978) menemukan bahwa penduduk setempat yang lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan konservasi energi ketika mereka menerima sebuah pamflet dari sumber yang sangat kredibel (Badan Pengawas negara) dari sumber yang dapat dipercaya rendah (perusahaan utilitas lokal). Akibatnya, dapat mengusulkan bahwa perusahaan CSM kredibilitas positif akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan prosocial perilaku yang dipromosikan oleh perusahaan melalui inisiatif CSM

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

P10 Konsumen lebih cenderung menganggap perusahaan sebagai memiliki kredibilitas CSM tinggi ketika mendukung penyebab sosial yang tidak asing bagi mereka daripada saat mendukung penyebab sosial yang tidak dikenal. Konsekuensi dari CSM Kredibilitas Efek langsung dari CSM Kredibilitas pada Ditujukan Perilaku prososial The peran kredibilitas pesan Sumber drama dalam menentukan persuasif komunikasi telah diperiksa sejak awal 1950-an (misalnya, Hovland et al 1953;. Hovland dan Weiss 1951-1952, Kelman dan Hovland 1953). Garis penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa sumber-kredibilitas tinggi umumnya menghasilkan pesan advokasi yang lebih persuasif daripada sumber rendah kredibilitas (misalnya, Kel-man 1958; Maddux dan Rogers 1980; Mills dan Harvey 1972; Pornpitakpan 2004). Gagasan ini juga dapat diterapkan untuk promosi perilaku prososial (Bendapudi et al 1996;. Craig dan McCann 1978; McKenzie-Mohr dan Smith 1999). Sebagai contoh, Bendapudi et al. (1996) menunjukkan bahwa kredibilitas organi-zational adalah single elemen yang paling penting dalam menentukan efektivitas intervensi oleh organisasi nirlaba yang dirancang untuk mempromosikan sumbangan activi-ikatan. Craig dan McCann (1978) menemukan bahwa penduduk setempat lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan konservasi energi ketika mereka menerima sebuah pamflet dari sumber yang sangat kredibel (Badan Regulasi Negara) dari sumber yang dapat dipercaya yang rendah (sebuah perusahaan utilitas lokal). Akibatnya, dapat diusulkan bahwa CSM kredibilitas perusahaan secara positif mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan perilaku prososial dipromosikan oleh perusahaan melalui inisiatif CSM nya