Soils were extracted with NaOH-EDTA

Soils were extracted with NaOH-EDTA resulting in 50-60% recovery of P. The most intense peak in the solution [sup.31]P NMR spectrum of each soil was due to orthophosphate (5.67-5.69 ppm; see Supplementary material fig S1 for full NMR spectra). The majority of the remaining [sup.31]P was detected in the monoester region (5.4-3.0 ppm) of the [sup.31]P NMR spectra as a mixture of sharp peaks along with a broad spectral feature. Figure 1 shows example of [sup.31]P NMR for two representative soils; corresponding spectra for all of the soils can be found in the Supplementary material figs S1-2. The majority of sharp peaks could be assigned to specific small molecules based on previous reports (Turner et al. 2003a; Doolette et al. 2009). Prominent signals at 5.0 and 4.6 ppm were identified as [alpha]- and [beta]-glycerophosphate, the alkaline hydrolysis products of phospholipids (Baer and Kates 1950; Doolette et al. 2009).

[FIGURE 1 OMITTED]

Up to four peaks in the region 3.93-4.47 ppm were identified as alkaline hydrolysis products of RNA (Noack et al. 2012; Smemik et al. 2015). Two isomers of inositol hexakisphosphate were detected, though not in all soils: peaks at 4.2, 4.3 and 4.7 ppm were assigned to the myo-isomer (phytate), while a peak at 3.85-3.91 ppm was assigned to the scyllo isomer (Turner and Richardson 2004; Turner et al. 2005; Doolette et al. 2009). A broad feature centred at 4.8 ppm and extending through the region 3.5-6.0 ppm is clearly evident (Fig. 1) and this has previously been assigned to 'humic P', i.e. high molecular weight organic matter in which P is present in monoester functionalities (Doolette et al. 2011a). Small signals due to diester P and pyrophosphate were detected for all samples. These appear outside the chemical shift range presented in Fig. 1, but can be seen in the full spectra presented in the Supplementary Material (fig. S1).

The concentrations of the various P species detected by NMR in the NaOH-EDTA extracts were determined by integrating against a known concentration of an added reference compound (methylene diphosphonic acid; MDP); deconvolution was used to determine concentrations of species in the crowded monoester region (see Materials and methods for details). Orthophosphate was the most abundant P species detected in all but four soils, representing 27-78% of detected P (average 60%, Table 2). Values for each individual soil can be found in the Supplementary Materials. For most soils, humic P was the next most abundant P form (average 31% of total P detected). All other detected species represented small proportions of total signal; on average, these species represented the following percentages of total P in NaOH-EDTA extracts: 3% (lipid P); 1% (RNA P); 2% inositol hexakisphosphate (phyate rscyllo-?(ty, 2% diester P; 2% pyrophosphate.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tanah diekstraksi dengan NaOH-EDTA mengakibatkan 50-60% pemulihan p. Puncak yang paling kuat dalam larutan [sup.31]P NMR spektrum tanah setiap adalah karena orthophosphate (5.67-5.69 ppm; Lihat tambahan bahan ara S1 untuk penuh spektrum NMR). Sebagian besar dari sisa [sup.31]P terdeteksi di wilayah monoester (5.4-3,0 ppm) [sup.31]P NMR SPEKTRA sebagai campuran tajam puncak bersama dengan fitur spektrum luas. Gambar 1 menunjukkan contoh [sup.31]P NMR untuk dua perwakilan tanah; spektrum yang sesuai untuk semua tanah dapat ditemukan di ara bahan tambahan S1-2. Sebagian besar puncak tajam dapat ditugaskan ke molekul kecil yang spesifik berdasarkan laporan sebelumnya (Turner et al. 2003a; Doolette et al., 2009). Menonjol sinyal ppm 5.0 dan 4.6 diidentifikasikan sebagai [alpha] - dan [beta] - glycerophosphate, produk alkali hidrolisis fosfolipid (Baer dan Kates 1950; Doolette et al., 2009).[GAMBAR 1 DIHILANGKAN]Sampai dengan empat puncak di wilayah 3,93-4.47 ppm diidentifikasi sebagai basa hidrolisis produk RNA (Noack yang berkebangsaan Perancis et al. 2012; Smemik et al. 2015). Dua isomer inositol hexakisphosphate terdeteksi, meskipun tidak di semua tanah: puncak di 4.2, ppm 4.3 dan 4,7 ditugaskan untuk Budi-isomer (phytate), sedangkan puncak 3,85-3.91 ppm ditugaskan isomer scyllo (Turner dan Richardson 2004; Turner et al. 2005; Doolette et al., 2009). Fitur luas berpusat 4.8 ppm dan memperluas melalui daerah 3.5-6.0 ppm adalah jelas (Fig. 1) dan ini sebelumnya telah ditetapkan untuk 'humat P', yaitu tinggi berat molekul bahan organik di mana P hadir dalam monoester fungsi (Doolette et al. 2011sebuah). Kecil sinyal diester P dan pirofosfat terdeteksi untuk semua sampel. Ini muncul di luar jangkauan kimia pergeseran disajikan dalam gambar 1, tetapi dapat dilihat dalam spektrum penuh yang disajikan dalam materi tambahan (ara. S1).Konsentrasi berbagai spesies P yang terdeteksi oleh NMR di ekstrak NaOH-EDTA ditentukan dengan mengintegrasikan terhadap konsentrasi yang dikenal dari senyawa ditambahkan referensi (metilena diphosphonic asam; MDP); deconvolution digunakan untuk menentukan konsentrasi spesies di kawasan ramai monoester (Lihat bahan dan metode untuk rincian). Orthophosphate adalah spesies P terbanyak yang terdeteksi dalam semua kecuali empat tanah, mewakili 27-78% dari terdeteksi P (rata-rata 60%, tabel 2). Nilai-nilai untuk setiap individu tanah dapat ditemukan dalam bahan tambahan. Bagi sebagian besar tanah, humat P adalah bentuk P terbanyak berikutnya (rata-rata 31% dari total P terdeteksi). Semua spesies lainnya terdeteksi diwakili proporsi kecil sinyal total; rata-rata, spesies ini mewakili persentase berikut total P dalam NaOH-EDTA ekstrak: 3% (lipid P); 1% (RNA P); 2% inositol hexakisphosphate (phyate rscyllo-? () Ty, diester 2% P; 2% pirofosfat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tanah diekstraksi dengan NaOH-EDTA sehingga pemulihan 50-60% dari P. Puncak paling intens dalam larutan [sup.31] spektrum P NMR masing-masing tanah itu karena ortofosfat (5,67-5,69 ppm; melihat materi Tambahan ara S1 untuk spektrum NMR penuh). Sebagian besar [sup.31] P tersisa terdeteksi di wilayah monoester (5,4-3,0 ppm) dari [sup.31] P NMR sebagai campuran puncak tajam bersama dengan fitur spektrum yang luas. Gambar 1 menunjukkan contoh [sup.31] P NMR selama dua tanah perwakilan; spektrum yang sesuai untuk semua tanah dapat ditemukan dalam buah ara bahan Tambahan S1-2. Mayoritas puncak tajam dapat ditugaskan untuk molekul kecil tertentu berdasarkan laporan sebelumnya (Turner et al 2003a;.. Doolette et al 2009). Sinyal yang menonjol di 5.0 dan 4.6 ppm diidentifikasi sebagai [alpha] - dan [beta] -glycerophosphate, produk hidrolisis basa fosfolipid (Baer dan Kates 1950; Doolette et al 2009.).

[GAMBAR 1 dihilangkan]

Hingga empat puncak di wilayah 3,93-4,47 ppm diidentifikasi sebagai produk hidrolisis basa RNA (Noack et al 2012;. Smemik et al 2015.). Dua isomer dari inositol hexakisphosphate terdeteksi, meskipun tidak di semua tanah: puncak di 4.2, 4.3 dan 4.7 ppm ditugaskan ke myo-isomer (fitat), sedangkan puncaknya pada 3,85-3,91 ppm ditugaskan ke isomer scyllo (Turner dan Richardson 2004; Turner et al 2005;.. Doolette et al 2009). Sebuah fitur yang luas yang berpusat di 4,8 ppm dan memperluas melalui wilayah 3,5-6,0 ppm jelas jelas (Gambar. 1) dan ini sebelumnya telah ditugaskan untuk 'humat P', bahan organik berat molekul yaitu tinggi di mana P hadir dalam fungsi monoester (Doolette et al. 2011a). Sinyal kecil karena diester P dan pirofosfat terdeteksi untuk semua sampel. Ini muncul di luar rentang pergeseran kimia disajikan pada Gambar. 1, namun dapat dilihat dalam spektrum penuh disajikan dalam Bahan Tambahan (gbr. S1).

Konsentrasi berbagai jenis P yang terdeteksi oleh NMR dalam ekstrak NaOH-EDTA ditentukan dengan mengintegrasikan terhadap konsentrasi diketahui dari senyawa referensi ditambahkan (metilen asam diphosphonic; MDP); dekonvolusi digunakan untuk menentukan konsentrasi spesies di wilayah monoester ramai (lihat Bahan dan metode untuk rincian). Ortofosfat adalah spesies P paling melimpah terdeteksi dalam semua kecuali empat tanah, yang mewakili 27-78% dari P terdeteksi (rata-rata 60%, Tabel 2). Nilai untuk setiap tanah individu dapat ditemukan dalam Bahan Tambahan. Untuk sebagian besar tanah, humat P adalah bentuk P yang paling melimpah berikutnya (rata-rata 31% dari total P terdeteksi). Semua spesies lain yang terdeteksi mewakili proporsi kecil dari total sinyal; rata-rata, spesies ini mewakili persentase berikut total P di NaOH-EDTA ekstrak: 3% (lipid P); 1% (RNA P); 2% inositol hexakisphosphate (phyate rscyllo - (ty, 2% diester P;? 2% pirofosfat.