Several explanations may be offered

Several explanations may be offered for the small number of cases which are
filed under compulsory-liensing or compulsory-working laws. One argument is
that such laws are of little practical value; the need for them is small; the occasion for their application is infrequent; and the proportion of unused patents is not much less, if any, than without such laws. On the other hand, it is argued that the existence of such laws has a deterrent effect on the suppression of patents and prevents patentees from misusing their patents or insisting on unreasonable terms, and that these laws induce compromises between rival parties.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Beberapa penjelasan yang mungkin ditawarkan untuk jumlah kecil kasus yangFiled under hukum wajib-liensing atau wajib-bekerja. Salah satu argumen adalahhukum tersebut adalah nilai praktis kecil; kebutuhan bagi mereka kecil; kesempatan untuk aplikasi mereka jarang; dan proporsi yang tidak terpakai paten tidak kurang, jika ada, daripada tanpa hukum-hukum tersebut. Di sisi lain, hal ini berpendapat bahwa keberadaan hukum tersebut memiliki efek jera pada penindasan paten dan mencegah patentees dari menyalahgunakan paten mereka atau bersikeras pada istilah-istilah yang tidak masuk akal, dan bahwa undang-undang ini mendorong kompromi antara pihak saingan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Beberapa penjelasan dapat ditawarkan untuk sejumlah kecil kasus yang
filed under wajib-liensing atau wajib kerja-undang. Salah satu argumen adalah
bahwa undang-undang tersebut memiliki nilai praktis kecil; kebutuhan bagi mereka adalah kecil; kesempatan untuk aplikasi mereka jarang terjadi; dan proporsi paten yang tidak terpakai tidak jauh lebih sedikit, jika ada, daripada tanpa hukum tersebut. Di sisi lain, ia berpendapat bahwa keberadaan undang-undang tersebut memiliki efek jera pada penindasan hak paten dan mencegah patentees menyalahgunakan paten atau bersikeras pada istilah yang tidak masuk akal, dan bahwa hukum-hukum ini mendorong kompromi antara pihak saingan.