RINGKASANJantje Ngangi. Karakterisasi dan Bioprospeksi Rayap Subteran  terjemahan - RINGKASANJantje Ngangi. Karakterisasi dan Bioprospeksi Rayap Subteran  Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

RINGKASANJantje Ngangi. Karakterisa

RINGKASAN
Jantje Ngangi. Karakterisasi dan Bioprospeksi Rayap Subteran Pada kayu Wasian (Elmerellia celebica L.) (Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Jantje Pelealu, MS sebagai Ketua, Prof. Dr. Ir. Joutje Warouw, dan Prof. Dr. Ir. Lusi Mandey, MS, sebagai anggota Komisi Pembimbing)
Rayap Odontotermes javanicus Holmgren merupakan rayap dominan yang hidup pada kayu endemik Wasian (Elmerrellia celbica L.) di areal Hutan Rakyat Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara. Rayap O. javanicus merupakan kontributor utama biodegradasi senyawa lignoselulosa di daerah tropis. Saluran pencernaannya, mengandung bakteri yang memiliki kemampuan tinggi mendegradasi lignoselulosa secara efisien sehingga menjadi sumber biokatalis potensial untuk konversi kayu menjadi biofuel.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji biodiversitas rayap subteran lokal di hutan rakyat Rumoong Lansot Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Sulawesi Utara, (2) mendapatkan isolat bakteri yang berpotensi selulolitik dan melakukakan karakterisasi enzim selulolitik isolat bakteri saluran rayap subteran lokal dominan yang hidup pada kayu Wasian, (3) mendeskripisi keragaman genetik rayap O. javanicus menggunakan gen COI mitokondria dan (4) mengidentifikasi dan menganalisis filogenetik isolat bakteri selulolitik saluran pencernaan menggunakan gen 16S rRNA mitokondria.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2011 sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini terdiri atas empat bagian. Pertama, melakukan survei biodiversitas rayap di Kawasan Hutan Rakyat Desa Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Propinsi Sulawesi Utara. Survei dilakukan pada lima habitat, yakni: (1) habitat pohon campuran (HPC); (2) pohon Cempaka (HC); (3) Cempaka dan Wasian (HCW); (4) pohon Wasian (HW) ; (5) tanpa pohon (HTP). Metode sampling menggunakan belt transek menurut Jones & Enggleton (2000). Parameter yang diukur adalah kelimpahan relatif, sebaran rayap tiap transek, dan indeks keanekaragaman. Kedua, menemukan isolat bakteri selulolitik saluran pencernaan rayap O. javanicus yang hidup pada kayu Wasian (Elmerelia celebica). Karakterisasi isolat bakteri yang berpotensi selulolitik terdiri atas empat tahap. Tahap pertama, mengisolasi bakteri dari saluran pencernaan rayap menggunakan metode cawan sebar (spread-plate method) yang telah dimodifikasi.Tahap kedua, mengskrining bakteri selulolitik menggunakan media CMC dan congored. Tahap ketiga, mengidentifikasi isolat secara morfologi dan biokimia. Tahap keempat, karakterisasi enzim selulolitik dan mengukur nilai aktivitas enzim selulase melalui pembentukan gula pereduksi menggunakan metode DNS. Pada bagian terakhir, melakukan kajian molekuler rayap dan isolat bakteri terdiri atas tiga tahap yakni ekstraksi DNA menggunakan innuPrep DNA Micro Kit (Analityk Jena, Jerman) sesuai petunjuk manufakur dengan sedikit modifikasi. PCR dilakukan menggunakan 5X Firepol PCR Master Mix Ready-to-Load (Solis Biodyne). Jenis pasangan primer untuk amplifikasi DNA COI dari mitokondria rayap yaitu sesuai yang digunakan Ivanova, et al. (2007), antara lain forward primer FF2d (5’-TTC TCC ACC AAC CAC AAR GAY ATY GG-3’) dan reverse primer FR1d (5’-CAC CTC AGG GTG TCC GAA RAA YCA RAA-3’). Jenis pasangan primer untuk amplifikasi DNA 16S rRNA dari mitokondria bakteri berupa forward primer 63f (5’-CAG GCC TAA CAC ATG CAA GTC-3’) dan reverse primer 1387r (5’-GGG CGG AGT GTA CAA GGC-3’) (Marchesi, et al., 1998. Produk PCR dikirim bersama primer-primernya untuk disekuensing oleh penyedia jasa sekuensing (First Base, Malaysia). Kromatogram yang diperoleh diedit menggunakan software Geneious Basic 5.64 (Drummond, et al., 2013). Hasil sekuensing akan dibandingkan dengan Bank Gen menggunakan BLAST (Basic Lokal Alignment Search Tools). Pohon filogenetik dibangun menggunakan Genetic distance model Tamura-Nei metode algoritma Neighbor-Joining dengan metode resampling Bootstrap replikasi 1000 x.
Hasil penelitian biodiversitas rayap subteran diperoleh, yaitu sepuluh spesies, lima genus dan dua sub-famili. Sub famili Macrotermitinae merupakan jumlah spesies tertinggi (delapan spesies, 89.66%) diikuti oleh Nasutitermitinae (dua spesies, 10.34%). Lima genus antara lain, genus Macrotermes, Odontotermes, Pericapritermes, Havilanditermes dan Nasutitermes. Sepuluh spesies teridentifikasi, yaitu Odontotermes javanicus Holmgren, Macrotermes gilvus Holmgren, Havilanditermes atripennis Haviland, Nasutitermes matangensis Haviland, Odontotermes oblongatus Holmgren, Odontotermes makasarensis Kemner, Odontotermes longinatus Kemner, Odontotermes grandiceps Holmgren, Pericapritermes speciosus Haviland, dan Odontotermes sp. Spesies dominan yaitu O.javanicus Holmgren ditemukan di semua habitat, dan banyak ditemukan pada habitat yang didominasi oleh pohon endemik Sulawesi Elmerrelia celebica L. Habitat HPC memiliki jumlah, kelimpahan dan indeks keragaman spesies tertinggi, kemudian diikuti berturut-turut oleh habitat HCW, HC, HW dan TP. Sebagian besar habitat didominasi oleh rayap yang memiliki kelompok makan tipe II, kecuali habitat TP yang didominasi oleh kelompok makan tipe III.
Saluran pencernaan rayap O. javanicus mengandung empat isolat bakteri yakni isolat JN2, JN4, JN5, dan JN8 yang menunjukkan aktivitas selulolitik pada uji congo red menggunakan media CMC. Semua isolat merupakan bakteri gram positif dan berbentuk basil dan kokobasil. Masing-masing isolat memberi tanggapan reaksi yang berbeda terhadap beberapa perlakuan uji biokimia. Hasil uji biokimia kemudian dicocokkan dengan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology dan diperoleh bahwa isolat JN2, JN4, JN5 dan JN8 berturut-turut teridentifiksi sebagai Microbacterium sp., Bacillus sp., Microbacterium sp. dan Eubacterium sp. Aktivitas spesifik enzim selulolitik dari masing-masing isolat tertinggi terdapat pada isolat JN5 yaitu 2,5 (nKat/mg) dengan aktivitas produksi optimal harian pada hari ke-3, pH 5,5 dan suhu 300C, diikuti oleh isolat JN2 dengan nilai aktivitas spesifik 1,6 (nKat/mg) dengan aktivitas harian produksi optimal pada hari ke-5, pH 5,0 dan suhu 300C, isolat JN8 dengan nilai aktivitas spesifik 0,9 (nKat/mg) dengan aktivitas produksi optimal harian pada hari ke-7, pH 6,0, dan suhu 400C.
Sekuens DNA gen COI dari lima spesies O. javanicus Holmgren yang berasal dari beberapa habitat berbeda, memiliki panjang basa nukleotida antara 681-695 bp dan memiliki urutan basa nukleotida yang cenderung sama. Variasi genetik antara lima sampel rayap, yaitu rayap kayu cempaka Lansot (RC), rayap kayu wasian yang sudah lapuk Rumoong (RKB), rayap serbuk kayu wasian Rumoong (RS), rayap kayu wasian Rumoong (RWTA) dan rayap kayu wasian Tondano Minahasa (RWTO) antara 0.1-1.0%. Rata-rata persentase kandungan basa nukleotida (A+T) 54.42% dan (G+C) 45.58%. Komposisi rata-rata basa nukleotida adenine (31.44%), sitosin (27.54%), timin (23.38%) dan guanine (17.6%). Terdapat perbedaan urutan basa nukleotida pada lima situs. Pola perubahan urutan basa tipe C-T terdapat pada RKB situs 254 bp, tipe G-A terdapat pada RWTO dan RS situs 371 bp dan 671 bp, tipe A-G terdapat pada RWTO dan RC situs 674 bp dan tipe T-G terdapat pada RS situs 689 bp. Konstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa semua sampel memiliki kekerabatan yang tinggi dengan spesies Odontotermes javanicus Holmgren. O. javanicus yang berasal dari habitat RC, RKB, RWTA, RS dan RWTO secara genetik masih satu kerabat (satu spesies) karena memiliki nenek moyang yang sama dan membentuk clade yang bersifat monofiletik. Rayap O. javanicus yang berasal dari habitat RS dan RWTO berada dalam hubungan yang lebih dekat karena cenderung membentuk clade yang baru.
Sekuen DNA gen penyandi 16S rRNA dari bakteri selulolitik isolat JN2, JN4, JN5 dan JN8 dengan panjang antara 1293-1498 bp. Isolat JN2 memiliki kedekatan dengan Trabulsiella odontotermitis kode akses NCBI NR043860.1 dengan derajat kesamaan homolog 99%, isolat JN4 memiliki kedekatan dengan Citrobacter sp. TS84 kode akses NCBI HQ600991 dengan derajat kesamaan 88%, JN5 memiliki kedekatan dengan Bacillus sp MI-32a2 kode akses NCBI DQ196480.1 dengan derajat kesamaan 98% dan isolat JN8 memiliki kedekatan dengan Bacillus thurinegnsis dengan kode akses JF496339.1 dengan derajat kesamaan 99%.
Data aktivitas selulolitik isolat bakteri hindgut rayap subteran lokal yang hidup pada kayu endemik Wasian Sulawesi Utara menjadi parameter penting dan dapat dikembangkan dalam mendisain proses industri untuk memproduksi bioetanol atau biofuel berbasis bahan lignoselulosa.

Kata Kunci: biodiversitas, rayap subteran Odontotermes javanicus, bakteri penghasil selulolitik, DNA mitokondria COI dan gen 16S rRNA












SUMMARY






Keywords: biodiversity, termites subteran Odontotermes javanicus, cellulolytic bacteria, mitochondrial DNA COI and 16S rRNA gene






0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
RINGKASANJantje Ngangi. Karakterisasi dan Bioprospeksi Rayap Subteran Pada kayu Wasian (Elmerellia celebica L.) (Daerah kerja Prof. Dr. Ir. Jantje Pelealu, MS sebagai Ketua, Prof. Dr. Ir. Joutje Warouw, dan Prof. Dr. Ir. Lusi Mandey, MS, sebagai anggota Komisi Pembimbing)Rayap Odontotermes javanicus Holmgren likuid rayap Mottled yang hidup pada kayu endemik Wasian (Elmerrellia celbica L.) di areal Hutan Rakyat Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara. Rayap O. javanicus likuid kontributor utama biodegradasi senyawa lignoselulosa di daerah tropis. Atau pencernaannya, mengandung bakteri yang memiliki kemampuan tinggi mendegradasi lignoselulosa secara efisien sehingga menjadi sumber biokatalis potensial untuk konversi kayu menjadi biofuel.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji biodiversitas rayap subteran lokal di hutan rakyat Rumoong Lansot Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Sulawesi Utara, (2) akan mendapatkan dua isolat bakteri yang berpotensi selulolitik dan melakukakan karakterisasi enzim selulolitik isolat bakteri atau rayap subteran lokal Mottled yang hidup pada kayu Wasian, (3) mendeskripisi keragaman genetika rayap O. javanicus menggunakan gen COI mitokondria dan (4) mengidentifikasi dan menganalisis filogenetik isolat bakteri selulolitik atau pencernaan menggunakan gen 16S rRNA mitokondria.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2011 sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini terdiri atas empat bagian. Pertama, melakukan survei biodiversitas rayap di Kawasan Hutan Rakyat Desa Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Propinsi Sulawesi Utara. Survei dilakukan pada lima habitat, yakni: (1) habitat pohon campuran (HPC); (2) pohon Cempaka (HC); (3) Cempaka dan Wasian (HCW); (4) pohon Wasian (HW); (5) tanpa pohon (HTP). Metode sampling menggunakan sabuk transek menurut Jones & Enggleton (2000). Parameter yang diukur adalah kelimpahan relatif, sebaran rayap tiap transek, dan indeks keanekaragaman. Kedua, menemukan isolat bakteri selulolitik atau pencernaan rayap O. javanicus yang hidup pada kayu Wasian (Elmerelia celebica). Karakterisasi isolat bakteri yang berpotensi selulolitik terdiri atas empat tahap. Tahap pertama, mengisolasi bakteri dari atau pencernaan rayap menggunakan metode cawan sebar (metode penyebaran-piring) yang tlah dimodifikasi.Tahap kedua, mengskrining bakteri selulolitik menggunakan media CMC dan congored. Tahap ketiga, mengidentifikasi isolat secara morfologi dan biokimia. Tahap keempat, karakterisasi enzim selulolitik dan mengukur nilai aktivitas enzim selulase melalui pembentukan gula pereduksi menggunakan metode DNS. Pada bagian terakhir, melakukan kajian molekuler rayap dan isolat bakteri terdiri atas tiga tahap yakni ekstraksi DNA menggunakan innuPrep DNA mikro Kit (Analityk Jena, Jerman) sesuai petunjuk manufakur dengan sedikit modifikasi. PCR dilakukan menggunakan 5 X Firepol PCR Master campuran siap-untuk-Load (Solis Biodyne). Jenis pasangan primer untuk amplifikasi DNA COI dari mitokondria rayap berlaku sesuai yang digunakan Ivanova, et al. (2007), antara lain maju primer FF2d (5'-TTC TCC ACC AAC CAC AAR GAY ATY GG-3') dan membalikkan primer FR1d (5'-CAC CTC lepas GTG TCC GAA RAA YCA RAA-3'). Jenis pasangan primer untuk amplifikasi DNA 16S rRNA dari mitokondria bakteri bertugas meneruskan primer 63f (5'-CAG GCC TAA CAC ATG CAA GTC-3') dan membalikkan primer 1387r (5'-GGG CGG AGT GTA CAA GGC-3') (Marchesi, et al., 1998. Produk PCR dikirim bersama primer-primernya untuk disekuensing oleh provider jasa sekuensing (Base pertama, Malaysia). Kromatogram yang diperoleh diedit menggunakan perangkat lunak Geneious dasar 5.64 (Drummond, et al., 2013). Hasil sekuensing akan dibandingkan dengan Bank Gen menggunakan BLAST (Basic Lokal Alignment Cari alat). Pohon filogenetik perhelatan menggunakan jarak genetik model Tamura-Nei metode algoritma bergabung dengan tetangga dengan metode resampling Bootstrap replikasi 1000 x. Hasil penelitian biodiversitas rayap subteran diperoleh, jumlahnya sepuluh berlaku, lima genus dan dua sub-famili. Sub famili Macrotermitinae likuid jumlah spesies tertinggi (delapan spesies, 89.66%) diikuti oleh Nasutitermitinae (dua spesies, 10.34%). Lima genus antara lain, genus Macrotermes, Odontotermes, Pericapritermes, Havilanditermes dan Nasutitermes. Sepuluh spesies teridentifikasi, berlaku Odontotermes javanicus Holmgren Macrotermes gilvus Holmgren Havilanditermes atripennis Haviland, Nasutitermes matangensis Haviland, Odontotermes oblongatus Holmgren, Odontotermes makasarensis Kemner, Odontotermes longinatus Kemner, Odontotermes grandiceps Holmgren, Pericapritermes speciosus Haviland, dan Odontotermes sp. Spesies Mottled berlaku O.javanicus Holmgren ditemukan di Rukan habitat, dan banyak ditemukan pada habitat yang didominasi oleh pohon endemik Sulawesi Elmerrelia celebica L. Habitat HPC memiliki jumlah, kelimpahan dan indeks keragaman spesies tertinggi, kemudian terjadi diikuti berturut-turut oleh habitat HCW, HC, HW dan reaksi Sebagian besar habitat didominasi oleh rayap yang memiliki kelompok makan tipe II, kecuali habitat TP yang didominasi oleh kelompok makan tipe III.Atau pencernaan rayap O. javanicus mengandung empat isolat bakteri yakni isolat JN2, JN4, JN5, dan JN8 yang menunjukkan aktivitas selulolitik pada uji Kongo merah menggunakan media CMC. Rukan isolat likuid bakteri gram positif dan berbentuk kemangi dan kokobasil. Masing-masing isolat memberi tanggapan reaksi yang buah terhadap beberapa perlakuan uji biokimia. Hasil uji biokimia kemudian terjadi dicocokkan dengan Bergey Manual bakteriologi menentukan dan diperoleh isolat bahwa JN2, JN4, JN5 dan JN8 berturut-turut teridentifiksi sebagai Microbacterium sp., Bacillus sp., Microbacterium sp. dan Eubacterium sp. Aktivitas spesifik enzim selulolitik dari masing-masing isolat tertinggi terdapat pada isolat JN5 berlaku 2,5 (nKat/mg) dengan aktivitas produksi harian yang optimal pada hari ke-3, pH 5,5 dan suhu 300C, diikuti oleh isolat JN2 dengan nilai aktivitas spesifik 1,6 (nKat/mg) dengan aktivitas harian produksi optimal pada hari ke-5, pH 5,0 dan suhu 300C, isolat JN8 dengan nilai aktivitas spesifik 0,9 (nKat/mg) dengan aktivitas produksi harian yang optimal pada hari ke-7, pH 6,0, suhu dan 400C.Sekuens DNA gen COI dari lima spesies O. javanicus Holmgren yang berasal dari beberapa habitat buah, memiliki panjang basa nukleotida antara 681-695 bp dan memiliki urutan basa nukleotida yang cenderung sama. Teknik genetika antara lima sampel rayap, berlaku rayap kayu cempaka Lansot (RC), rayap kayu wasian yang s lapuk Rumoong (RKB), rayap serbuk kayu wasian Rumoong (RS), rayap kayu wasian Rumoong (RWTA) dan rayap kayu wasian Tondano Minahasa (RWTO) antara 0.1-1.0%. Rata-rata persentase kandungan basa nukleotida (A + T) (G + C) 54.42% dan 45.58%. Komposisi rata-rata basa nukleotida adenin (31.44%), sitosin (27,54%), timin (23.38%) dan guanina (17.6%). Terdapat perbedaan urutan basa nukleotida pada lima situs. Pola perubahan urutan basa tipe C-T terdapat pada RKB situs 254 bp, tipe G-A terdapat pada RWTO dan RS situs 371 bp dan 671 bp, tipe A-G terdapat pada RWTO dan RC situs 674 bp dan tipe T-G terdapat pada RS situs 689 bp. Konstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa semua sampel memiliki kekerabatan yang tinggi dengan spesies Odontotermes javanicus Holmgren. O. javanicus yang berasal dari habitat RC, RKB, RWTA, RS dan RWTO secara genetika masih satu kerabat (satu jumlahnya) karena memiliki nenek moyang yang sama dan membentuk lekukan klad yang bersifat monofiletik. Rayap O. javanicus yang berasal dari habitat RS dan RWTO saat dalam hubungan yang lebih dekat karena cenderung membentuk lekukan klad yang baru.Sekuen DNA penyandi 16S rRNA dari bakteri isolat selulolitik JN2, JN4, JN5 dan JN8 dengan panjang antara 1293-1498 bp. Isolat JN2 memiliki kedekatan dengan Trabulsiella odontotermitis kode akses NCBI NR043860.1 dengan derajat kesamaan gen homolog 99%, isolat JN4 memiliki kedekatan dengan Citrobacter sp. TS84 kode akses NCBI HQ600991 dengan derajat kesamaan 88%, JN5 memiliki kedekatan dengan Bacillus sp MI-32a2 kode akses NCBI DQ196480.1 dengan derajat kesamaan dan 98% isolat JN8 memiliki kedekatan dengan Bacillus thurinegnsis dengan kode akses JF496339.1 dengan derajat kesamaan 99%.Data aktivitas selulolitik isolat bakteri kantung rayap subteran lokal yang hidup pada kayu endemik Wasian Sulawesi Utara menjadi parameter penting dan dapat dikembangkan dalam didisain proses industri untuk memproduksi bioetanol atau biofuel berbasis bahan lignoselulosa. Kata Kunci: biodiversitas, rayap subteran Odontotermes javanicus, bakteri penghasil selulolitik, DNA mitokondria COI dan gen 16S rRNARINGKASANKata kunci: keanekaragaman hayati, rayap subteran Odontotermes javanicus, cellulolytic bakteri, COI DNA mitokondria dan 16S rRNA gen
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
RINGKASAN
Jantje Ngangi. Karakterisasi Dan Bioprospeksi Rayap Subteran PADA kayu Wasian (Elmerellia celebica L.) (Dibawah Bimbingan Prof. Dr. Ir. Jantje Pelealu, MS Astra Honda Motor sebagai Ketua, Prof. Dr. Ir Joutje Warouw., Dan Prof. Dr. Ir. Lusi Mandey, MS , Astra Honda Motor sebagai Anggota Anggota Komisi Pembimbing)
Rayap Odontotermes javanicus Holmgren merupakan rayap dominan Yang Hidup pãda kayu endemik Wasian (Elmerrellia celbica L.) di areal Hutan Rakyat Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara. Rayap O. javanicus merupakan kontributor Utama biodegradasi Senyawa lignoselulosa di daerah adalah Tropis. Pencernaannya Saluran, mengandung Bakteri Yang memiliki kemampuan mendegradasi lignoselulosa Tinggi Beroperasi efisien sehingga Menjadi Sumber biokatalis potensial UNTUK Konversi kayu Menjadi biofuel.
Penelitian UNTUK bertujuan Suami: (1) mengkaji BIODIVERSITAS rayap subteran Lokal di hutan rakyat Rumoong Lansot Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Sulawesi Utara , (2) mendapatkan isolat Bakteri Yang Berpotensi selulolitik Dan melakukakan karakterisasi enzim selulolitik isolat Bakteri Saluran rayap subteran Lokal dominan Yang Hidup pãda kayu Wasian, (3) mendeskripisi Keragaman genetik rayap O. javanicus menggunakan gen COI mitokondria Dan (4) mengidentifikasi Dan menganalisis filogenetik isolat Bakteri selulolitik Saluran pencernaan menggunakan gen 16S rRNA mitokondria.
Penelitian dilaksanakan Suami Dari bulan Juli 2011 Sampai DENGAN Oktober 2013. Penelitian ini Label terdiri differences empat dalam Bagian. Pertama, melakukan survai BIODIVERSITAS rayap di Kawasan Hutan Rakyat Desa Rumoong Lansot Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Propinsi Sulawesi Utara. Survei dilakukan pãda lima habitat, yakni: (1) pohon habitat ketidak campuran (HPC); (2) pohon Cempaka (HC); (3) Cempaka Dan Wasian (HCW); (4) pohon Wasian (HW); (5) Tanpa pohon (HTP). Metode pengambilan sampel menggunakan sabuk transek * Menurut Jones & Enggleton (2000). Parameter Yang diukur Adalah kelimpahan relatif yang, sebaran rayap tiap transek, Dan indeks Keanekaragaman. Kedua, menemukan isolat Bakteri selulolitik Saluran pencernaan rayap O. javanicus Yang Hidup pãda kayu Wasian (Elmerelia celebica). Karakterisasi isolat Bakteri Yang Berpotensi selulolitik terdiri differences empat dalam Tahap. Tahap Pertama, mengisolasi Bakteri Dari Saluran pencernaan rayap menggunakan menggunakan metoda cawan sebar (spread-metode plate) Yang TELAH dimodifikasi.Tahap kedua, mengskrining Bakteri selulolitik menggunakan Media CMC Dan congored. Tahap Ketiga, mengidentifikasi isolat Beroperasi morfologi Dan Biokimia. Tahap Keempat, karakterisasi enzim selulolitik Dan mengukur aktivitas enzim selulase Nilai melalui pembentukan gula pereduksi menggunakan menggunakan metoda DNS. PADA Bagian terakhir di, melakukan Kajian molekuler rayap Dan isolat Bakteri terdiri differences Tiga Tahap ekstraksi DNA yakni menggunakan innuPrep DNA Micro Kit (Analityk Jena, Jerman) TPU Petunjuk manufakur DENGAN sedikit modifikasi. PCR dilakukan menggunakan 5X Firepol PCR Guru Mix Ready-to-Load (Solis Biodyne). Jumlah yangtelah Pasangan primer UNTUK amplifikasi DNA mitokondria COI Dari rayap Yaitu TPU Yang digunakan Ivanova, et al. (2007), ANTARA berbaring maju FF2d primer (5'-TTC TCC ACC AAC CAC AAR GAY ATY GG-3 ') Dan sebaliknya primer FR1d (5'-CAC CTC Agg GTG TCC GAA RAA YCA RAA-3'). Jumlah yangtelah Pasangan primer UNTUK amplifikasi DNA 16S rRNA mitokondria Dari Bakteri Berupa maju primer 63F (5'-CAG GCC TAA CAC ATG CAA GTC-3 ') Dan sebaliknya 1387r primer (5'-GGG CGG AGT GTA CAA GGC-3') (Marchesi , et al., 1998. Produk PCR Bersama Dikirim primer-primernya UNTUK disekuensing Diposkan penyedia program jasa sekuensing (Pertama Base, Malaysia). Kromatogram Yang TIMAH diedit menggunakan software Geneious Basic 5.64 (Drummond, et al., 2013). Hasil sekuensing dibandingkan akan DENGAN Bank Gen BLAST menggunakan (Basic Lokal Keselarasan Perangkat Pencarian). Pohon filogenetik dibangun menggunakan Model jarak genetik Tamura-Nei menggunakan metoda algoritma Tetangga-Bergabung DENGAN menggunakan metoda resampling Bootstrap replikasi 1000 x.
Hasil Penelitian BIODIVERSITAS rayap subteran TIMAH, Yaitu Sepuluh spesies, lima genus Dan doa sub-famili. Sub famili Macrotermitinae Jangka Waktu merupakan spesies tertinggi (spesies Delapan, 89,66%) diikuti Diposkan Nasutitermitinae (dua spesies, 10,34%). Lima genus ANTARA berbaring, genus Macrotermes, Odontotermes, Pericapritermes, Havilanditermes Dan Nasutitermes. Sepuluh spesies teridentifikasi, Yaitu Odontotermes javanicus Holmgren, Macrotermes gilvus Holmgren, Havilanditermes atripennis Haviland, Nasutitermes matangensis Haviland, Odontotermes oblongatus Holmgren, Odontotermes makasarensis Kemner, Odontotermes longinatus Kemner, Odontotermes grandiceps Holmgren, Pericapritermes speciosus Haviland, Dan Odontotermes sp. Spesies dominan Yaitu O.javanicus Holmgren ditemukan di habitat SEMUA, Dan Banyak ditemukan pãda habitat Yang didominasi Diposkan pohon endemik Sulawesi Elmerrelia celebica L. Habitat HPC memiliki Jangka Waktu, kelimpahan Dan indeks Keragaman spesies tertinggi, kemudian diikuti berturut-turut LPK habitat Diposkan, HC, HW Dan TP. Sebagian gede didominasi habitat Diposkan rayap Yang memiliki nama kelompok Makan tipe II, habitat kecuali TP Yang didominasi Diposkan Kelompok Makan tipe III.
Saluran pencernaan rayap O. javanicus mengandung empat dalam isolat Bakteri yakni isolat JN2, JN4, JN5, Dan JN8 Yang menunjukkan aktivitas selulolitik pãda uji congo Media menggunakan merah CMC. * Semua isolat merupakan Bakteri gram positif Dan Berbentuk basil Dan kokobasil. Masing-masing isolat Memberi tanggapan Reaksi Yang BERBEDA Terhadap beberapa perlakuan uji Biokimia. Pedoman Hasil uji Biokimia kemudian dicocokkan DENGAN Bergey tentang penentu Bakteriologi Dan TIMAH bahwa isolat JN2, JN4, JN5 Dan JN8 berturut-turut teridentifiksi Astra Honda Motor sebagai Microbacterium sp., Bacillus sp., Microbacterium sp. Dan Eubacterium sp. Aktivitas Spesifik enzim selulolitik Dari masing-masing isolat tertinggi Terdapat pada isolat JN5 Yaitu 2,5 (nkat / mg) DENGAN aktivitas Produksi optimal harian pãda Hari ke-3, pH 5,5 Dan Suhu 300C, diikuti Diposkan isolat JN2 DENGAN Nilai aktivitas Spesifik 1,6 (nkat / mg) DENGAN aktivitas harian Produksi pãda Hari optimal ke-5, pH 5,0 Dan Suhu 300C, isolat JN8 DENGAN Nilai aktivitas Spesifik 0,9 (nkat / mg) DENGAN aktivitas Produksi harian pãda optimal Hari ke- 7, pH 6,0, Dan Suhu 400C.
Sekuens DNA gen COI Dari lima spesies O. javanicus Holmgren Yang berasal Dari beberapa habitat BERBEDA, memiliki Panjang basa nukleotida ANTARA 681-695 bp Dan memiliki Urutan basa nukleotida Yang cenderung sama. Variasi genetik ANTARA lima sampel rayap, rayap kayu cempaka Yaitu Lansot (RC), rayap kayu wasian Yang Sudah lapuk Rumoong (RKB), rayap serbuk kayu wasian Rumoong (RS), rayap kayu wasian Rumoong (RWTA) Dan rayap kayu wasian Tondano Minahasa ( RWTO) ANTARA 0,1-1,0%. Rata-rata fg Kandungan basa nukleotida (A + T) 54,42% dan (G + C) 45,58%. Komposisi rata-rata basa nukleotida adenin (31,44%), sitosin (27,54%), timin (23.38%) Dan guanin (17,6%). Terdapat Perbedaan Urutan basa nukleotida pãda lima situs. Pola Perubahan Urutan basa tipe CT Terdapat pada RKB situs 254 bp, tipe GA Terdapat pada RWTO Dan RS situs 371 bp Dan 671 bp, tipe AG Terdapat pada RWTO Dan RC situs 674 bp Dan tipe TG Terdapat pada RS 689 bp situs. Konstruksi pohon filogenetik menunjukkan bahwa SEMUA sampel memiliki kekerabatan Yang Tinggi DENGAN spesies Odontotermes javanicus Holmgren. RC O. javanicus Yang berasal Dari habitat, RKB, RWTA, RS Dan RWTO Beroperasi genetik Masih Satu Kerabat (satu spesies) KARENA memiliki nenek moyang Yang sama Dan membentuk clade Yang bersifat monofiletik. Rayap O. javanicus Yang berasal Dari RS habitat Dan RWTO berada hearts Hubungan Yang Hobi Dekat KARENA cenderung membentuk clade Yang baru Negara.
Sekuen DNA gen penyandi 16S rRNA Dari Bakteri selulolitik isolat JN2, JN4, JN5 Dan JN8 DENGAN Panjang ANTARA 1293-1498 bp. Isolat JN2 memiliki kedekatan DENGAN Trabulsiella odontotermitis Kode Lengket NCBI NR043860.1 DENGAN derajat kesamaan homolog 99%, isolat JN4 memiliki kedekatan DENGAN Citrobacter sp. TS84 Kode AKSes NCBI HQ600991 DENGAN derajat kesamaan 88%, JN5 memiliki kedekatan DENGAN Bacillus sp MI-32a2 Kode AKSes NCBI DQ196480.1 DENGAN derajat kesamaan 98% dan isolat JN8 memiliki kedekatan DENGAN Bacillus thurinegnsis DENGAN Kode Lengket JF496339.1 DENGAN derajat kesamaan 99% .
data aktivitas selulolitik isolat Bakteri hindgut rayap subteran Lokal Yang Hidup pãda kayu endemik Wasian Sulawesi Utara parameter Menjadi Penting Dan DAPAT hearts dikembangkan mendisain Proses industri UNTUK memproduksi bioetanol ATAU biofuel Berbasis Bahan lignoselulosa. Kata Kunci: BIODIVERSITAS, rayap subteran Odontotermes javanicus, Bakteri Penghasil selulolitik , mitokondria DNA COI Dan gen 16S rRNA RINGKASAN Kata kunci: keanekaragaman hayati, rayap subteran Odontotermes javanicus, bakteri selulolitik, COI DNA mitokondria dan gen 16S rRNA




























Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: