Work engagement is conceptualised a

Work engagement is conceptualised as the positive antipode of workplace burnout (Schaufeli and Bakker, 2004), a syndrome characterised by mental or physical exhaustion, cynicism and reduced professional efficacy (Maslach, Jackson and Leiter, 1996). In the literature, there are two approaches to work engagement. The first approach is advocated by Maslach and Leiter (1997). Maslach and Leiter (1997)argue that engagement is characterised by energy, involvement and efficacy – the direct opposites of the three dimensions of burnout. These researchers further contend that when individuals experience the feeling of burnout ‘energy turns into exhaustion, involvement turns into cynicism and efficacy turns into ineffectiveness’ (p. 24). According to this conceptualisation, engagement is measured by the reverse pattern of scores on the Maslach Burnout Inventory-General Survey (MBI-GS)dimensions (Maslach, Schaufeli, and Leiter, 2001). This means that low scores on exhaustion and cynicism and high scores on professional efficacy are indicators of engagement

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kerja keterlibatan dikonsepkan sebagai antipode positif kelelahan tempat kerja (Schaufeli dan Bakker, 2004), sebuah sindrom dicirikan oleh kelelahan mental atau fisik, sinisme dan mengurangi efektivitas profesional (Maslach, Jackson dan Leiter, 1996). Dalam literatur, ada dua pendekatan untuk bekerja pertunangan. Pendekatan pertama dianjurkan oleh Maslach dan Leiter (1997). Maslach dan Leiter (1997) berpendapat bahwa keterlibatan yang ditandai dengan energi, keterlibatan dan keampuhan-langsung berlawanan dari tiga dimensi kelelahan. Peneliti tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa ketika orang mengalami perasaan kelelahan 'energi berubah menjadi kelelahan, keterlibatan berubah menjadi sinisme dan kemanjuran berubah menjadi ketidakefektifan' (hal. 24). Menurut konseptualisasi ini, keterlibatan diukur dengan pola terbalik nilai dimensi Maslach Burnout persediaan-General Survey (MBI-GS) (Maslach, Schaufeli, dan Leiter, 2001). Ini berarti bahwa Skor rendah pada kelelahan dan sinisme dan nilai yang tinggi pada profesional kemanjuran indikator keterlibatan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bekerja keterlibatan dikonseptualisasikan sebagai antipoda positif burnout kerja (Schaufeli dan Bakker, 2004), sebuah sindrom yang ditandai oleh kelelahan mental atau fisik, sinisme dan mengurangi efikasi profesional (Maslach, Jackson dan Leiter, 1996). Dalam literatur, ada dua pendekatan untuk bekerja keterlibatan. Pendekatan pertama adalah dianjurkan oleh Maslach dan Leiter (1997). Maslach dan Leiter (1997) berpendapat bahwa keterlibatan ditandai dengan energi, keterlibatan dan kemanjuran - yang berlawanan langsung dari tiga dimensi burnout. Para peneliti ini lebih lanjut berpendapat bahwa ketika individu mengalami perasaan burnout 'mengubah energi menjadi kelelahan, keterlibatan berubah menjadi sinisme dan kemanjuran berubah menjadi ketidakefektifan' (hlm. 24). Menurut konsep ini, keterlibatan diukur dengan pola kebalikan dari nilai pada Maslach Burnout Survey Inventarisasi Jenderal (MBI-GS) dimensi (Maslach, Schaufeli, dan Leiter, 2001). Ini berarti bahwa skor rendah pada kelelahan dan sinisme dan skor tinggi pada keberhasilan profesional adalah indikator keterlibatan