The great basic thought, Engels wri

The great basic thought, Engels writes, that the world is not to be comprehended as a
complex of ready-made things, but as a complex of processes, in which the things apparently
stable no less than their mind images in our heads, the concepts, go through
an uninterrupted change of coming into being and passing away... this great fundamental
thought has, especially since the time of Hegel, so thoroughly permeated ordinary
consciousness that in this generality it is now scarcely ever contradicted. But
to acknowledge this fundamental thought in words and to apply it in reality in detail
to each domain of investigation are two different things.... For dialectical philosophy
nothing is final, absolute, sacred. It reveals the transitory character of everything and in
everything; nothing can endure before it except the uninterrupted process of becoming
and of passing away, of endless ascendancy from the lower to the higher. And dialectical
philosophy itself is nothing more than the mere reflection of this process in the
thinking brain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dasar pemikiran besar, Engels menulis, bahwa dunia ini tidak bisa dicerna sebagaikompleks dari hal-hal yang siap pakai, tetapi sebagai sebuah kompleks proses, di mana hal-hal tampaknyastabil tidak kurang dari gambar pikiran mereka dalam kepala kita, konsep, pergi melaluiperubahan terganggu masuk menjadi dan meninggal... mendasar ini besarpemikiran memiliki, terutama sejak zaman Hegel, begitu benar-benar meresap biasakesadaran bahwa dalam keumuman ini itu sekarang hampir tidak pernah bertentangan. Tapiuntuk mengakui pemikiran ini mendasar dalam kata-kata dan menerapkannya pada kenyataannya secara rinciuntuk setiap domain penyelidikan adalah dua hal yang berbeda... Untuk dialektis filsafattidak ada akhir, mutlak dan suci. Itu mengungkapkan sifat fana dari segala sesuatu dan disegalanya; tidak dapat bertahan sebelum kecuali proses terganggu menjadidan lewat, tak berujung kekuasaan dari rendah ke tinggi. Dan dialektisfilsafat itu sendiri adalah tidak lebih dari sekedar refleksi dari proses ini dalamotak berpikir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pikiran dasar yang besar, Engels menulis, bahwa dunia tidak untuk dipahami sebagai
kompleks hal yang sudah jadi, tetapi sebagai proses yang kompleks, di mana hal-hal yang tampaknya
stabil tidak kurang dari gambar pikiran mereka dalam kepala kita, konsep , melalui
perubahan terganggu datang menjadi ada dan berlalu ... mendasar besar ini
pikiran memiliki, terutama sejak zaman Hegel, sehingga benar-benar meresap biasa
kesadaran bahwa dalam umum ini sekarang hampir tidak pernah bertentangan. Tapi
untuk mengakui pemikiran mendasar ini dalam kata-kata dan menerapkannya dalam realitas secara rinci
untuk setiap domain penyelidikan adalah dua hal yang berbeda .... Untuk dialektis filsafat
tidak ada yang final, mutlak, suci. Ia mengungkapkan karakter fana segala sesuatu dan di
segala; tidak ada yang bisa bertahan sebelum kecuali proses terputus menjadi
dan meninggal, dari kekuasaan tanpa akhir dari rendah ke tinggi. Dan dialektis
filsafat itu sendiri adalah tidak lebih dari cerminan dari proses ini dalam
otak berpikir.