Many bacteria (e.g., Vibrio cholera

Many bacteria (e.g., Vibrio cholerae) secrete toxins  inhibit the ability of mucosal enterocytes to absorb NaCl and water and, at the same time, stimulate mucosal secretory activity. Bacteria or viruses that invade the gut wall cause inflammation characterized by increased fluid secretion into the lumen. The enteric musculature reacts with increased peristalsis.
The aims of antidiarrheal therapy are to prevent:
(1)dehydration and electrolyte depletion
(2)excessively high stool frequency

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Banyak bakteri (misalnya, Vibrio cholerae) mengeluarkan racun  menghambat kemampuan mukosa enterosit menyerap NaCl dan air dan, pada saat yang sama, merangsang kegiatan sekresi mukosa. Bakteri atau virus yang menyerang dinding usus menyebabkan peradangan yang dicirikan oleh peningkatan sekresi cairan ke dalam lumen. Otot-otot enterik bereaksi dengan peningkatan peristaltik.Tujuan terapi antidiarrheal adalah untuk mencegah:penipisan dehidrasi dan elektrolit (1)frekuensi bangku berlebihan tinggi (2)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Banyak bakteri (misalnya, Vibrio cholerae) mengeluarkan racun  menghambat kemampuan enterosit mukosa menyerap NaCl dan air dan, pada saat yang sama, merangsang aktivitas sekretori mukosa. Bakteri atau virus yang menyerang dinding usus menyebabkan peradangan yang ditandai dengan meningkatnya sekresi cairan ke lumen. Otot-otot enterik bereaksi dengan peningkatan peristaltik.
Tujuan terapi anti-diare adalah untuk mencegah:
(1) dehidrasi dan elektrolit penipisan
(2) frekuensi buang air terlalu tinggi