Jessica followed her. “I asked the

Jessica followed her. “I asked the landlord if she can open the door for me. Come on, Tiff, she knows me like I’m one of the people who live here. It’s not so hard. So now, back to my question, why are you bored? Aren’t you usually alone at home? You should be used to this.”

“I’m just bored okay? I don’t know why.”

“Is it because a certain someone isn’t here?” Jessica said while smirking.

Tiffany sighed. “Shut up. It has nothing to do with Taeyeon. I knew you weren’t here for the food. Wasn’t the teasing back in the office enough? You really have to follow me here to tease me some more?”

“Well, technically, I didn’t follow you since I got here first,” she laughed, “And! I never said it was Taeyeon.”

“Who else would it be? She’s the only other person living here!”

“Defensive,” she said as they both walked back to the living room. She sat down on the couch, followed by Tiffany. “Don’t you like her?”

“In the way that you’re implying? No.”

“Really?”

“Really.”

“So you’re not jealous of Sunny?”

“Wha- no, of course not.”

“You sure?”

“Very.”

“Positive?”

“Positive.”

“100% sure?”

“Aish. Jessica Jung, I don’t like Kim Taeyeon that way!” just as she said the last two words, the door opened, revealing two figures. One had a shocked and curious expression on her face, while the other was staring at them quietly.

“Uh, I think I heard my name, but I’m not so sure. What’s with the shouting?” Taeyeon asked, still standing by the door with Sunny.

“Nothing. Jessica was just bugging me and she was just about to leave. Right Jess?” Tiffany stood up, pulled Jessica with her, before pushing her towards the door. After a couple of attempts, she gave up as the other girl stood firmly on the ground.

“Hold up. Who’s she?” Jessica said.

“Oh, where are my manners? Jessica, this is Sunny. Sun, this is Jessica, one of Tiffany’s friends.”

“Nice to meet you, Jessica-ssi.”

Jessica gave a nod. “You too.” She eyed Sunny for a while before asking seriously, “Are you Taeyeon’s girlfriend?”

Taeyeon and Tiffany’s eyes widened while Sunny laughed loudly. “Your friend is funny, Taengoo,” she kissed Taeyeon’s cheek and patted it, “I’ll see you later. Goodnight Tiffany-ssi, Jessica-ssi,” she bowed at the two and left.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jessica mengikutinya. "Saya bertanya pemilik jika ia dapat membuka pintu bagi saya. Datang, Tiff, dia tahu saya seperti aku salah satu dari orang-orang yang tinggal di sini. Hal ini tidak begitu sulit. Jadi sekarang, kembali ke pertanyaan saya, Mengapa Apakah Anda bosan? Tidak Anda biasanya sendirian di rumah? Anda harus digunakan ini." "Saya hanya bosan Oke? Aku tidak tahu mengapa." "Apakah itu karena seseorang tertentu tidak di sini?" Jessica mengatakan sambil menyeringai. Tiffany menghela napas. "Shut up. Itu tidak ada hubungannya dengan Taeyeon. Saya tahu Anda tidak di sini untuk makanan. Tidak menggoda kembali di kantor cukup? Anda benar-benar harus mengikuti saya di sini untuk menggoda saya lagi?" "Yah, secara teknis, saya tidak mengikuti Anda sejak aku di sini pertama," ia tertawa, "dan! Aku tidak pernah mengatakan itu Taeyeon." "Siapa lagi itu akan? Dia adalah-hanya orang yang tinggal di sini!" "Defensif," katanya ketika mereka berdua berjalan kembali ke ruang tamu. Dia duduk di sofa, diikuti oleh Tiffany. "Jangan Anda seperti dia?" "Dalam cara yang Anda menyiratkan? No." "Benarkah?" "Benar-benar." "Jadi Anda tidak cemburu Sunny?" "Wha-tidak, tentu saja tidak." "Anda yakin?" "Sangat." "Positif?" "Positif." "100% yakin?" "Aish. Jessica Jung, saya tidak suka Kim Taeyeon itu!"seperti yang ia katakan dua kata terakhir, pintu terbuka, mengungkapkan dua angka. Satu memiliki ekspresi yang terkejut dan aneh di wajahnya, sementara yang lain sedang menatap mereka diam-diam. “Uh, I think I heard my name, but I’m not so sure. What’s with the shouting?” Taeyeon asked, still standing by the door with Sunny. “Nothing. Jessica was just bugging me and she was just about to leave. Right Jess?” Tiffany stood up, pulled Jessica with her, before pushing her towards the door. After a couple of attempts, she gave up as the other girl stood firmly on the ground. “Hold up. Who’s she?” Jessica said. “Oh, where are my manners? Jessica, this is Sunny. Sun, this is Jessica, one of Tiffany’s friends.” “Nice to meet you, Jessica-ssi.” Jessica gave a nod. “You too.” She eyed Sunny for a while before asking seriously, “Are you Taeyeon’s girlfriend?” Taeyeon and Tiffany’s eyes widened while Sunny laughed loudly. “Your friend is funny, Taengoo,” she kissed Taeyeon’s cheek and patted it, “I’ll see you later. Goodnight Tiffany-ssi, Jessica-ssi,” she bowed at the two and left.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jessica mengikutinya. "Aku bertanya pemilik jika dia bisa membuka pintu bagi saya. Ayo, Tiff, dia tahu saya seperti aku salah satu dari orang-orang yang tinggal di sini. Ini tidak begitu sulit. Jadi sekarang, kembali ke pertanyaan saya, mengapa Anda bosan? Apakah kau tidak biasanya sendirian di rumah? Anda harus digunakan untuk ini. "" Aku hanya bosan oke? Saya tidak tahu mengapa. "" Apakah karena seseorang tertentu tidak ada di sini? "Kata Jessica sambil menyeringai. Tiffany mendesah. "Diam. Ini tidak ada hubungannya dengan Taeyeon. Aku tahu kau tidak di sini untuk makanan. Itu bukan menggoda kembali kantor cukup? Anda benar-benar harus mengikuti saya di sini untuk menggoda saya lagi? "" Yah, secara teknis, saya tidak mengikuti Anda karena saya sampai di sini dulu, "dia tertawa," Dan! Aku tidak pernah mengatakan itu Taeyeon. "" Siapa lagi itu? Dia satu-satunya orang lain yang tinggal di sini! "" Defensive, "katanya saat mereka berdua berjalan kembali ke ruang tamu. Dia duduk di sofa, diikuti oleh Tiffany. "Jangan kau menyukainya?" "Dengan cara bahwa Anda menyiratkan? Tidak "" Benarkah? "" Benar. "" Jadi kau tidak cemburu Sunny? "" A- tidak, tentu saja tidak. "" Kau yakin? "" Sangat. "" Positif? "" Positif. "" 100% yakin? "" Aish. Jessica Jung, aku tidak suka Kim Taeyeon seperti itu! "Seperti katanya dua kata terakhir, pintu terbuka, mengungkapkan dua tokoh. Satu memiliki ekspresi kaget dan penasaran di wajahnya, sementara yang lain menatap mereka diam-diam. "Eh, saya pikir saya mendengar nama saya, tapi aku tidak begitu yakin. Apa dengan berteriak? "Taeyeon bertanya, masih berdiri di dekat pintu dengan Sunny." Tidak ada. Jessica hanya menggangguku dan dia baru saja meninggalkan. Tepat Jess? "Tiffany berdiri, menarik Jessica dengan dia, sebelum mendorongnya menuju pintu. Setelah beberapa kali mencoba, ia menyerah sebagai gadis lain berdiri kuat di tanah. "Angkatlah. Siapa dia? "Kata Jessica." Oh, mana sopan santun saya? Jessica, ini cerah. Sun, ini adalah Jessica, salah satu teman Tiffany. "" Senang bertemu Anda, Jessica-ssi. "Jessica memberi anggukan. "Kau juga." Dia menatap cerah untuk sementara waktu sebelum bertanya serius, "Apakah kamu pacar Taeyeon?" Mata Taeyeon dan Tiffany melebar sementara Cerah tertawa keras. "Temanmu lucu, Taengoo," dia mencium pipi Taeyeon dan menepuk itu, "Saya akan lihat nanti. Selamat malam Tiffany-ssi, Jessica-ssi, "dia membungkuk di dua dan kiri.