In this short novel, playwright Kon

In this short novel, playwright Kondoleon explores Hector Diaz's last year. A New Yorker with AIDS, he is obsessed with his own demise as well as the marriage of his best friend, Susan. His "diary" has 20 often brief chapters, each with a perfect epigraph. The humor may be black and the situations often absurd, but the result is perceptive and poignant. Hector searches for detachment from this world, often through the words of the 14th-century mystic Meister Eckhart; he seeks the valuable while the rest of New York City's chic blindly pursue the dross. Hector's "illness" is exposed, while that of others is hidden, e.g., Susan's alcohol problem, and her husband's taste for illicit sex. This is not a perfect novel, but its messages are served up with great wit and powerful observation, both of New York City and of the human condition.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam novel ini singkat, dramawan Kondoleon mengeksplorasi Hector Diaz tahun lalu. New Yorker dengan AIDS, dia terobsesi dengan kematiannya sendiri serta pernikahan sahabatnya, Susan. Nya "buku harian" memiliki 20 sering singkat bab, masing-masing dengan lontar sempurna. Humor mungkin hitam dan situasi yang sering tidak masuk akal, tapi hasilnya cerdik dan pedih. Hector pencarian untuk pelepasan dari dunia ini, sering kali melalui kata-kata dari abad ke-14 Meister Eckhart mistik; Dia berusaha yang berharga sementara sisa chic New York City secara membabi buta mengejar untuk memurnikan. Hector "sakit" terkena, sementara orang lain yang tersembunyi, misalnya, Susan masalah alkohol, dan suaminya rasa untuk ziadti. Ini bukanlah sebuah novel yang sempurna, tetapi pesan yang disajikan dengan kecerdasan yang besar dan kuat pengamatan, New York City dan kondisi manusia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam novel pendek ini, penulis drama Kondoleon mengeksplorasi tahun lalu Hector Diaz. A New Yorker dengan AIDS, ia terobsesi dengan kematiannya sendiri serta pernikahan sahabatnya, Susan. Nya "diary" memiliki 20 bab sering singkat, masing-masing dengan prasasti yang sempurna. Humor mungkin hitam dan situasi seringkali tidak masuk akal, tapi hasilnya tanggap dan pedih. Hector mencari pelepasan dari dunia ini, seringkali melalui kata-kata abad ke-14 mistik Meister Eckhart; ia mencari berharga sementara sisa New York City yang chic membabi buta mengejar kotoran-kotorannya. Hector "penyakit" terkena, sementara orang lain yang tersembunyi, misalnya, masalah alkohol Susan, dan rasa suaminya untuk seks terlarang. Ini bukan sebuah novel yang sempurna, namun pesan yang disajikan dengan kecerdasan besar dan pengamatan kuat, baik dari New York City dan dari kondisi manusia.