In this paper, we presented the eff

In this paper, we presented the effect of politeness strategies on students’ learning performance, which we call the Politeness Effect. Across all students, a polite agent, compared to a direct agent, had a positive impact on students’ learning gains. Richer interaction amplified this effect. And for students with need for indirect help or who had lower ability for the task, the polite agent was much more effective than the direct agent. For students with high extroversion or who were more open to communication with the agent, the polite agent helped them better understand difficult concepts. Making students like the agent appeared to help students learn. But it was not the appearance of the agent, but rather the helpfulness and feedback manner adopted by the agent that created the effect.
Tutorial dialogue is certainly not the only place to apply politeness strategies. In our
study, we artificially restricted the use of politeness in tutorial interaction to ensure that the polite condition and the direct condition were as similar as possible. In real human-human interaction, people employ a range of additional strategies to build rapport and react empathetically. These strategies have been modelled in other learning domains [5, 19], and could complement the strategies studied here. We did not include them in this particular study because it would have increased the frequency of tutorial interaction, making it harder to tell whether the Politeness Effect was really a consequence of the frequency of interaction rather than the politeness strategies themselves.
The politeness effect goes beyond the engineering training system we demonstrated here. Other studies we have conducted shown that politeness strategies do occur pervasively
in other domains such as second language learning [20]. However, more research will have to
be done to study their effects on learning outcomes in other domains.
We recommend that developers of intelligent tutors and pedagogical agents examine the tutorial messages that their tutors are generating from a politeness perspective, as politeness may have an impact on the tutors' effectiveness. Meanwhile, more research needs to be done
to study how the Politeness Effect applies in other learning contexts, and investigate other
aspects of social actor modelling that go beyond the tactics studied her

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam tulisan ini, kami disajikan efek kesopanan strategi pada siswa belajar kinerja, yang kita panggil efek kesopanan. Di seluruh semua siswa, agen yang sopan, dibandingkan dengan agen langsung, memiliki dampak positif pada siswa belajar keuntungan. Interaksi kaya diperkuat efek ini. Dan untuk siswa dengan kebutuhan bantuan langsung atau yang memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk tugas, agen sopan jauh lebih efektif daripada agen langsung. Untuk siswa dengan merupakan bentuk kepedulian yang tinggi atau siapa yang lebih terbuka terhadap komunikasi dengan agen, agen sopan membantu mereka lebih memahami konsep-konsep yang sulit. Membuat siswa seperti agen muncul untuk membantu para siswa dalam belajar. Tapi itu tidak munculnya agen, tapi agak menolong dan umpan balik cara diadopsi oleh agen yang menciptakan efek. Dialog tutorial ini jelas tidak satu-satunya tempat untuk menerapkan strategi kesopanan. Di kami studi, kita secara artifisial membatasi penggunaan kesopanan dalam interaksi tutorial untuk memastikan bahwa kondisi sopan dan kondisi langsung adalah sebagai serupa mungkin. Dalam interaksi nyata manusia-manusia, orang-orang menggunakan berbagai strategi tambahan untuk membangun hubungan dan bereaksi empathetically. Strategi ini telah dimodelkan di domain belajar lainnya [5, 19], dan bisa melengkapi strategi belajar di sini. Kami tidak menyertakan mereka dalam studi tertentu ini karena itu akan meningkatkan frekuensi interaksi tutorial, sehingga sulit untuk mengatakan apakah efek kesopanan yang benar-benar merupakan konsekuensi dari frekuensi interaksi daripada strategi kesopanan sendiri. Efek kesopanan yang melampaui pelatihan teknik sistem kami tunjukkan di sini. Kami telah melakukan penelitian lain menunjukkan bahwa strategi kesopanan terjadi pervasively di domain lainnya seperti bahasa kedua belajar [20]. Namun, penelitian lebih lanjut akan harus dilakukan untuk mempelajari efek mereka belajar hasil di domain lainnya. Kami merekomendasikan bahwa pengembang tutor cerdas dan pedagogis agen memeriksa pesan tutorial yang guru mereka menghasilkan dari perspektif kesopanan, seperti kesopanan mungkin memiliki dampak pada efektivitas guru pribadi tersebut. Sementara itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mempelajari bagaimana efek kesopanan yang berlaku di konteks belajar lainnya, dan menyelidiki lain aspek sosial aktor pemodelan yang melampaui taktik belajar dia

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam tulisan ini, kami mempresentasikan pengaruh strategi kesantunan pada kinerja belajar siswa, yang kita sebut Efek Kesopanan. Di seluruh siswa, agen sopan, dibandingkan dengan agen langsung, memiliki dampak positif pada keuntungan belajar siswa. Interaksi kaya diperkuat efek ini. Dan bagi siswa dengan kebutuhan untuk bantuan langsung atau yang memiliki kemampuan lebih rendah untuk tugas, agen sopan adalah jauh lebih efektif daripada agen langsung. Untuk siswa dengan ekstroversi tinggi atau yang lebih terbuka untuk komunikasi dengan agen, agen sopan membantu mereka lebih memahami konsep yang sulit. Membuat mahasiswa seperti agen muncul untuk membantu siswa belajar. Tapi itu bukan penampilan agen, melainkan menolong dan umpan balik secara diadopsi oleh agen yang menciptakan efek.
Dialog Tutorial tentu bukan satu-satunya tempat untuk menerapkan strategi kesantunan. Dalam kami
studi, kita artifisial membatasi penggunaan kesantunan dalam interaksi tutorial untuk memastikan bahwa kondisi sopan dan kondisi langsung yang semirip mungkin. Dalam interaksi manusia-manusia yang nyata, orang menggunakan berbagai strategi tambahan untuk membangun hubungan dan bereaksi empati. Strategi ini telah dimodelkan dalam domain pembelajaran lainnya [5, 19], dan bisa melengkapi strategi belajar di sini. Kami tidak memasukkan mereka dalam studi khusus ini karena akan meningkatkan frekuensi interaksi tutorial, sehingga sulit untuk mengatakan apakah Efek Kesopanan benar-benar konsekuensi dari frekuensi interaksi daripada strategi kesantunan sendiri.
Efek kesantunan melampaui sistem pelatihan teknik kami ditunjukkan di sini. Studi-studi lain telah kita yang dilakukan menunjukkan bahwa strategi kesantunan memang terjadi pervasively
di domain lainnya seperti bahasa kedua belajar [20]. Namun, penelitian lebih lanjut harus
dilakukan untuk mempelajari efek mereka pada hasil belajar di domain lainnya.
Sebaiknya pengembang tutor cerdas dan agen pedagogis memeriksa pesan tutorial yang tutor mereka menghasilkan dari perspektif kesopanan, sebagai kesopanan mungkin memiliki dampak pada efektivitas tutor '. Sementara itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan
untuk mempelajari bagaimana Effect Kesopanan berlaku dalam konteks pembelajaran lainnya, dan menyelidiki lain
aspek pemodelan aktor sosial yang melampaui taktik mengamatinya