Outside the theatreHis traditional

Outside the theatre

His traditional smirk adorning his lips, he went on to do what he so loved- gazing at her 'surprised and shock' look. True, he had expected this kind of reaction from her. What with her never being exposed to these things, it looked like she had just gone through a transformation. True, these small things don't really matter, but then these small little things are what that matters, right?

'Hey..' Clicking his fingers in front of her eyes, he made a subtle attempt to bring back the lady from the dream world that she had drifted into.

'Haan..' Having been abruptly pulled out of her stupor, she turned to face him.

'So, did you enjoy the movie?' He asked, correction- he teased. He very well knew that the attention of Ms. Bashful was lost the moment the leads kissed, she seemed to have floated somewhere else.

'Jalal..' She uttered, her tone somewhat serious. 'Do you watch movies like this often?'

He got it. So she was worried about it. And why not? It had been only weeks since they've met, how much could she possibly know him to that extent? Nah, she was right.

Well, that didn't mean that he wasn't affected. He was, but decided that it would be best not to give in to his reactions now. 'Nope yaar. It was Abdul who decided which movie to watch. I just booked the tickets.'

'Oh..' Was all she could say, for her own words seemed to trouble her now. Her own friends were no 'innocent' either, than why was she so bothered about him?

'Jodha.' He said, hoping to steer the conversation to a lighter topic. 'That doesn't answer my question. Did you enjoy the movie?'

'Ohho! Jalal..' she thought to herself, before looking in his eyes. 'Abb..' She scratched her forehead in the search of an apt answer for this tricky question. 'Matlab, it was a good time-pass.. nothing special. Kuch yaad rehne layak nahi.'

'Accha' He furrowed his eyebrows in response to her words. 'But I thought ki it was something jo you'll remember forever!' Completing his devil reply to her words with his ever green naughty wink, he went on to grasp her expressions- something he so loved!

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di luar teaterNya menyeringai tradisional yang menghiasi bibirnya, ia melanjutkan untuk melakukan apa yang dia begitu dicintai-menatap tampak 'terkejut dan shock'. Benar, ia diharapkan jenis reaksi dari padanya. Apa dia tidak pernah terkena hal-hal ini, itu tampak seperti ia hanya pergi melalui transformasi. Benar, hal-hal kecil ini tidak benar-benar penting, tapi kemudian hal-hal kecil kecil ini adalah apa yang penting, kanan?'Hei...' Mengklik jarinya di depan matanya, ia membuat usaha yang halus untuk membawa wanita kembali dari dunia mimpi yang dia telah terhanyut ke dalam.'Haan...' Setelah tiba-tiba ditarik dari pingsan nya, dia berbalik menghadapi dia.'Jadi, Apakah Anda menikmati film?' Dia bertanya, koreksi-dia menggoda. Dia sangat baik tahu bahwa perhatian Ms. Bashful hilang saat mengarah mencium, ia tampaknya telah melayang di tempat lain.'Jalal...' Ia diucapkan, nada agak serius. 'Apakah Anda menonton film seperti ini sering?'Dia mendapatkannya. Jadi dia adalah khawatir tentang hal itu. Dan mengapa tidak? Sudah hanya beberapa minggu sejak mereka bertemu, berapa banyak bisa dia mungkin tahu dia sejauh itu? tidak, ia adalah benar.Yah, itu tidak berarti bahwa ia tidak terpengaruh. Dia adalah, tapi memutuskan bahwa akan lebih baik untuk tidak memberikan reaksi nya sekarang. ' Nope yaar. Itu Abdul yang memutuskan untuk menonton film yang. Aku hanya memesan tiket.''Oh...' Itu semua yang dia bisa mengatakan, untuk kata-kata sendiri tampaknya masalah dia sekarang. Teman-temannya sendiri itu tidak 'tidak bersalah' baik, daripada kenapa merasa dia begitu terganggu tentang dia?'Jodha.' Dia berkata, berharap untuk mengarahkan percakapan untuk sebuah topik ringan. ' Yang tidak menjawab pertanyaan saya. Apakah Anda menikmati film?'' Ohho! Jalal..' pikirnya, sebelum melihat dengan matanya. 'Info'. Ia menggores dahinya dalam pencarian jawaban apt pertanyaan sulit ini. ' Matlab, itu baik waktu-berlalu... tidak ada yang istimewa. Kuch yaad rehne layak nahi.''Accha' dia berkerut alis nya dalam menanggapi kata-katanya. ' Tapi saya pikir ki itu adalah sesuatu yang Anda akan ingat selamanya jo!' Menyelesaikan nya setan membalas kata-katanya dengan mengedipkan mata nakal nya pernah hijau, dia melanjutkan untuk mencapai ekspresi padanya - sesuatu dia begitu mengasihi!

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di luar teater seringai tradisional Nya menghiasi bibirnya, ia melanjutkan untuk melakukan apa sehingga ia loved- memandangnya 'terkejut dan shock' melihat. Benar, ia berharap semacam ini reaksi darinya. Apa dengan dia tidak pernah terkena hal-hal ini, itu tampak seperti dia baru saja mengalami transformasi. Benar, hal-hal kecil tidak terlalu penting, tapi kemudian hal-hal kecil kecil adalah apa yang penting, kan? "Hei .." Mengklik jari-jarinya di depan matanya, ia membuat upaya halus untuk membawa kembali wanita dari mimpi dunia bahwa ia telah melayang ke. "Haan .." Setelah tiba-tiba ditarik keluar dari pingsan, dia berbalik menghadapnya. "Jadi, apakah Anda menikmati film?" Dia bertanya, correction- ia menggoda. Dia sangat baik tahu bahwa perhatian Ms. Bashful hilang saat memimpin mencium, dia tampaknya telah melayang ke tempat lain. "Jalal .." Dia diucapkan dengan nada agak serius. "Apakah Anda menonton film seperti ini sering?" Dia mendapatkannya. Jadi dia khawatir tentang hal itu. Dan mengapa tidak? Sudah beberapa minggu sejak mereka bertemu, berapa banyak mungkin ia mengenalnya sejauh itu? Nah, dia benar. Nah, itu tidak berarti bahwa ia tidak terpengaruh. Dia, tapi memutuskan bahwa akan lebih baik untuk tidak menyerah pada reaksi nya sekarang. "Nggak yaar. Itu Abdul yang memutuskan mana film untuk menonton. Aku hanya memesan tiket. " "Oh .." Apakah semua dia bisa mengatakan, kata-kata sendiri tampak kesulitan sekarang. Teman-temannya sendiri tidak ada 'tidak bersalah' baik, daripada mengapa dia begitu peduli tentang dia? "Jodha." Ia mengatakan, berharap untuk mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih ringan. "Itu tidak menjawab pertanyaan saya. Apakah Anda menikmati film? " "Ohho! Jalal .. "pikirnya, sebelum melihat di matanya. 'Abb .. "Dia menggaruk dahinya dalam pencarian jawaban yang tepat untuk pertanyaan rumit ini. 'Matlab, itu adalah waktu yang baik-pass .. tidak ada yang istimewa. Kuch yaad rehne Layak nahi. ' 'Accha "Dia mengerutkan alisnya dalam menanggapi kata-katanya. "Tapi saya pikir ki itu sesuatu jo Anda akan ingat selamanya!" Melengkapi balasan setan untuk kata-katanya dengan mengedipkan mata nakal yang pernah hijau, ia melanjutkan untuk memahami expressions- sesuatu padanya bahwa dia begitu mengasihi!